Karena kesalahannya, Seokjin kembali harus menghadap kepala perusahaaan. Dia ... mengakui kesalahannya kali ini. Sikapnya kemarin, benar-benar angkuh. Dia tidak memikirkan dampak yang akan timbul dari tindakannya.
Tentu saja, dia lupa bahwa beberapa penggemarnya memang sengaja berdiri untuknya, bukan untuk orang-orang di sekitarnya. Setelah kembali dari wajib militer, bukannya menyapa dan berbagi bahagia dengan penggemar yang sudah lama menantinya, dia justru mengumumkan hubungan asmaranya yang membuat banyak dari mereka patah hati.
Seokjin ... mengaku salah.
Sekarang, dia khawatir akan masa depan grupnya. BTS jadi terancam karena tingkah ceroboh Seokjin yang angkuh. Dia tentu saja merasa bersalah.
Perasaan bersalah itu akhirnya membuat dia menyetujui saran yang diberikan oleh Bang Sihyuk: hiatus untuk beberapa waktu.
Big Hit akan mengeluarkan pernuataan bahwa Seokjin akan istirahat selama beberapa waktu sambil menunggu anggota lain kembali. Namun, kabar itu tidak langsung dipublikasilan saat publik masih panas. Kabar itu baru akan di-publish, saat publik sudah beralih ke berita panas yang lain.
Saat ini, Seokjin hanya perlu diam. Dia tidak boleh melakukan apapun, apalagi hal-hal yang akan semakin memperkeruh keadaan.
Sejak sampai di rumahnya, Seokjin hanya merenung, tidak melakukan apapun. Bahkan, panggilan dari Sowon dia abaikan. Dia hanya menatap ponselnya yang berdering dan menunjukkan pop up kontak kekasihnya di layar ponsel.
Meski begitu, setelah beberapa kali mengabaikan panggilan, Seokjin akhirnya mengangkat panggilan tersebut. Dia mengusap layar ponsel ke atas dan membawa ponselnya ke samping telinganya.
"Oppa, gwaenchana? Kenapa tidak mengangkat panggilanku sesegera mungkin?"
"Aku tidak apa-apa. Bagaimana denganmu? Kenapa suaramu terdengar serak begitu? Kau habis menangis, ya?"
"Aku baik-baik saja. Aku hanya mengkhawatirkanmu. Semuanya jadi seperti ini karena aku."
Seokjin rasanya menjadi kesal tiba-tiba saat mendengar Sowon menyalahkan dirinya sendiri. Dia menjadi lebih sensitif sekarang. "Kenapa kau menyalahkan dirimu? Aku pelakunya. Aku yang memposting foto. Kenapa kau malah menyalahkan dirimu?"
"O-oppa ...."
"*Geumanhaja ... jangan berbicara apapun lagi. Aku butuh waktu untuk sendiri saat ini," kata Seokjin sebelum laki-laki itu memutus panggilannya sepihak.
Dia melempar ponselnya kembali di atas meja, lalu meraup mukanya dengan frustrasi. Dia muak dengan kekasihnya. Dia muak dengan sikap Sowon yang selalu merasa bertanggungjawab atas hal apapun. Sowon menjadi seperti itu semenjak GFriend berakhir. Gadis itu ... sama sekali tidak memikirkan dirinya sendiri, dia hanya melakukan hal-hal yang tidak perlu dia lakukan, tapi hal itu akan membuat orang lain merasa lebih baik. Dia menaruh kepuasan orang lain di atas dirinya sendiri. Seokjin muak sekali dengan semua itu.
--- Let's Face It ---
Agensi Seokjin mengurus semua hal dengan baik. Di masa hiatusnya, Seokjin sama sekali tidak keluar rumah. Dia hanya menggunakan layanan pesan antar untuk semua menu makanannya dan juga beberapa bahan masakan di dapur.
Seokjin juga belum menghubungi Sowon lagi. Padahal, sebenarnya dia merindukan kekasihnya itu. Rasanya Seokjin ingin segera menekan ikon telfon untuk memulai panggilan dengan Sowon pagi ini, saat dia belum bangkit dari tempat tidur. Namun, dia menahannya. Egonya bilang bahwa dia masih harus menunggu gadis itu yang menghubunginya lebih dulu, karena pertengkaran mereka kemarin, didasari kesalahan kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sowjin's Playlist
FanficKumpulan Short Story-nya Ayah dan Ibu dengan berbagai genre dan latar belakang. Anak Ayah Seokjin dan Ibu Sojung, disambut baik di sini. Welcome!