11.First Mission

733 36 2
                                    

Marry POV

Aku bangun ketika matahari masih berada di timur, dan belum menunjukkan pergerakan cahaya cahaya yg akan menyinari alam semesta ini.

Aku melihat ke sekeliling kabin. Dan aku menemukan pemandangan yg indah. Pinggiran pantai yg berpasir putih, air jernih yg berwarna biru-kehijauan, dan beberapa kerang yg berada di pasir putih itu.

Lalu aku teringat tentang yg kami bicarakan semalam. So, its my first mission?

"Hmmmm..."

Aku mendengar gumaman dari dua laki laki yg berada tidak jauh dariku. Lalu aku melirik mereka berdua. Dan aku sadar bahwa yg bergumam itu adalah Kakak tertuaku, Percy.

Aku hanya tertawa melihat cara tidurnya yg seperti bayi berumur 4 atau 5 bulan. Aku juga mendengar dengkuran halus dari Percy. Lalu aku duduk dan membangunkannya.

"Perce, wake up. We have mission today."Ucapku membangunkannya.

Lalu dia hanya menggeliat saat aku mengguncangkan pelan tubuhnya.

"Whats up, Marry?" Ucapnya masih sambil menutup mata.

"We have a mission today! Do you remember?" Kataku. Lalu dia mengangguk dan berdiri dari tempat tidurnya dan berjalan.

"Hei! Where are you going?"Tanyaku setengah berteriak karena tak ingin membangunkan Tyson yg tak jauh dari kami.

"Hmm?? I go to bathroom." Jawabnya masih dalam keadaan menutup mata.

"You forget your towel." Katanya sambil memberikan handuk yg adabdi tanganku.

"Thanks sister." Ucapnya lalu menghilang di balik pintu kamar mandi.

Lalu aku membangukan Tyson.

"Tyson! Wake up! We'll go this morning." Kataku.

Lalu dia membuka matanya yg hanya satu buah dan memandangku. Kau tau? Dia setengah cyclop dan setengah dewa.

"Okey. okey. I will wake up." Ucap Tyson lalu mengambil handuknya dan pergi ke kamar mandi satunya lagi.

Lalu aku?? Aku juga akan mandi, setelah mereka siap.

Liam POV

Aku sudah bersiap dan tinggal menunggu yg lainnya. Tampaknya aku yg bangun paling pagi.

Lalu tak lama kemudian aku melihat Chate yg sedang menuju ke sini dengan senyum yg mengembang. Biar ku terbak. Yg ada di pikirannya adalah 'aku bisa berduaan dengan Liam.'

"Hai Liam??"

"Hai juga Chate."kataku lirih.

"Kenapa? Apa kau sakit?"Tnya Chate padaku. Dan aku hanya cuek saja.
Sebelum Chate sempat melanjutkan kata katanya, aku melaimbai kepada Percy, Annabeth, dan Anny.

"Annyy!!!" Teriakku.

Lalu aku menghampirinya sambil tersenyum, dan Anny tentu membalas senyumanku.

"Sekarang tinggal menunggu Nico si putra paman Hades, kan?"Kata Tyson yg sedari dari hanya diam. Yaa.. Dia tak ikut. Hanya saja mungkin dia ingin mengantar saudara-saudarinya ke gerbang.

"Kau benar Tyson."kataku. Sebenarnya aku tidak terlalu menyukai Nico. Menurutku dia punya sisi gelap, tapi entahlah.

"Hei! Lama menunggu?"Tanya Nico sambil berjalan ke arah kami.

"Tidak juga."kata annabeth yg terkesan ketus. Yaa... Sikap annabeth terhadap laki laki memang begitu.

Marry POV

"Jadi, semuanya sudah siapkan? Ayo kita berangkat!" Kataku semangat.

"Tentu Marry. Kau tampak sangat bersemangat pagi ini." Kata Percy.

Lalu kami tertawa bersama. Kecuali Chate dan Nico yg hanya tersenyum tipis.

Setelah berpamitan kepada Tyson dan Chiron. Kami melanjutkan perjalanan kami. Kata Chiron, arti dari ramalan itu adalah:

6 orang anak blasteran akan menemui kematian: kami berenam akan pergi ke underworld.

Air dan Api akan berjaya atau binasa: Diantara kami (Marry, Percy, Nico, Liam) akan ada yg membuat perdamaian atau kehancuran. Atau bisa dibilang perjanjian atau kesepakatan. 'Tapi perjanjian dengan siapa?'.

Anak dewa air mendapatkan kutukan atau keberkatan: diantara aku dan Percy, akan ada yg menentukan takdir. 'Tapi siapa yg terkutuk? Dan siapa yg akan jadi pahlawan?'

Gadis yg lahir dari manusia dan seorang dewa : kurasa itu aku. Karena aku adalah satu satunya demigod yg berAyah seorang dewa.

Dia akan jadi bencana atau pahlawan : lalu aku akan menyebabkan bencana di muka bumi ini, atau jadi seorang pahlawan seperti Percy.

"Kau melamun?" Kata Liam padaku.

"entahlah." Jawabku setengah bohong. Dan kami melanjutkan perjalanan mencari mutiara biru. Untuk kembali dari underworld. Hei! Kurasa aku punya satu.

"Percy! Apakah mutiara itu seperti ini?" Kataku sambil menunjukkan benda bulat seperti kelereng tapi lebih besar dan berwarna biru laut.

"Kau tepat sekali Marry. Darimana kau mendapatkannya?"tanya percy.

"Di tengah jalan. Saat aku pulang dari sekolah."jawabku.

"Apakah masih ada?"

"Entahlah. Tapi ibuku sangat terkejut ketika aku menunjukkan benda ini padanya. Kurasa dia bisa membantu."Jawabku.

"Baiklah. Bolehkah kami ke rumahmu? Sister?" Tanya Percy.

"Tentu saja!" Jawabku.

"Tapi, untuk kesana kita memerlukan kendaraan otak ganggang." Kata Annabeth angkat bicara.

"Kau benar annie! Tapi bagaimana bisa kita menemukan sebuah kendaraan disini?" Tanya Percy histeris. Dan aku sampai tertawa melihat Percy seperti itu.

"Kalau kau mau, aku akan memanggilkan nyonya taksi zombie" kata Nico.

"Boleh juga. Tapi itu tak akan muat!" Potong Annabeth.

"Um-hmm. Kau benar"kata nico. Terselip rasa kecewa di nada suaranya.

"Bagaimana kalau ku panggilkan pegasus?"Kata Percy.

"Dan cepatlah panggilkan otak ganggang!" Ucap annabeth.

Lalu Percy bersiul. Dan tak lama kemudian datang seekor pegasus berwarna hitam. Kuda bersayap yg indah. Batinku.

Lalu percy berbicara pada kuda tersebut. Orang di sekitarku hanya melongo tak mengerti. Tapi aku sangat mengerti, mendengar jelas malah, apapun yg diucapkan kuda bersayap lebar itu pada Percy.

Lalu pegasus itu pergi dan tak lama kemudian dia datang membawa 5 ekor pegasus lagi.

Mereka benar benar sangat cantik. Aku memilih warna putih bersih. Dan percy menaiki warna hitam pekat. Lalu yg lainnya menaiki pegasus berbagai warna dan memiliki corak.

Lalu pegasus pegasus itu mengantar kami ke atas gedung yg cukup tinggi. Kira kira gedung itu memiliki 80 lantai.

TBC

I'am A Demigod(Daughter of Poseidon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang