Ternyata ini cerita ada yang baca yaa...
Enjoy dan makasihhh------------
Seorang pria menatap bangunan kampus yang akan menjadi tempatnya melanjutkan pendidikan. Sebenarnya ia cukup gelisah karena tidak banyak temannya yang melanjutkan pendidikan di kampus ini. Tetapi tak apa ia sudah memiliki teman baru.
Ia memilih berkeliling sejenak sampai perhatiannya teralih pada pemandangan di salah satu taman. Ia memutuskan untuk berhenti dan memperhatikan dengan seksama suasana di depannya, tempat yang damai.
Tidak sengaja saat ia menoleh dan melihat seorang pria kecil dengan paras yang manis. Pria tersebut sedang duduk dengan beberapa kucing yang mengelilinginya. Entah bagaimana jantungnya terpesona melihat hal tersebut, indah.
Mungkin pria itu menyadari ada orang lain di sekitarnya dan menolehkan pandangan, mata mereka bertemu. Namun yang tidak di duga tatapan pria tersebut berubah seakan melihat teror yang menakutkan.
Tanpa peringatan pria tersebut berlari dengan masih memandang penuh teror. Ada apa?
Ia tidak menemukan jawaban apapun, namun yang pasti ia merasa pria tersebut tidak asing baginya. Tetapi tatapan yang diberikannya entah bagaimana justru membuatnya merasakan sakit yang tak tergambar.
Apa ini?
--- Someone's POV ---
Tidak, apa yang dilakukan orang itu di sini. Tidak, ia tidak siap. Tidak akan pernah siap.
--- Normal POV ---
Sejenak setelah pertemuan tidak disengaja itu, ia tanpa sadar selalu kembali ke taman tersebut. Tak mengerti apa yang terjadi, ia terus mencari sosok indah tersebut. Ia ingin dan harus melihatnya lagi, entahlah rasanya seperti rindu yang tak tertahan.
Namun ia tetap tak siap setiap kali mereka bertatap mata, dan rasa takut di mata indah itu selalu muncul. Tak apa melihatnya dari jauh sudah cukup, lagi pula ia akhirnya tahu namanya, Sunoo.
Entah apa yang membuatnya ingin membuntuti Sunoo hari itu, tetapi ia ingin. Hal yang tak pernah ia bayangkan ada Sunoo berada dalam bahaya, ia dikepung orang-orang di sudut jalanan.
Ia lantas tidak tinggal diam. Ia tidak ingat pernah memiliki ilmu beladiri atau tidak, tetapi dengan mudah ia berhasil menyelesaikan semuanya.
Ia lantas memandang kearah Sunoo yang masih terdiam dengan sedikit air mata, sebenarnya ini bukan waktu yang tepat untuk jatuh cinta. Tapi Sunoo dengan air mata itu, entah mengapa sangat indah.
Ia menghampirinya, berusaha untuk menenangkannya. Badannya benar-benar gemetar dengan kepala yang masih tertunduk. Saat Sunoo mendongak matanya membelalak dan lagi, tatapan ketakutan itu.
"PERGI!!!"
"PERGI AKU TIDAK MELAKUKAN APAPUN, PERGI!!!"
"KAU JAHAT, AKU MEMBENCIMU SAMPAI MATI!"Deg, kenapa sakit sekali?
Sunoo berlari dengan tangisnya yang menjadi setelah berterial begitu. Ia melihat ada seseorang yang sepertinya teman dari Sunoo, dengan segera menenangkan dan membawanya pergi.
>>> Time Skip <<<
Setelah hari itu, ia tak pernah lagi menemukan Sunoo di taman. Ia bahkan tidak tahu apakah Sunoo baik-baik saja, sulit baginya untuk menemukan keberadaannya.
Ia melihat lelaki yang saat itu membawa Sunoo. Ini adalah kesempatan.
"Hei, tunggu sebentar, biarkan aku berbicara"
"Ya?" Jawabnya dengan kernyitan di wajahnya
"Kau yang kemarin membawa Sunoo kan? Bagai-bagaimana kon-kondisinya?" Entah mengapa ekspresi tersebut membuatnya terbata-bata.Sosok itu terdiam sejenak sebelum akhirnya kembali menarik napas untuk sepatah kata.
