The End of Fight [19]

372 69 57
                                    

'Sial!! Ini semakin sulit!! ' Halilintar terlihat panik, jujur saja sihir tingkat tinggi seperti ini benar-benar luar biasa menyulitkan.

Bukan hanya serangan api yang berturut-turut, namun juga dapat meledak saat menyentuh sesuatu. Bahkan sulit untuk membidik target jika menggunakan senapan, karena serangan yang bertubi-tubi ini membuatnya tak bisa menemukan posisi lawan saat dipenuhi kepungan api seperti ini.

Sementara Viscount Xavier, Yaya, serta Viscountess bertarung dengan antek-antek Marquess. Beberapa penonton berteriak histeris, sedikit prihatin. Namun sama sekali tidak mengambil tindakan, dan ada juga orang hanya bertindak selayaknya posisi seorang penonton, hanya mengamati situasi dan akan menyelamatkan diri jika perlu.

Beberapa orang juga nampak tersenyum senang, tentu saja banyak bangsawan dan pejabat Kerajaan yang berharap seorang hama sepertinya untuk segera dihabisi. Sebagian besar penonton yang hadir juga adalah bagian dari keluarga bangsawan tingkat tinggi maupun rendah, beberapa ada yang ingin menolong, namun enggan dan takut pada para pejabat bangsawan istana yang ingin menghabisi hama kerajaan. Siapa juga yang ingin menyinggung pejabat istana dan bangsawan tingkat tinggi hanya karena seorang siswa kecil?

Lagipula, sihir tingkat tinggi adalah benda langka dan sangat berbahaya, daya penghancur yang diluar nalar. Begitu menakutkan. Bahkan, jika petugas penjaga ingin membantu, juga sama saja dengan mencari mati.

"Halilintar!! Awas!! " teriak roh sapphire saat sebuah serangan api mengarah tepat dibelakang Halilintar. Sial!! Ia lengah, serangan itu berada dititik buta!! Tidak sempat menghindar!!

Halilintar benar-benar tidak menyangka, ia lengah dan menyisakan satu titik buta yang merupakan suatu hal tabu saat ia masih menjadi mafia dulu.

Di penghujung manik ruby itu, terpantul jelas serangan yang melesat cepat kearahnya. Sebuah serangan dengan kekuatan penghancur tingkat tinggi. Halilintar tau, ia tidak memiliki cukup waktu untuk menghindar. Kalau pun bisa menghindar, ia juga akan mendapat cedera yang serius karena efek ledakan.

Jika terkena serangan langsung, kemungkinan paling buruk ia akan mati meledak dan terbakar tanpa sisa, atau bahkan cedera paling ringannya adalah kehilangan setengah tubuh yang hancur. Kehilangan tangan atau kaki, tidaklah seburuk itu asalkan masih bisa hidup.

Menghadapi serangan penghancur yang tidak masuk di akal manusia, mustahil manusia modern sepertinya yang telah terbiasa hidup tanpa suatu kekuatan magis nan unik seperti sihir dapat menghadapi kekuatan semacam itu hanya dengan kekuatan fisik belaka.

Ternyata benar, tidak bisa menggunakan sihir di dunia sihir ini memang akan menjadi sampah, benar-benar sampah. Sekuat apapun kekuatan fisikmu, tidak akan cukup!! Tidak akan pernah cukup....

'Apakah kali ini aku benar-benar akan mati?'

Aku tahu selama kita masih bernafas, tidak boleh menyerah untuk  terus bertahan hidup. Tapi, tidak ada jalan tersisa untukku, semuanya buntu dan hanya berujung kematian. Bahkan, ledakan api kian deras menghujani arena. Sshhtt... panas... Kulitku mulai perlahan melepuh.

Apakah aku akan mati? Akan mati ....

Sebenarnya untuk apa aku hidup selama ini? Kenapa aku di hidupkan kembali dan datang kedua ini? Hanya untuk menjadi sorang sampah yang dibakar hidup-hidup?

Apakah untuk menebus semua dosa-dosaku dengan mati berulang kali?

Ya, sepertinya memang  begitu....

Reinkarnasi Boss Mafia [Halilintar] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang