"Tidak semua orang menyukai hujan, tapi petrichor mungkin mendapat tempat spesial"
---
Sunoo bukanlah jenis manusia yang mampu bertahan di udara dan suhu dingin, tapi suasana hujan, sedikit banyak dia menyukai itu. Ia suka memandang bagaimana rintik hujan turun dan bagaimana rintik air tersebur menabrak objek yang digapainya.
"Aku benci hujan"
Ahh, Sunoo terlalu fokus pada dunianya hingga lupa bahwa ia tidak sendiri saat ini. Mereka saat ini berada di halte Bus, ya mereka terjebak di sana. Apakah Bus belum datang? Tidak mereka sudah berada dipemberhentian terakhir dan hanya perlu berjalan sesaat untuk sampai ke tempat hunian masing-masing.
"Kau tahu, aku tidak membenci hujan seperti apa yang kau pikirkan, aku hanya benci hujan membuat kita terjebak seperti sekarang. Padahal sedikit lagi kita akan sampai." gerutunya panjang lebar.
Sunoo hanya tersenyum sembari terus memandangnya. Sunoo merasa ia harus merespon gerutuan tersebut dengan sesuatu.
"Hei, hujan tidak seburuk itu kurasa. Walau aku kesulitan dengan hawa dinginnya, suasana hujan memiliki sihirnya tersendiri. Well hujan tidak seburuk itu, asal kau tahu."
Sunoo kembali fokus pada pemandangan sekitarnya, hujan tak selebat sebelumnya. Ahh, apa mungkin hujan mendengar gerutuan temannya itu, hahaha itu mustahil.
Terdiam cukup lama, tanpa sadar Sunoo melamun sembari terus menghadap arah jatuh rintik hujan. Ia bahkan tidak sadar orang disebelahnya tidak lagi mengeluarkan gerutuan, bahkan orang tersebut justru tercekat dengan pandangannya mengarah pada Sunoo. Jangan tanya, Sunoo tidak sepeka itu untuk merasakan tatapan itu.
Temannya beranjak dari duduknya yang tentu membuat Sunoo sedikit tersentak.
"Kamu benar, jika dipikir-pikir aku menyukai aroma yang timbul akibat hujan." Ucapnya sembari tersenyum ke arah depan.
"Orang-orang menyebutnya petrichor, benar?" Sunoo hanya menganggukan kepalanya.
"Tapi kamu harus tahu sesuatu." Nada misterius itu mau tidak mau menyita atensi Sunoo sekarang.
"Aku tidak masalah terjebak dalam hujan, jika itu bersamamu, aku anggap kamu sebagai petrichor-ku." Ucapnya sembari berjalan meninggalkan halte, hujan sudah reda.
Sunoo mau tidak mau kembali tersentak dan mematung. Untuk sesaat dia tak dapat mencerna apapun, ia bahkan tidak sadar sudah tertinggal beberapa jarak.
"YAK!!! Kim Sunoo cepatlah, hari sudah menuju gelap." Panggilan itu menyadarkan Sunoo.
Sunoo akhirnya beranjak dan mengejar ketertinggalannya. Belum selesai Sunoo mencerna yang sebelumnya, celetukan temannya itu membuat Sunoo memerah.
"Hei Sunoo mau jadi pacarku?" Kalimat itu dilontarkan tanpa jeda dibumbui dengan senyuman tampannya.
"..."
"YAK LEE HEESEUNG PABOOO!!!"Teriakan itu membuat yang diteriaki hanya terkekeh gemas melihat bagaimana wajah Sunoo yang semakin memerah. Ahh, hujan tak seburuk itu.
Bonus Pict
02/01/2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Jurnal: Drabble | Sunoo Enhypen
Hayran KurguB×B Don't Read it, if you don't like it Hanya sekumpulan draft tentang Sunoo, Enhypen, dan lainnya. AllxSunoo (Menulis untuk kesenangan diri, jadi jangan mengharapkan lebih)