10.Ramalan yg membingungkan

904 44 2
                                    


Marry POV

Jadi, ini adalah misi pertamaku? Aku akan berusaha sebaik mungkin.

"Jadi, siapa yg anak Dewi Hecate yg akan ikut dalam misi ini?" Tanyaku pada Percy, Tyson, Anna, Liam, dan Nico.

"Bagaimana kalau Chaterin? Dia adalah ketua kabin 12"ucap Anna pada kami.

"Aku sih, oke oke aja"Nico angkat bicara.

Aku lihat Liam menegang. Dan aku menggenggam tanganya, dan menatapnya. Seolah olah aku bilang 'ada apa?'. Mungkin Liam mengerti dan menggeleng.

"Ekheemm..."Percy berdehem, sambil melihat ke arahku dan Liam.

Aku sadar. Ternyata tangan kami. Lalu aku melepaskannya. Mungkin wajahku sudah memerah. Karena aku merasa aliran darah naik hingga kepalaku.

Lalu aku lihat Percy tersenyum jahil. Tak lama kemudian Annabeth menginjak kaki Percy. Dan Percy tampak kesakitan.

"Ayo ke kabin Hecate."Kata Tyson yg sedari tadi diam. Tunggu sebentar! Tyson tak akan ikut?

Setibanya disana, aku melihat Chaterin sedang berbincang dengan Gadis berparas asia. Mungkin gadis itu dari jepang. Batinku.

"Bisakah kita bicara?" Tanya Percy padanya. Lalu gadis asia itu pergi meninggalkan kami.

"Bicara apa?" tanya Chate datar.

"Apa kau mau pergi bersama kami?" Tanya Liam memotong ucapan Percy.

"Tentu."jawab chate antusias ketika Liam yg bicara.

"Bersiapalah besok pagi pagi. Kami akan menunggumu di rumah besar." Kta annabeth lalu pergi.

Setelah itu kami semua bubar. Aku diantar sampai ke kabin oleh Liam.

"Apakah kau sudah benar benar pulih untuk mengikuti misi ini?" Tanya Liam memegang bahuku dan menatapku.

Lalu aku menganggu yakin.

"Tenang saja Liam. Aku tau kau akan melindungiku." jawabku pasti.

Liam tampak menarik nafas panjang. Sebelum melanjutkan kata katanya.

"Baiklah. Malam ini akan ku temui kau setelah makan malam di paviliun makan, oke?"Tanya Liam.

"Baiklah Liam."Kata ku. Lalu Liam tersenyum dan pergi dari kabinku.

Liam POV

Akhirnya aku bisa melihat Anny tersenyum lagi.

Di misi kali ini, aku akan menjaga Anny sampai titik darah penghabisanku(Liam lebay -_-).

Aku akan menyiapkan senjata yg aku rakit sendiri, dan beberapa obat obatan. Aku tau, disana pasti akan ada yg terluka.

Percy POV

Sebenarnya, apa yg kami cari? Ramalan bodoh itu memang sangat membingunggkan!!. Rutukku dalam hati.

Aku akan menyiapkan senjataku. Dan aku melihat Marry masih termenung di atas tempat tidurnya. Lalu aku duduk disampingnya.

"Kenapa? Ada masalah?" Tanyaku pada Marry. Lalu Marry menggeleng.

"Sebenarnya, apa yg kita cari? Dan apakah aku bisa kembali dengan selamat saat kembali kesini?"Tanya Marry.

"Tentu saja kita akan kembali dengan selamat kesini, Marry. Aku dan Liam pasti akan menjagamu." Jawabku sambil merangkulnya.

Lalu keheningan merasuki kami. Sampai saatnya aku angkat bicara.

"Sebaiknya kau pergi mandi dulu, dan menyiapkan barang barang untuk besok pagi." Kataku sambil melepaskan rangkulanku.

Lalu dia mengangguk lemah dan mengambil handuk, lalu menghilang menuju kamar mandi. Apa yg dia sembunyikan? Batinku.

I'am A Demigod(Daughter of Poseidon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang