"wahai ibunda ku yang cantik" Ucap Moa saat Mina menuju ke dapur.
"kenapa sayang?"
"bunnn bujukin abang yaa biar Moa bisa ikut acara sekolah yaaa yaa bun yaaaa?" Moa masih ingin berusaha membujuk Bundanya agar di ijinkan pergi.
"iya iyaaa bawel banget si anak bundaaa, nunggu abang telfon dulu, lagi sibuk sama pkl nya dia sayang"
"SIAP BUNDA KU YANG CANTIKK"
Setelah itu Moa berjalan ke arah kamarnya untuk mandi dan juga mengganti pakaian, rasanya sangat lengket badannya karena seharian berktivitas.
Setelah mandi dan mengganti pakaian, Moa merebahkan dirinya di atas kasur dan hendak memejamkan matanya namun teriakan Mina terdengar nyaring sampai ke kamarnya.
"astaga!!! ya Tuhann !!" Teriak Mina.
Sontak Moa berlari keluar kamar dan menghampiri Mina yang berdiri di depan pintu, ada seseorang yang berdiri di hadapan bundanya.
"ASTAGA KAKKK!!! LO KENAPAAA??" Teriak Moa saat mendapati Angga tersenyum di hadapannya dengan luka di wajah tampannya."nak cepet ambil P3K cepet nak, Angga masuk duduk dulu, bunda ambilin minum, Ya Tuhan" Mina menarik tangan Angga dan menuntun Angga untuk duduk dan setengah berlari ke arah dapur untuk mengambil minum.
"bunnnn Moa bawain P3K nya inii bun" Moa duduk di sebelah Angga dan meletakkan kotak P3knya di meja.
"ini sayang minumnya, diminum dulu" Mina memberikan segelas air putih kepada Angga.
"makasi bun" Senyum, yaa Angga masih bisa tersenyum di keadaanya saat ini.
"kak lo masih bisa senyum? gila sih" Moa menatap luka di pipi Angga, itu bukan luka jatuh dari motor itu seperti luka goresan.
"sayang kenapa? bilang sama bunda kamu jatuh dari motor?" Mina mulai membuka kotak P3K dan mengambil kapas serta alkohol.
"moa sayang ini bersihin dulu luka Angga, baru di kasih betadine trus di plaster ya.."bukannya Mina tidak mau membersihkan luka Angga melainkan bundanya ini paling tidak bisa melihat luka, apalagi luka seperti di pipi Angga.
"iya bun"
"ashhh perihhh moo... bunn moa dendam sama angga bun" Angga meringis kesakitan, Moa bukan sengaja menekan pipi Angga, ia juga sebenarnya takut untuk membersihkan luka Angga, tapi mau bagaimana lagi.
"sorry sorry ga sengaja" Moa meniup luka yang baru saja ia bersihkan.
Mina membuka handpone nya dan memotret Angga untuk dikirimkan ke anak laki lakinya-Daniel, saat Angga sedang memejamkan matanya. Tak lama setelah foto itu terkirim Daniel menelfon.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA
Teen Fictiontidak kenal bukan berarti tidak akan mengenalnya selamanya , Saat ia berpikir pasti tidak mungkin tapi bisa saja takdir berkata lain. profil sesungguhnya di sembunyikan, orang orang mengenalnya hanya sebagai siswa biasa dengan suara yang indah , nam...