❛ั ु --- Let's Face It: 0.1

66 9 7
                                    

"Oppa-deul, annyeonghaseyo!"

Dengan senyuman mataharinya, Yerin datang, menyapa dengan suara besar. Dia tidak datang sendiri, di belakangnya ada empat temannya yang lain.

Ada Sinbi yang datang membawa ayam goreng bumbu. Eunha dengan bingkisan yang isinya adalah corndog. Yuju membawa bir dan minuman soda. Sementara Umji membawa banyak makanan ringan; sama seperti Yerin.

"Aigo, Yeojachingu hoobaenim. Annyeonghaseyo!" Jhope menyambut kedatangan mereka tak kalah semangat. Dia menghampiri gadis-gadis itu ke dekat pintu, lalu mempersilakan mereka semua untuk masuk dan duduk. "Silakan masuk, gadis-gadis cantik."

Di dalam sana, RM menunggu mereka sambil berkacak pinggang. Namun, ada senyuman di wajahnya. Dia senang karena akhirnya gadis-gadis itu datang malam ini dan mereka bisa menikmati waktu bersama setelah bernaung di satu label yang sama. "Wah, lihatlah siapa yang datang ini."

"Oppa tidak tahu? Kami protocol team!" Sinbi mengatakannya dengan nada sarkas. Senyuman di bibir Sinbi bahkan terukir dengan miring.

Jawaban Sinbi membuat Jimin bertepuk tangan sebelum tertawa. Dia tidak pernah mengira bahwa Sinbi akan menjawab pertanyaan RM seperti itu. "Kenapa kalian tidak membawa walkie talkie? Bukannya kalian seharusnya membawa itu?"

"Asal kau tahu, jam kerja kami sudah selesai. Kami tidak pernah mau dan selalu menolak lembur." Sinbi membalasnya. Gadis itu meletakkan barang bawaannya di atas meja, lalu langsung duduk setelahnya.

"Apa agenda pertama kita?" Umji bertanya sambil mengambil posisi duduk di lantai, di sebelah Sinbi.

"Karaoke," jawab Taehyung. "Ngomong-ngomong, di mana Sowon? Dia tidak ikut malam ini?"

Eunha menjawab, "Dia bilang akan menyusul. Suasana hatinya tidak terlalu baik hari ini." Taehyung hanya mengangguk-anggukan kepalanya setelah mendapat jawaban dari Eunha. Dia menyenggol Suga, meminta bantuannya untuk mengambilkan satu snack dari kantung yang gadis-gadis itu bawa tadi. "Aku mau satu, ya."

"Seokjin Oppa bagaimana? Dia tidak bergabung dengan kita?" Yuju bertanya setelah selesai memeriksa sekitar. Enam anggota BTS ada di sini semuanya, kecuali satu: kakak tertua mereka, Kim Seokjin.

"Dia pergi olahraga," jawab Jungkook. "Sebentar lagi pasti kembali."

"Selesai olahraga nanti, apakah dia akan ikut makan semua ini?" Yerin bertanya, diiringi dengan tawa usilnya. "Bukankah itu usaha yang sia-sia?"

"Tapi itu lebih baik daripada tidak olahraga sama sekali," jawab Suga. Omongannya memang seperti membela Seokjin, tapi dia juga ikut tertawa mengikuti Yerin. Sebenarnya, yang dikatakan Yerin ada benarnya. Kalau dia, lebih baik berolahraga besok pagi, daripada sekarang.

--- Let's Face It ---

Seokjin sudah selesai untuk olahraganya malam ini. Dia menenggak air di botol minumnya sejenak, sebelum dia pergi meninggalkan ruangan.

Seokjin berjalan cepat karena RM memberi kabar bahwa 'protocol team' mereka sudah sampai di asrama sejak beberapa menit lalu. Namun, di lantai yang sama, sebelum dia masuk ke dalam lift, Seokjin mendengar sebuah isakan. Awalnya, dia khawatir kalau itu hanya salah dengar. Namun, setelah diperhatikan lagi, suara isakan itu terdengar familiar.

Dia lantas memasuki sebuah ruangan yang dia curigai sebagai tempat asal suara. "Sowon-a?"

Seokjin mencari dimana letak Sowon dalam ruang musik itu. Dia akhirnya menemukan Sowon dibalik besarnya piano di dalam ruangan itu. "Wae geurae?" Seokjin segera mengambil posisi di sisi gadis itu.

Sowjin's PlaylistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang