chapter 11 : jujur pada perasaan

755 89 13
                                    

Sekarang Joonghyuk harus memikirkan hal apa yg harus dia lakukan selanjutnya. Terlihat wajah Dokja melongo bingung dengan perkataan Joonghyuk tadi.

"kenapa kau menanyakan itu?".

"jawab saja!". Sekarang aku tidak bisa mundur, dan juga pertanyaan ini juga tidak apa menurutku untuk di tanyakan pada Dokja.

Diam sebentar Dokja menjawab. "bukankah waktu itu kau dengar". Entah kenapa dari suaranya terdengar nada sarkas di dalamnya.

"kan sudah ku bilang, aku tidak tertarik padamu lagi-". Tidak punya pilihan lain, aku memojokannya ke dinding atau kabedon (anj- masih ngakak gua nulis cok).

"aw! Apa²an!".

"apakah kau kim Dokja?".

"hah?!". Terlihat, Dokja sangat keget dengan pertanyaanku.

"apa maksudmu tentu aku Dokja!".

"tidak mungkin, menurutmu aku akan percaya hah! Tiba² saja orang yg terus mengejarku malah bilang kalo dia tidak tertarik denganku lagi tepat didepanku". Kataku mengingat beberapa waktu yg lalu dokja lebih bersikap tenang ketika ada yg kasar padanya yg bisanya dia langsung ngajak ribut, dan juga bagaimana Dokja yg mau dan sangat mahir dalam presentasi yg biasanya tidak begitu.

"dan sejak seminggu labih kemarin sifatmu menjadi lebih tenang dan bijaksana, dan dari cerita yg kudengar dari teman adikku kau bisa bertarung!".

"hah! Emang peduli apa kau, bukankah bagus aku tidak mengejar² mu lagi!". Mendengar itu aku agk kaget sejenak.

"asal kau tau aku itu sifatnya emang begitu hanya saja karena aku menyukaimu aku langsung lupa jati diriku, dan lagian aku bisa bertarung karena aku sering melihat fidio yg berkaitan dengan itu!". Mendengar itu, Joonghyuk tertegun dan mulai berpikir, dia baru tau bahwa dia belum benar² mengenal sesosok kim Dokja, dan entah kenapa membuat suasana hatinya tambah buruk.

"nah! Jadi lepaskan aku!". Dokja mencoba memberontak untuk lepas dari Joonghyuk yg membuat joonghyuk kesal.

"ukh kau masih belum menjawab pertanyaanku tadi-!".

"apa sih kontl! Lepasin gua napa anjg!!".

"..."

"..."

"..."

'apa..? Dari mana dia belajar kata itu?'.

Selama beberapa waktu kenal dengan Dokja, Dokja tidak pernah berkata kasar kecuali bodoh karena ada di kbbi (kamus besar bahasa indonesia).

Dan sekarang? Kata² yg di ucapkannya diluar nurul.

Lengah sejenak aku tidak menyadari aku membuat celah dan dan Dokja langsung kabur keluar sekolah setelahnya.

"..."

"sepertinya benar... Aku belum terlalu mengenal Kim Dokja...".

Aku kembali ke kelas untuk mengambil tas ku yg tertinggal dan pergi keluar sekolah dan menuju mobilku dan pulang.




.

.







Setelah beberapa hari terlihat jelas bahwa Dokja menghindariku, dan entah kenapa itu lucu bagiku. Kenapa tidak? Dia takut bertemu denganku lagi karena dia mengatakan hal kasar padaku, sangat lucu.

Wait...

Apa?

Lucu???

Sial... Apa yg ku pikirkan barusan? Sepertinya aku harus beli paramex.

good i'm in the novel (jongdok)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang