Soobin keluar dari kamar dengan rambut yang masih sedikit basah, kini mengenakan pakaian santai. Ia berjalan ke arah kandang rubah dan membungkuk sedikit, menyapa dengan suara lembut:
"Kau mau main? Baiklah... tapi jangan nakal ya. Mengerti?"
Rubah itu menoleh, lalu melonglong pelan seperti seekor anjing yang sedang senang.
Soobin tersenyum kecil, lalu membuka pintu kandangnya. Begitu dikeluarkan, rubah itu langsung menggeliat riang di pelukan Soobin seolah mengekspresikan kebahagiaan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
"Kau sangat senang, ya?"
Rubah itu melonglong lagi.
Soobin duduk di sofa, memangku si kecil di pangkuannya. Si rubah tampak mencari posisi nyaman, lalu menggulung tubuhnya pelan, ekornya melingkar seperti selimut mungil.
"Oh iya... kau belum punya nama, ya? Hmm, aku akan carikan satu buatmu."
Soobin mulai berpikir keras.
"Alex? Gimana menurutmu?"
Rubah itu hanya diam.
"Nggak ya? Oke… Yiren?"
Soobin nyengir, lalu buru-buru menolak sendiri. "Ah nggak deh, itu nama manusia banget."
Ia menimang si rubah lagi.
"Yanto? Hmm?"
Tiba-tiba, rubah itu menggeram pelan, ekspresinya jelas tidak suka.
"Wah, kau beneran bisa protes ya... padahal di Indonesia, Yanto itu nama yang bagus!" Soobin terkekeh geli.
Ia mengelus pelan kepala si rubah, lalu bergumam:
"Kalau begitu... bagaimana kalau Yeoju?"
Rubah itu langsung melonglong senang. Matanya membulat cerah. Ekornya bergerak cepat.
"Yeoju, ya? Oke, mulai sekarang kau Yeoju!"
Soobin tersenyum lega. Ada sesuatu yang terasa pas dengan nama itu. Seolah… rubah itu memang ditakdirkan untuk menyandang nama tersebut.
_🦊_
Waktu berlalu. Mereka bermain sebentar sekitar dua puluh menit. Tidak terlalu lama, hanya cukup untuk saling mengenal lebih dalam.
Kadang Soobin melempar bola kecil ke lantai, dan Yeoju akan mengejarnya walau masih agak goyah. Kadang Soobin hanya duduk, dan Yeoju memanjat kakinya lalu tidur di pahanya.
Soobin tak pernah menyangka... hewan sekecil ini bisa membuat hatinya merasa hangat dan damai. Padahal, dulu ia pernah bilang 'Aku nggak suka hewan berbulu'.
Kini, lihat dia.
_🦊_
"Sudah malam, Yeoju. Aku harus istirahat. Kau juga, ya, biar cepat sehat."
Yeoju menunduk pelan, menunjukkan wajah sedih.
Dan Soobin... goyah. Lagi.
"Hei, kau tahu kan aku harus kerja besok? Setelah pulang, aku janji kita main lagi."
Yeoju seakan mengerti, lalu menyenderkan tubuh kecilnya ke dada Soobin untuk terakhir kalinya malam itu.
Soobin mengangkat tubuh Yeoju dan memasukkannya kembali ke kandang.
"Selamat malam, Yeoju..."
Rubah itu melonglong pelan. Soobin tersenyum, mematikan lampu, lalu masuk ke kamar.
Namun...
Begitu Soobin tertidur dan malam benar-benar sunyi,
di dalam kandang...
Yeoju membuka matanya perlahan.
Tatapannya kosong… namun dalam.
Seolah… ada memori lama yang sedang bangkit kembali.
Ia menatap pintu kamar Soobin.
Diam.
Lalu berbaring kembali.
Tapi kali ini... dengan napas yang lebih manusiawi.
TBC
Maap ya sengg ayii ga bisa bikin chapter panjang
Revisi✅
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FENNEC [END] |Soobjun,Soojun,Binjun|
Short StorySoobin tak sengaja menemukan Fennec kecil yang tergantung lemah tak berdaya lalu menolong nya Apakah Fennec itu akan sembuh?? Apakah ketika Fennec itu sembuh Soobin akan merawatnya atau mengembalikan nya ke habitatnya lagi?? Bxb!!!!!!!!!!!! Homopho...
![MY FENNEC [END] |Soobjun,Soojun,Binjun|](https://img.wattpad.com/cover/369993444-64-k41561.jpg)