"Kenapa kau peduli?"
"Ma-maaf?" Ia terkejut, apa maksudnya?
"Aku tak tahu apakah kau berlaku, tapi perilakumu sungguh bajingan yang memuakkan"Ia terdiam, kenapa begini?
"Apa maksudmu Jungwon? Aku tidak mengerti"
"Heh, kau yakin bertanya begitu? Sungguh sifatmu sangat buruk. Kau yang menyebabkan dia hancur, untuk apa kau peduli" A-aku yang menyebabkannya?"Jangan bilang kau menyukainya?" Ia kembali terkejut, bagaimana ia tahu?
"Lupakan saja, kau hanya akan membuatnya menderita, Sunghoon"Sunghoon termangu, entah mengapa ini membuatnya sangat terluka. Ia menundukkan kepala dan Jungwon pergi meninggalkannya. Saat ia mengangkat kepalanya, Sunoo di sana. Mata itu tetap sama selalu ketakutan padanya, tetapi berubah saat Jungwon yang ada di depannya. Ia cemburu.
--- Missing Piece of Puzzle ---
Sunoo terseok-seok berusaha berdiri dengan menopang tangan pada wastafel toilet di depannya. Ia emandang pantulan dirinya di depan kaca, berantakan dan kacau. Baju basah, wajah penuh lebam, rambut kotor, dan sedikit sisa darah di sudut bibirnya. Ia tak lagi bisa menangis.
Kehidupan sekolah apakah semenyedihkan ini?
Sunoo lelah, ia tak tahu kenapa diperlakukan demikian. Tapi tak apa, ini adalah hari terakhirnya berada di sekolah ini. Ia akan meninggalkan kota ini dan tinggal di kota lain. Ia harap tak pernah bertemu mereka lagi.
Matanya menggelap, Sunoo jatuh pingsan di toilet dengan badan yang mengejang beberapa kali. Entahlah mungkin ini akhir hidupnya.
Sunoo tidak tahu, Sunghoon otak pelaku pembulian terhadap dirinya masih ada di sana. Dengan cepat Sunghoon membawa Sunoo ke ruang kesehatan sekolah. Sedikit banyak ini di luat rencananya.
Jungwon datang dengan tergesa, mendorong Sunghoon menjauh dari sana. Jungwon menatap marah kepada Sunghoon.
"APA MAU MU HAH? KAU MAU MEMBUNUHNYA?"
"PERGI KAU DARI SINI, JANGAN PERNAH KAU DATANG LAGI, DASAR PEMBUNUH!"Tidak bukan ini yang Sunghoon inginkan, ia hanya mau perhatian Sunoo. Sunghoon mencintai Sunoo. Sunghoon bersembunyi berdiam di depan pintu ruang kesehatan dan melihat Jungwon. Ia berusaha menenangkan Sunoo yang histeris pasca bangun dari pingsannya sesaat setelah melihat Sosok Sunghoon di sana.
Sunghoon berlari, ia kemudian memutuskan kembali ke rumahnya. Berpikir beragam cara untuk meminta maaf, ia hanya mau cinta dan perhatian Sunoo. Ia tidak suka melihat Sunoo histeris melihatnya.
Namun naas, kendaaran yang ia kendarai tiba-tiba menghantam mobil di depannya. Sunghoon tidak fokus dan tanpa sadar hingga menabrak mobil. Sunghoon tak tahu, semua gelap.
Setelahnya, Sunghoon tidak pernah lagi mengingat apapun tentang semuanya.
-----------
He still love him even he's not even know any idea or what happened. But sadly, he's falling love again without knowing how much pain he have been caused for him.
05/06/2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Jurnal: Drabble | Sunoo Enhypen
FanfictionB×B Don't Read it, if you don't like it Hanya sekumpulan draft tentang Sunoo, Enhypen, dan lainnya. AllxSunoo (Menulis untuk kesenangan diri, jadi jangan mengharapkan lebih)