17

36 3 1

oleh IndriDamayani4

oleh IndriDamayani4

"Al. Lagian lu sih, ninggalin gue mulu. Jadinya gue nebeng deh sama Al," jawab Adara langsung pergi ke dalam rumah dan masuk kamar.

"Al. Syukur deh dia yang anter," ucap Gibran lalu masuk ke dalam rumah dan menuju kamar.

***

Di apartemen Rasya. Rasya dapat telepon dari rumah.

"Ada apa?" Tanya Rasya mendadak ekspresi wajah berubah jadi dingin.

"Den, pulang sekarang. Tuan dan nyonya mencari den Rasya," ucap ART dirumah cemas.

"Ya bi," jawab Rasya singkat lalu mematikan hpnya.

"Naura. Gue pulang dulu,nanti gue kesini lagi. Jangan pergi kemana-mana," pinta Rasya. Naura mengangguk. Rasyapun pergi.

***

Dikediaman Fatir dan Salma. Rasya datang.

"Akhirnya kamu pulang nak," ucap Salma.

"Rasya. Apa kabarmu?" Tanya Fatir.

"Ga usah basa basi sama Rasya. To the point' aja. Ada apa?" Tanya balik Rasya.

"Ok. Papah akan langsung saja pada intinya. Papah sudah jodohkan kamu sama seseorang. Dia cantik, menarik, wanita mempesona. Pokonya dia wanita yang sempurna untuk kamu," jelas Fatir.

"Perjodohan lagi," ucap Rasya dengan sinis lalu pergi.

"Rasya! Papah belum selesai bicara,Rasya!" Bentak Fatir. Rasya terus melangkah tanpa memperdulikan perkataan Fatir.

"Sudah mamah bilang,Rasya itu pasti nolak. Rasya itu seperti kamu. Keras kepala," ucap Salma lalu pergi ke kamar. Disusul Fatir dari belakang.

***

Dikamar Rasya. Rasya membanting jaket kulit yang dipakainya. Melempar kursi rias, ngeberantakin selimut bantal dan guling.

"Aakh," teriak Rasya menumpahkan kekesalannya.

"Kenapa sih orangtua gue selalu maksain kehendaknya? Padahal gue juga punya pilihan sendiri untuk jodoh gue," ucap Rasya menumpahkan kekesalannya terhadap orangtuanya.

"Sebaiknya gue ke apartemen. Disana gue bisa nenangin diri," fikir Rasya langsung mengambil jaket,hp dan kunci mobilnya meninggalkan kamar yang sangat berantakan.

***

Di apartemen Rasya. Naura sedang menonton TV dan ketiduran dikursi sangat nyenyak. Rasyapun masuk dan melihat Naura.

Bersambung.