9.Sang Oracle(editing)

929 52 2
                                    


Marry POV

(Selama Marry pingsan)

Aku berada di dalam sebuah ruangan yg gelap dan pengap. Lalu aku melihat ada secercah cahaya putih yg menyilaukan. Aku terus mengejar cahaya itu. Tetapi, semakin aku mengejarnya, semakin jauh pula cahaya itu.

Aku mulai putus asa, tiba tiba ada seseorang yg datang padaku, seseorang yg sangat familiar.

Aku mengnal suaranya, tetapi tidak dengan wajahnya. Dia memakai baju zirah yunani kuno, dan memegang sebuah trisula.

"A-ayah?." Tanyaku terbata.

"Benar putriku. Sadarlah dari mimpimu ini. Ayah tak ingin kehilangan putri ayah satu satunya. Kejarlah cahaya itu. Oh, aku hampir lupa, ini. Ayah berikan cincin pelindung untuk mu. Jadi, para monster tak akan merasakan keberadaanmu, dan keberadaan orang orang disekitar mu. Lalu, pergilah menemui sang Oracle Marry." Kata Dewa Poseidon sambil menghilang dari mimpi Marry. Bahkan aku belum sempat bertanya padanya. Batin Marry.

Lalu aku berlari mengikuti cahaya itu lagi, kemudian cahaya itu bersinar sangat terang. Dan aku menitup mataku saking terangnya. Lalu aku sadar dari tidur panjangku, dan melihat Liam yg terlihat khawatir.

"Sudah berapa lama aku tak sadarkan diri?". Tanyaku pada Liam.

" 3 hari setengah, Marry."

"Liam, tadi aku bermimpi bertemu ayahku. Dan memberiku sebuah cincin pelindung." Kataku.

"Maksudmu cincin yg ada di tangan kirimu?." Tanya Liam memotong.

"Bagaimana bisa??!!."Tanyaku setengah berteriak. Untung disana hanya ada kami berdua, karena yg lain berada di paviliun makan. Tebakku.

"Lalu dia menyuruhku bertemu dengan sang Oracle. Siapa itu sang Oracle?."Tanyaku penasaran.

"Sang Oracle itu adalah sang peramal yg ada di atas rumah besar yg ditinggali mr.D dan Chiron. Setelah kau sembuh, aku akan membawamu kesana."jawab Liam.

"Liam, kenapa bibirku terasa mati rasa?" Tanyaku pada Liam.

"Mungkin itu akibat ulahku Marry. Aku ingin kau cepat sembuh, jadi aku memberimu ambrosia dan nektar."

"Am-am apa?"Tanyaku linglung.

"Ambrosia dan nektar adalah makanan para dewa. Jika manusia biasa yg memakannya, manusia itu bisa mati terbakar. Dan jika demigod yg memakannya, itu bisa sebagai obat penyembuh." Jawab Liam panjang lebar.

Lalu aku ber Oo ria tanpa bersuara.

"Liam, bisakah kau membawaku ke danau kuno?" Tanyaku.

"Tentu, setelah kau sembuh."Jawab Liam.

"Bawa aku kesana, dengan menyentuh air, aku bisa menghilangkan luka ini."

"Hmm... tapiii..."kata Liam ragu.

"Cepatlah Liam." ucapku memerintah.

"Baiklah." Kata Liam.

Liam POV

Lalu aku memapah Anny menuju ke danau yg dimaksudkannya. Lalu Anny melepaskan perban yg di tangannya, dan menyentuh air danau dengan ujung jarinya.

Air itu merambat menuju tangan Anny yg terluka, dan beberapa saat kemudian, tangan Anny sudah kembali seperti semula.

"Wow, bagaimana kau melakukannya?" Tanyaku.

"Bukan aku yg melakukannya Liam, tapi airnya." Jawab Anny setengah terkekeh.

Lalu kami saling pandang, dan kemudian tertawa bersama.

"Marry, hari sabtu ada permainan tangkap bendera." Kataku padanya.

I'am A Demigod(Daughter of Poseidon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang