9 - Come to Aberleen

37 6 21
                                    

"Gran, ke rumah dong! Carmilla ada resep baru, nih! Mumpung hari ini gue libur juga."

"Oke, bang!"

          Setelah menutup teleponnya, Granger memutuskan untuk memesan sebuah ojek online yang akan mengantarnya dari pinggiran Moniyan ke daerah yang lebih pinggir lagi, yaitu ke kawasan Aberleen. Tepatnya di Ansaac, kediaman Carmilla, istri Cecilion itu.

          Kemarin, setelah kepulangan Xavier, ia telah berjanji agar ia tidak terlalu keras pada dirinya sendiri. Ia akan menggunakan ojek online ketika dibutuhkan, ia akan berobat ketika sakit, dan ia akan membeli vitamin dan beristirahat yang cukup ketika merasa lemah dan lelah. Jadi, setelah ia mengunci kontrakannya, ia menaiki ojek yang menjemputnya, memakai helm, dan membiarkan ojek membawanya menuju ke Aberleen.

"Ke Aberleen mau ke House Paxley ya, mas?"

"Eh, maaf? Lebih ke dekat situ sih, Pak. Bukan ke House Paxley-nya."

"Oh, kirain mau ke House Paxley."

Ya, Granger tahu tentang mereka tapi ia tidak pernah tahu satu pun wajah anggota dari House Paxley itu dan tepatnya di mana letak rumah mereka.

"Saya nggak kenal sama mereka sih, Pak. Belum pernah tau orangnya yang mana juga."

"Oalah gitu ya mas."

          Entah kenapa pandangan setiap orang tentang Aberleen ataupun Avalor adalah selalu tentang The Paxleys meskipun di sana banyak juga warga lain yang bisa dibilang cukup terkenal selain mereka. Ya, mungkin mereka seberpengaruh itu meskipun Granger sendiri belum pernah secara langsung bertemu dengan mereka. Granger berharapnya sih mereka orang baik yang tidak semena-mena seperti tokoh jahat di film kerajaan.

          Lima belas menit kemudian mereka sampai di titik antar. Granger turun dan membayar ojek online itu kemudian melanjutkan berjalan sedikit menuju ke House Ansaac. Ia menekan bel kemudian seorang maid datang membukakan pintu.

"Silakan, Tuan. Nyonya Carmilla dan Tuan Cecilion sudah menunggu."

          Granger masuk setelah dipersilakan. Dengan baiknya, Cecilion menyambut Granger di ruang tamu terlebih dahulu sebelum mengajaknya serta ke dapur. Terlihat di dapur sana sudah tersedia berbagai macam bahan kue yang sepertinya akan segera mereka eksekusi.

"Minum dulu, Gran," tawar Carmilla sambil membawakan tiga gelas jus buah naga merah dan menyajikannya di meja dapur, "Ini tadi aku sama Cecilion baru ngumpulin bahannya aja, buatnya mau nunggu kamu biar enak. Jadi deh buat ini dulu!"

"Makasih, babe," Cecilion mengerling pada istrinya. Granger hanya diam sambil mulai minum jus buah naganya.

"Makasih Mbak Carmilla!"

"Sama-sama! Ayo segera baking!"

          Granger meletakkan gelasnya di tatakan yang sudah ada di atas meja. Setelahnya ia segera menggulung sedikit lengan bajunya dan memakai apron yang memang sering ia pinjam saat ia praktik membuat kue di House Ansaac ini.

"Mau buat apa, bang?"

"Kata Carmilla mau coba bikin yang tema kopi. Antara soft cookies atau muffin. Di café kita kan masih belum ada itu, kayaknya cocok buat sarapan orang kantor mengingat kita buka dari jam delapan."

Granger mengangguk mendengar demonstrasi dari Cecilion. Ia dan Carmilla mulai mengurusi resep sementara Cecilion bertugas sebagai pencatat pengeluaran bahan baku sekaligus menghitung harga jual nanti.

"Soft cookies dulu ya babe, yang cepat baking-nya,"usul Carmilla.

Cecilion mengangguk setuju, "Boleh, sayang."

Black and White [Granger x Silvanna]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang