🌻Kisah Cinta Rakmal🌻

6

"Tapi sayang kan,walau bawel. Hehe," bisik Adara.

Gibran pun merangkul pundak Adara dan mencubit hidung,"dasar! Bisa aja ngebujuk kakaknya biar enggak marah," ucap Gibran gemes ke Adara.

"Sakit!" Teriak Adara.

"Apa sih kalian?berisik" ngomel Irsyad. Gibran dan Adara hanya senyum-senyum.

"Santai mas bro," balas Gibran sambil merangkul pundak Adara.

Pintu lift terbuka. Rasya yang menggendong Naurapun keluar dari lift, disusul oleh yang lain. Kemudian masuk ke pintu utama apartemen Rasya.

"Dar. Ikutin gue," pinta Rasya. Adara langsung ngintil dari belakang Rasya sampai sebuah kamar.

"Tugas lo gantiin dia baju. Gue keluar dulu," ucap Rasya dingin lalu pergi dari kamar.

"Ih, sumpah. Ni cowo dingin banget kaya kulkas. Tapi kenapa cewek-cewek di kampus ngeidolain dia? Gue sih ogah punya pacar kaya kulkas. Ga punya ekspresi wajah alias rata," ucap Adara pelan. Adara langsung mengganti baju Naura.

***

Irsyad, Gibran dan Al sedang duduk,Rasya datang dan duduk.

"Sekarang gimana tuh nasib cewe?" Tanya Al.

"Iya. Dia pingsan. Di lihat dari tasnya sih,nih cewe. Baru dah di Jakarta," timpal Gibran menyimpulkan.

"Kalau begitu,dia sendiri dong di Jakarta. Gimana nih?" Timpal Irsyad tambah kesimpulan.

"Tujuan dia datang ke Jakarta ngapain?" Tanya Al.

"Gue sih yakin. Dia lagi nyari cowo yang ngehamilin dia," timpal Gibran menyimpulkan dan tiba-tiba sebuah bantal terbang kearahnya membuat semua terkejut.

"Sembarangan kalau ngomong," ucap Adara kesal setelah melempar bantal ke Gibran.

"Lo kenapa sih de?" Tanya Gibran kesal.

"Cewe itu enggak hamil. Cewe itu justru lagi datang bulan. Mana ada cewe yang lagi datang bulan bisa hamil?" Jelas Adara.

"Terus ada baju bayi itu kenapa?" Tanya Gibran kesal.

"Meneketehe. Tanya aja sama orangnya. Oya Sya,ada makanan enggak? Tuh cewe kelaperan, perutnya bunyi mulu. Tapi masih pingsan sih sekarang," jelas Adara.

"Jangan-jangan cewe itu pingsan gara-gara laper lagi," celetuk Al.

Bersambung.