'☆ --- Blessing Time: 0.1

106 15 3
                                    

Seokjin baru saja sampai di rumah. Dia merasa cukup lelah hari ini, begitu banyak hal terjadi di perusahaan tempat dia bekerja. Tidak menemukan istrinya, Seokjin hanya menemukan sticky notes yang menempel di kulkas.

"Aku buat berbagai macam lauk. Aku harap kau menikmatinya dengan baik." Kira-kira seperti itu catatan yang tertulis.

Seokjin berganti alih fokus pada ponselnya yang baru saja menerima pesan. Dia tersenyum, saat melihat pesannya.

Anae ❤️

Hari ini aku menikmati hariku di luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini aku menikmati hariku di luar. Terima kasih untuk dukungan biayanya, hehe. Maaf, aku meninggalkanmu hanya dengan sedikit lauk 😔

You
Terima kasih kembali. Aku senang kau menikmati waktumu dan menikmati uangku, haha. Aku akan menikmati lauk yang kau buat. Terima kasih sudah mau repot menyiapkan lauk untukku.

Seokjin menutup ponselnya kemudian. Ada rasa lega di dada, karena istrinya perlahan pulih dari kesedihan mendalamnya. Sebenarnya itu bukan luka pribadi, itu luka mereka berdua. Putri pertama dan satu-satunya milik mereka, pergi meninggalkan mereka dua minggu lalu.

Selama dua minggu penuh duka itu, Sojung benar-benar kehilangan warna kehidupannya. Itu jelas membuat Seokjin makin terluka. Sampai akhirnya ... hari ini Sojung kembali menemui warna kehidupannya. Seokjin berharap setelah hari ini, istrinya akan menjadi lebih bahagia dengan petualangan baru kehidupan mereka.

"Wah ... sedikit?" Seokjin bertanya-tanya setelah memeriksa isi lauk di kulkas. Awalnya memang benar, dia hanya melihat tiga kotak lauk yang berbeda. Namun, setelah dia mengambil ketiga lauk itu, masih ada tiga kotak setelahnya, lalu ada tiga kotak lagi di belakang kotak itu. "Ini cukup untuk tiga-bahkan lima hari ke depan. Apa dia tidak terlalu memaksakan dirinya hari ini untuk sekadar membuat lauk?"

Yah ... walaupun ada sedikit kekhawatiran akan batas kemampuan istrinya, Seokjin tetap menikmati lauknya. Dia berterimakasih pada istrinya untuk hari ini. Besok, saat wanita itu kembali, Seokjin akan memberikannya hadiah. Hari ini hari yang luar biasa untuk istrinya. Sojung layak mendapatkan hadiah untuk apa yang wanita itu lakukan.

Drrttt ....

Seokjin menjeda santapannya sejenak. Dia mendapat telfon dari nomor darurat. Dia bingung, namun tetap menerima panggilannya. "Halo?"

"Halo, selamat malam. Ini petugas darurat. Istri anda terluka parah, jatuh dari lantai tujuh penginapan. Ada saksi yang mengatakan bahwa ini adalah upaya bunuh diri. Untuk kabar lebih lanjut, kami harap anda bisa segera menyusul ke rumah sakit."

Seolah ruang napasnya direnggut, Seokjin berhenti dan kesulitan bernapas. Sojung baik-baik saja beberapa saat lalu. Mereka belum lama bertukar kabar. Namun ... apa yang terjadi saat ini? Apakah dia tidak sengaja tertidur dan sedang bermimpi saat ini?

--- Blessing Time ---

Sayangnya, hari itu bukanlah sebuah mimpi. Itu adalah hal yang nyata. Setelah kehilangan putrinya, dia juga harus kehilangan istrinya karena bunuh diri. Rasanya, semua emosi dan semangat di dalam hidup laki-laki itu menjadi sirna. Dunianya seolah berhenti.

Sowjin's PlaylistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang