🌻Kisah Cinta Rakmal🌻

4

"Irsyad,bisa tenang enggak sih Lo. Dia cuma akting aja," jelas teman Rasya.

"Al. Ko Lo bisa ngomong gitu. Kalau pingsan beneran gimana?" Balas Irsyad.

"Cewe ini pingsan beneran. Tangannya dingin banget," balas Rasya yang dari tadi memeluk tubuh Naura.

"Terus gimana dong?" Tanya Irsyad.

"Gibran. Coba lu cari alamat nih cewe," ucap Rasya yang masih meluk Naura akibat pingsan.

Gibran pun langsung membongkar tasnya Naura sehingga berantakan semua.

"Ini dia. Namanya Naura,Sya. Ternyata Naura dari kampung," jelas Gibran.

"Kalau dia dari kampung. Ngapain dia ke Jakarta?" Tanya Al penasaran.

Gibran membereskan kembali isi tas Naura, "apa ini? Baju bayi. Lucu banget nih cewe. Udah gede masih aja bawa-bawa baju bayi," fikir Gibran.

"Apa jangan-jangan," lanjut fikir Gibran.

"Gaes,gue nemuin sesuatu. Kalian pasti kaget," lanjut Gibran.

"Apa itu?" Tanya Irsyad.

Gibran ngeluarin baju bayi Naura membuat yang lain melongo.

"Apa itu?" Tanya Al.

"Baju bayi," jawab Gibran membuat yang lain terkejut.

"Maksud Lo apa sih? Gue ga ngerti," balas Irsyad.

"Maksud gue,si Naura mungkin lagi hamil. Naura ke Jakarta mau nyari orang yang ngehamilin dia. Itu maksud gue," jelas Gibran membuat Rasya, Irsyad dan Al terkejut.

"Hus, jangan sembarangan kalau ngomong. Belum tentu ceritanya begitu. Itu kan cerita versi Lo, kalau cerita versi cewek ini lain gimana. Lo dosa kalau kesimpulannya bohong," ucap Irsyad.

"Terus baju bayi ini buktinya," balas Gibran memperlihatkan baju.

"Udah, jangan bahas baju bayi lagi. Yang sekarang harus kita lakukan,nih cewek mau diapain?" Balas Al.

"Sya. Lu aja yang bawa dia. Lagian lu kan yang bikin dia bajunya basah," usul Irsyad.

"Nah,bener banget. Dirumah Rasya aja," ucap Al mendukung usul Irsyad.

"Enggak. Gue ga bisa bawa dia kerumah. Dirumah ada mamah dan papah," balas Rasya.

"Ke apartemen lu aja Sya,disana kan aman. Enggak ada orang tua lu juga kan disana," usul Gibran. Yang lain berfikir.

Bersambung.