douze(duabelas)

1.7K 108 6
                                    

-votmen syang




••
Javien masih setia menunggu jaelvin yang tidak sadarkan diri, jika ia tau akan seperti ini resiko nya lebih baik ia kalah dan melihat jaelvin yang bahagia saja sudah cukup.

Javien sudah di angkat menjadi ketua suku dan mantan ketua suku yang terdahulu pun terbaring tidak berdaya, javien sudah meminta maaf sebesar besarnya pada ketua suku, walaupun seperti itu mantan ketua suku adalah papah dari jaelvin sang kekasih.

"Jael tidak mau bangun? ini sudah satu taun lamanya, aku merindukanmu." Javien menenggelamkan wajahnya di lengan jaelvin yang ia genggam.

"Jika aku tau ini resiko nya aku tidak akan pernah mau menerimanya, kumohon bangunlah." Javien meneteskan air matanya, ia rindu senyum manis jaelvin yang selalu menghiasi hari-harinya, yang selalu membuatnya terpana.

"Makanlah, hari ini kau belum makan." Marles menaruh piring kayu berisi makanan, hecha menatap jaelvin dengan sendu, hecha sedang mengandung sekarang marles dan hecha sudah menikah setelah 3 bulan pertarungan itu.

"Ah sial aku sangat merindukannya" Javien menghapus air matanya dan mengusap wajahnya dengan kasar.

Hecha pun menyentuh tangan jaelvin dan memejamkan matanya dan keluarlah cahaya dari lengan hecha dan jaelvin, hecha semabri memegang perutnya, perutnya pun mengeluarkan cahaya.

"Jaelvin." Hecha semakin erat memegang tangan jaelvin, jari telunjuk jaelvin bergerak.

"Hecha?bayi?" Jaelvin bersuara serak sembari membalas pegangan tangan hecha dan memegang tangan hecha erat.

Javien dan marles terkejut, javien tersenyum senang tatapan nya tidak teralihkan dari jaelvin yang secara perlahan membuka matanya.

Jaelvin pun membuka matanya sepenuhnya dan langsung menengok ke arah javien yang sudah menangis haru, jaelvin tersenyum manis menatap javien dengan lemas.

"Aku merindukan mu." Javien mengecup kening jaelvin dengan sayang jaelvin memejamkan matanya dan menikmati kecupan javien di keningnya.

Hecha dan marles ikut senang hecha juga merindukan keceriaan jaelvin yang membuat suasana tidak sepi.




°°
Javien sedang menyuapi jaelvin yang bersandar ke dada bidangnya, jaelvin duduk di tengah-tengah kedua kakinya.

"Bagaimana bisa? jika bisa seperti ini kenapa tidak dari dulu saja membangunkan jaelvin." Javien penasaran semenjak tadi.

"Aku tidak tau, perut ku sedikit sakit dan seperti ada dorongan untuk memegang jaelvin dan dengan refleks aku memegang tangan jaelvin." Hecha juga aneh kenapa ia bisa membangunkan jaelvin tapi dulu ia sudah berusaha sekuat apapun untuk membangunkan jaelvin tidak bisa.

"Jael melihat dua bayi laki-laki yang sedang tertawa dan ada hecha juga yang menatapku tersenyum." Jaelvin menatap javien yang menatapnya penasaran.

"Dua? tapi bayi ku ada satu kata winter." Javien, marles dan hecha menatap aneh jaelvin yang linglung.

"Jael tidak tau yang jael lihat seperti itu." Jaelvin mengingat-ingat wajah bayi yang ia lihat.

'
"Satunya seperti marles dan satunya seperti javien." Hecha tersenyum senang ia tau bayi siapa satunya.

"Hey itu bayi kalian! anak mu dan anak ku yang membawa mu kembali!" Jaelvin menahan aneh dan heran pada hecha.

"Apa yang kau katakan? jael tidak sadarkan diri sudah satu tahun lebih, mana ada bayi!" Jaelvin memanyunkan bibirnya menatap heran hecha.

"Baiklah ayo kita buktikan!" Hecha menatap sebal jaelvin.




°°
"Kau memang sedang mengandung, saat kau sedang mengisi tenaga mu kembali proses pertumbuhan bayi mu berhenti, tapi itu hebat loh bayi mu bisa bertahan." Winter tersenyum, jaelvin menganga kaget, javien tersenyum senang.

"Biasanya jika menguras seluruh energi kekuatan mu mengisinya lagi itu akan lama sekitar lima tahun tapi kau terhitung sebentar hanya satu tahun." Javien tidak setuju dengan ucapan sebentar.

"Itu tidak sebentar." Javien menatap malas winter, winter hanya tertawa.

"Ah iya iya aku tau, tapi hitungannya itu waktu yang sebentar, pertumbuhan bayi mu akan cepat karna pertumbuhan bayimu terhambat tadinya, dalam jangka tiga bulan kau sudah mengandung sembilan bulan, hecha dan bayi mu, lebih dulu bayimu seharusnya bayi mu lah yang lahir duluan, tapi sepertinya hecha dan kau akan melahirkan bersama." Jaelvin menatap hecha dengan senang hecha lun senang bisa melahirkan bersama.

"Ah dan satu lagi, kau terbangun dari masa pengisian tenaga bukankah karna hecha?" Jaelvin mengangguk semangat.

"Coba lihatlah keperamal, mungkin saja anak kalian berjodoh ada kemungkinan bayi hecha menyelamatkan bayi jaelvin karna ada keterikatan."







see you the next chapter
gatau gue pusing ngarangnya pahami aja😭

Kalo sayeu buka akun tiktok sayeu lagi buat promosi cerita gimana guys? lihat lahh akun tiktok sayeuu sudah bulukan hiatus nyooh lamo kalii tapi banyaknya di akun tiktok sayeu jaeyong, tapi kalo di aktifin lagi mau nya banyakin nomin gituwhh

PENDAPAT WAHAI PENGHUNI KU, ARIGOJO🙏

LOVE THE PILOT•NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang