neuf(sembilan)

2.1K 115 3
                                    

-votmen syang




••
Satu minggu sebelum hari pertarungan javien dan ketua suku, marles menemani javien yang berlatih sendiri.

"Berpikirlah lagi javien." Marles menatap javien yang berusaha keras mengasah kemampuan dan otot-otot nya, bahkan sekarang tubuh javien semakin kekar.

"Keputusan ku sudah bulat, hahh" Javien mengibaskan rambutnya yang basah karna keringat.

"Ingatlah anak dan istri mu masih hidup." Marles menatap javien yang hanya menatapnya datar.

"Biarkan istriku menikah lagi disana, lagi pula aku tidak mengingat apapun saat berada disana." Javien mengelap keringatnya.

"Kau kejam." Marles menyenggol bahu javien sembari tertawa, marles sebenarnya tidak peduli tentang javien tapi dia sebagai rekan yang selamat dari kecelakaan pesawat itu berusaha mengingatkan.

"Kehidupan yang aku ingat hanya kehidupan sekarang yang aku jalani bersama jaelvin." Javien bangkit dan pergi, javien sangat merindukan jaelvin jadi ia akan menemui jaelvin.

"Terserah." Marles pun bangkit berlawanan arah dari javien ia juga akan menemui hecha.



°°
Jaelvin sedang menangkap ikan di laut, ia berusaha keras menangkap ikan tapi ia tidak bisa ikan itu terus kabur, padahal ia sangat menginginkan ikan bakar.

"Ih ikan! KALIAN SALAH, JAEL TIDAK SALAH JAEL BISA MENANGKAP KALIAN!!" Jaelvin memukul-mukul air laut sampai terciprat ke arahnya, tapi ia tidak peduli ia kesal.

"Hey hey kenapa?" Javien juga ikut turun ke dalam laut yang hanya sebatas paha tapi di jaelvin sebatas pinggang.

"Aaaa jael sebal pokoknya jael marah sama ikan!!" Jaelvin hampir menangis sembari menatap javien.

"Sudah-sudah biar aku saja yang menangkapnya."Javien menceburkan dirinya ke dalam laut setelah mengambil tombak dari jaelvin.

Javien keluar dari air laut dengan keadaan shirtless ia mengibaskan rambutnya kebelakang air nya pun terciprat lalu merapihkannya agar tidak menutupi wajahnya, tubuhnya sangat bersinar di bawah matahari dengan otot-otot yang besar, adegan itu di mata jaelvin terlihat seperti slowmotion jaelvin sangat terpesona dengan javien yang semakin hari semakin terlihat tampan dan kekar.

"Nih." Javien memberikan ikan yang sudah tertancap di tombaknya itu tidak satu tapi ada banyak.

"Wah kau sangat seksi!" Jaelvin menatap javien dengan berbinar.

"Benarkah? kau suka?" Javien menarik pinggang jaelvin agar mendekat ke arah nya jaelvin pun menahan lengannyabdi dada bidang javien.

"Hm, jael suka." Jaelvin mengalungkan lengannya di leher javien.

"Bagian mana yang kau suka?" Javien mendekatkan wajahnya ke wajah jaelvin yang menatapnya sayu.

"Ini." Jaelvin menurunkan tangannya ia menemggelamkan tanganya ke dalam air laut lalu mengelus penis javien yang masih lemas.

"Ahh nakal." Jaelvin tersenyum nakal ke arah javien yang terlihat horny.

"Yah, tapi kau suka." Jaelvin mengelus penis javien di balik celana nya yang sekarang semakin mengeras, jaelvin mengecup singkat bibir javien.

"Aku akan menghabisi mu, sampai kau tidak bisa berjalan." Javien langsung mencium rakus jaelvin, jaelvin pun membalasnya dengan penis yang terus ia elus.

"Mmhh nghh" Javien memasukan tangannya ke baju jaelvin dan meremas dada jaelvin lalu memainkan putingnya yang mengeras.





°°
Hecha menatap jaelvin dan javien yang sedang berciuman di laut, pipinya sampai tengkuk nya memerah, ia tidak sengaja melihatnya tadinya ia akan mengambil kelapa di sisi pantai.

"Hey, apa yang kau lakukan disini?" Marles menatap hecha yang wajahnya memerah dan gugup saat menatapnya.

"Eh? eh aku tadi eh hmm itu.." Marles menatap hecha bingung.

"Ah kau juga ingin?" Marles tersenyum menggoda ke arah hecha, setelah ia tau arah pandang hecha tadi, melihat jaelvin dan javien yang sedang bermesraan di laut.

"Ah? tidak!" Wajah hecha semakin memerah ia sangat malu dan gugup.

"Benarkah?" Marles mendekat ke arah hecha dan menarik pinggang hecha agar merapatkan diri ke arah marles.

"Aku juga bisa melakukannya." Marles mencium pipi hecha lalu menyatukan dahinya dan menatap hecha dengan penuh cinta.

Marles pun mencium hecha dan hecha pun membalasnya lengannya mengalung di leher marles, marles semakin mengerat kan pelukannya di pinggang hecha.

"Ahh hecha juga mau."








see you the next chapter

hmmm kayaknya bakal ada adegan 1 chapter 2 ewita, sepertinya akan panjang durasi🤔🤔🤔

LOVE THE PILOT•NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang