12. GPS para Dewa

673 43 3
                                    

Marry POV

Kami sudah sampai di kota. Kota kelahiranku, New York. Kami akan pergi menemui ibuku, untuk meminta bantuannya.

Setelah berterima kasih pada para pegasus, kami melanjutkan perjalanan ke rumahku dengan berjalan kaki. Tentu saja. Karena orang lain akan mengira kami terbang, karena mereka tak akan bisa melihat apapun yg berhubungan dengan makhluk mitologi.

Hanya para demigod dan makhluk lainnya yg bisa melihat satu sama lain.

Ketika kami berjalan, tiba tiba perut seseorang berbunyi. Dan kami saling pandang, lalu tertawa renyah.

"Siapa yg lapar?" Tanya Annabeth pada kami semua.

Lalu dengan malu Percy menganggkat tanganya.

"Bisakah kita mampir ke sebuah cafe dulu? Aku lapar!.." Ucap Percy yg bergelayut manja di tangan Annabeth.

"Aku nelum sarapan. Karena ini masih terlalu pagi untuk pergi." Lanjut Percy. Lalu annabeth memutar bola matanya jengkel karena melihat tingkah percy seperti bocah yg berusia tahun yg minta dibelikan ice cream pada ibunya.

"Itu bukan ide yg buruk. Aku juga lapar" Kata Liam setengah tertawa. Lalu aku membawa mereka ke sebuah Cafe yg cukup terkenal dan ramai dikunjungi oleh orang orang di kota ini.

Aku menoleh ke belakang. Lalu mendapati Nico dan Chate yg diam sedari tadi.'Mereka kenapa?' Batinku.

Setelah kami sampai di Cafe itu, aku dan Liam memesan waffle sirup blueberry dan vanilla latte kesukaanku (mungkin Liam juga suka). Lalu Percy memesan 3 porsi pancake, dan secangkir american coffe. Sedangkan yg lainnya hanya memesan sandwich dan secangkir cappucino.

Saat makan kami tak banyak berbicara. Hanya decakan yg ditimbulkan oleh mulut Percy yg penuh oleh Pancake.

Aku tidak yakin Percy bisa menghabiskan itu semua. Tapi, aku salah besar. Hanya butuh waktu sekitar 35 menit baginya untuk menghabiskan semua itu.

Setelah kami menghabiskan waktu untuk sarapan, mungkin selama hanya 1 jam disana.

Kami melanjutkan perjalanan ke rumahku yg cukup dekat dari tempat kami berada sekarang.

Pertama, kami melewati sekolahku. Aku sangat merindukannya. Apakah aku bisa kembali kesana lagi? Ohh.. entahlah.

Perjalanan kami lanjutkan dengan suasana hening dan sedikit canggung.

"Hei. Bagaimana keadaanmu?" Tanya Liam padaku. Aku tak mengerti maksudnya.

"What youre mean, Liam?" Jawabku balik nanya.

"Oh. Come on! Yesterday you are sick Anny." Kata Liam lembut.

"I'am fine! Okey?!"Jawabku tegas. Aku lihat dia mengerucutkan bibirnya dan cemberut sambil menggembungkan pipinya. Oh, itu sangat menggemaskan. Lalu aku terkekeh melihat tingkahnya.

"William..."Kata seseorang dibelakangku. Ternyata chate. Lalu mereka berbincang dan tertawa. Aku sangat kesal dan berjalan lebih dulu daripada yg lainnya. Percy dan Annabeth melihat tingkahku lalu tertawa. Dan menghampiriku.

"Hei. Marry you are jealous?" Tanya anna.

"Hei, I'am jealous??!! Yg benar saja!! Tentu saja tidak!!." Jawabku ketus.

Lalu mereka terkekeh.

"Bagaimana kau bawa Nico mengobrol. Dan kita lihat, apakah Liam akan cemburu?" Kata percy. Entah setan darimana. Lalu aku menoleh ke belakang dan menghampiri Nico.

"Hai Nico! Kenapa kau hanya diam saja?" Tanyaku.

"aku tidak apa apa."kata Nico pelan.

Nico POV

I'am A Demigod(Daughter of Poseidon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang