Quinze(limabelas)End

3.1K 126 3
                                    

-votmen syang


••
Jivael sedang membawa adiknya bermain bersama heci dan adik-adiknya heci, mava dan meva, mereka sedang bermain pasir-pasiran, adiknya jivael bernama jaziel sedang berdiri dengan wajah yang mengedan.

"Ih ih ziel kamu ee ya, ayo ke papi!" Jivael langsung berlari menggandeng tangan jaziel yang jalannya mengangkang.

Karna jaziel sudah ee, ee nya kemana-mana sampai kakinya penuh dengan ee karna di ajak lari jivael.

"Papi!!! ziel ee!!!" Jaelvin langsung memelotot kaget saat sedang berbincang dengan hecha dan para suami.

"Astaga ya tuhan!!!! itu liat adik kamu ee nya!! aduh" Jaelvin langsung menepuk jidatnya, hecha hanya tertawa saja, jaziel juga hanya tertawa, jivael malah memanyunkan bibirnya karna di marahi papinya.

"Ayo sini, ayo cebok dulu." Jaelvin mengangkat jaziel aga menjauh mengangkatnya takut ee nya kemana mana.

Hecha dan marles sudah memiliki 3 anak 1 heci, dan 2 nya mava dan mave mereka kembar, usia nya sama dengan jaziel baru 3 tahun, heci dan jivael baru berusia 5 tahun.

"Udah ah aku mau main lagi." Jivael pun pergi berlari lagi bermain pasir.

Javien hanya tersenyum datar saja melihat kelakuan anak-anaknya yang sangat jinak.


°°
"Yang, mau anak perempuan." Javien memeluk jaelvin yang sedang menidurkan jaziel.

"Ih kamu yang ngelahirin yang ngurusnya ya?" Jaelvin menghempaskan lengan javien yang memasuki bajunya.

"Emang bayi gimana bikin nya?" Jivael menatap bingung papa dan papinya yang kage.

"Di puter-puter." Javien langsung di cubit oleh jaelvin.

"Ih ga boleh ngajarin kayak gitu." Jaelvin mencubit kencang perut javien yang ada di sebelahnya, jaziel di gendongann jaelvin dan jivael di paha jaelvin sedang tiduran.

"Orang anaknya yang nanya." Javien langsung bangkit.

"Aku nyari angin dulu ya, nanti kasih tau kalo anak-anak udah tidur." Jaelvin menatap javien.

"Iya, jangan jauh-jauh." Jaelvin kembali fokus menidurkan jaziel.


°°
Javien melihat marles yang sedang duduk di batang pohon kelapa sendirian di sisi pantai, ia pun menghampirinya.

"Kenapa?" Javien pun duduk di sebelah marles yang rambutnya tertiup angin malam di pantai dirinya pun sama skaing kencang nya angin.

"Aku tidak menyangka, aku disini sudah memiliki istri dan anak, bagaiman ibu dan ayahku di kota ya? seperti nya mereka akan senang jika aku membawakan mereka menantu dan cucu." Marles menatap laut yang ombak nya bergemuruh.

"Ya, mungkin jika aku ingat dengan ingatan ku yang dulu aku sudah seperti mu, yang ingin terus menerus kembali ke kota." Javien pun juga menatap laut.

"Tapi aku bersyukur disini istriku dan anak-anakku bahagia di sini bersamaku walaupun aku meninggalkan istri dan anak ku yang terdahulu di sana." Javien tertawa hambar sembari menunduk.

"Hah~ aku merindukan kota." Marles  tersenyum getir.

"Mungkin ini takdirnya, lagi pula kau sudah memiliki dunia mu disini, hecha istri yang mencintaimu dan juga kau sudah memiliki tiga anak yang menggemaskan disini itu dunia mu marles kau sudah memiliki segalanya."

"Ya kau benar, dunia ku sudah ada mewarnai setiap langkahku, mewarnai setiap hidupku yang abu-abu."

"Aku pun merasakan jika keluarga kecil ku adalah dunia terbesar dalam hidupku, hal yang terindah yang harus ku jaga sampai umur ku habis, tugas kus sekarang menjadi suami yang baik, dan ayah yang tegas."

"Terimakan saja jalan mu marles, ikuti alur tuhan yang sudah tuhan atur." Javien bangkit dan menepuk bahu marles dengan senyumnya, marles pun membalas tersenyum lalu bangkit.

"Kau temanku!" Mereka saling merangkul dan menatap langit malam dengan laut yang di isikan suara ombak.

"Pulanglah, istrimu akan mencarimu, istri ku pasti akan mencariku juga." Javien dan marles pun berbalik lalu berjalan ke arah rumah masing-masing

"Selamat malam bro!"

"Yo!"



°°
"Anak-anak udah tidur?" Javien berbisik ke arah jaelvin yang tersenyum ke arahnya.

"Ya." Jaelvin mengalungkan lengannya ke leher javien, lalu mengecup javien di bibirnya.

Javien pun mencium bibir jaelvin dengan tangan yang menahan kepala belakang jaelvin, javien pun menyudahinya dan menatap mata masing-masing.

"Aku mencintai mu, terimakasih sudah menerimaku yang hanya orang asing dan menyelamatkan ku di kala aku di ambang kematian, terimakasih sudah memberikan ku kebahagiaan memberikan ku dua buah hati penyemangat hidupku." Javien mengecup lama kening jaelvin, jaelvin menutup matanya dengan air mata yang menetes sembari tersenyum.

"Hm, jael juga terimakasih sudah memberikan kebahagian pada jael mau menerima jael yang hanya orang suku pedalaman, terimakasih sudah menjaga jael, aku mencintaimu."











END

Makasih, pokoknya sayang kalian😘
tapi...

LIHAT!!! CERITA BARU WOY!!!

caranya...

BUKA PROFIL SAYEUUU!!! LIHAT LAH CERITA-CERITA SAYEUUU DISANA BANYAK!!!

LIHATLAHH!!! SEMUA CERITAKU~~ LIHATLAHH!!!-Ayu tingting

BABAI SAYANG lvu badag♥️

LOVE THE PILOT•NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang