Hari istirahat syuting yang secara dadakan diputuskan oleh Sutradara telah usai, kini para crew dan juga aktor yang bersangkutan dengan scene yang akan digarap diminta oleh Sutradara mendatangi sebuah restoran bertema jepang yang dikenal cukup baik oleh warga di kota yang mereka tinggali
Semburat cahaya bulan dikegelapan malam itu menghasilkan sebuah pemandangan yang ciamik. Bak seperti di film-film, restoran jepang tersebut terlihat menenangkan karena ditemani oleh suara hembusan angin yang berlalu lalang melewati dedaunan dan suara gemercik air dari beberapa air kolam yang membuat para pengunjungnya merasa nyaman berada di dalam area restoran
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Selain itu, cahaya berwarna orange dari beberapa lampu taman di kawasan restoran tersebut menambah kesan romantis yang tak jarang dijadikan sebagai spot foto oleh para pengunjung
Srak.. Srak.. Srak..
Seorang pemuda berjalan perlahan melewati susunan semak-semak yang tertata rapi di kanan dan juga kirinya, ia mengarahkan pandangannya ke sekeliling tempat dimana ia berdiri, setelah mendapati adalah satu-satunya orang disana, ia pun mengambil handphone miliknya dari kantung celananya
Disana ia membuka kamera dan bersiap-siap untuk memotret dirinya dengan posisi handphone yang ia angkat 25° kedepan. Dengan ekspresi wajah yang sudah bersiap-siap agar terlihat keren, ia pun mulai mengarahkan jempolnya untuk menekan tombol potret
Belum sempat ia menekan tombol potret tersebut, ia mulai menyadari adanya sebuah kepala yang muncul perlahan dari belakang punggungnya sampai kepala tersebut memperlihatkan sepasang mata yang terbuka lebar menatap ke arah kamera handphone miliknya
"WAAGHHHH...!!! APAKAH..." karena kaget yang tak dapat terbendung ia pun reflek melompat kedepan lalu memutarbalik-kan badannya untuk melihat sosok yang tiba-tiba muncul dibelakangnya
"Hai tuan selebmeter, apa aku boleh menitipkan wajah di postingan instameter mu?" Tanya sosok tersebut dengan wajah yang terlihat sedikit menahan tawa
"Taufan..!!" Sentaknya dengan nafas yang naik turun dengan cukup kencang
"Hehehe.. Oh ya Fang, dimana sutradara?" Tanya Taufan
"Kurasa dia dan crew yang lain sedang menyiapkan tempat syutingnya di sana" Jawab Fang sambil menunjuk ke sebuah tempat yang berisi beberapa meja makan
Mereka berdua pun memutuskan untuk berjalan bersama ke arah tempat yang terletak tak jauh dari tempat mereka berdiri tadi
.
.."Oh, kalian sudah sampai?" Tanya sutradara saat menyadari kehadiran Fang dan Taufan ketempat dimana sang sutradara memutuskan untuk melaksanakan pensyutingan scene ke-153
"Aku tak lama sampai, tapi kurasa seleb pemalu satu ini sudah dari tadi untuk memotret sekitar agar dapat memposting di instameter miliknya" Ucap Taufan
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Omega
Fanfictionkalo penasaran baca aja langsung, soalnya aku males nulis sinopsisnya T_T Oh iya, ini ceritanya aku buat bersistem Omegaverse yak, jadi buat kalian yang blm tau apa itu Omegaverse bisa cari di gugel, banyak kok yang ngejelasin. ⚠️Note⚠️ - ini cerita...