Beberapa hari setelah kejadian pada malam tersebut pun berlalu, persis seperti apa yang telah mereka pikirkan
Cukup banyak wartawan yang datang ke studio tempat mereka bekerja, mereka semua berkumpul di lobby utama studio tersebut demi mendapatkan secercah informasi yang mungkin akan berguna untuk dijadikan sebuah pendukung topik berita maupun artikel yang akan mereka publikasikan
Direktur studio yang tau akan kerumunan wartawan di tempat kerjanya pun turun tangan, ia menaiki lift dari lantai tempat ruangannya bekerja untuk pergi ke lobby utama, tempat dimana wartawan-wartawan tersebut menunggu kehadiran nya
Melihat sang direktur yang keluar dengan didampingi oleh beberapa asisten di belakangnya, para wartawan tersebut pun dengan sigap menghampiriny dan mulai membombardir sang direktur dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah mereka siapkan, dan tak lupa dengan tangan yang masing-masing memegang mic reporter milik perusahaan tempat mereka bekerja dan juga beberapa kameramen yang telah stand by tepat di belakang barisan wartawan-wartawan tersebut
"Jadi menurut bapak, apa penyebab utama kejadian malam tersebut terjadi?"
"Bisa tolong jelaskan secara lebih rinci pak?"
"Apa bapak kira-kira mengetahui siapa dalang dibalik kejadian tersebut?"
"Kira-kira apa yang......."
"Bagai......"
"A......"
Sang direktur memandangi kerumunan wartawan yang berada di depannya itu dengan tatapan yang seolah sedang mengutuk orang-orang yang sudah mengusik pagi harinya, ia pun menghela nafasnya dan mulai menggerakkan mulutnya
"Untuk saat ini, kami sendiri masih dalam masa penyelidikan mengenai kejadian yang tak diinginkan tersebut. Memang benar kalau malam tersebut terjadi banyak hal yang mengerikan, yang bahkan meninggalkan beberapa jasad di restoran tersebut"
"Tetapi hingga saat ini, kami belum tau apa penyebab dan juga kemungkinan tujuan dari para pemberontak tersebut menyerang aktor dan juga crew kami"
"Jadi kami mohon untuk tidak secara terus menerus berdatangan kesini, terimakasih"
Ucap sang direktur yang kemudian melangkahkan kakinya maju kedepan ke arah pintu keluar studio tersebut, seakan tidak puas dengan jawaban yang diucapkan oleh sang direktur. Para wartawan tersebut mengikuti direktur keluar dari studio tersebut untuk melanjutkan pertanyaan-pertanyaan yang telah bersemayam di benak mereka
"Haaahhh... apa kamu sedang memandangi wartawan-wartawan kelaparan informasi tersebut?" tanya crew A sambil berjalan ke arah crew B yang sedang menyenderkan lengannya di pembatas lantai 2 tersebut
"ya, kau benar. kira-kira apa yang akan terjadi kedepannya? apakah hal baik atau bahkan hal buruk yang akan menimpa perusahaan ini?" Tanya crew B yang tak memalingkan wajahnya yang menghadap kebawah, ke arah para beberapa wartawan yang masih berada di lobby utama
Mendengar pertanyaan itu, crew A terdiam sejenak sambil melihat ke arah crew B. "Kurasa itu semua tergantung kepada jawaban pak direktur, seperti yang kamu tau.. dunia ini telah dikuasai oleh internet, satu kali kalimat mu salah maka akan sulit menemukan cermin yang benar"
Crew B pun menegakkan tubuhnya dan menghadap ke arah crew A, "Menurutmu, apa yang harus ku lakukan agar tidak terseret kedepannya?"
Crew A sedikit memiringkan kepalanya sambil mengernyitkan dahinya, "Apa dirimu sedang membahas rekaman tersebut?" Tanya nya
"Begitulah.." Jawab crew B
"Simpanlah ditempat yang aman, keluarkan hanya disaat yang pas" Ucap crew A
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Omega
Fanfictionkalo penasaran baca aja langsung, soalnya aku males nulis sinopsisnya T_T Oh iya, ini ceritanya aku buat bersistem Omegaverse yak, jadi buat kalian yang blm tau apa itu Omegaverse bisa cari di gugel, banyak kok yang ngejelasin. ⚠️Note⚠️ - ini cerita...