Sean sangat menyukai bintang, ia menyukai semua benda-benda langit yang ada di luar angkasa. Anak itu juga sering melihat bintang yang bertaburan di langit malam hari sebelum tidur.
Kau tahu, Itu cukup menyenangkan.
Ia selalu menikmati semilir angin malam seraya membaca buku atau mendengarkan musik saat melihatnya.
Selain menyukai bintang, Sean juga menyukai planet saturnus, menurutnya itu sangat cantik. Planet itu memiliki cincin di sekitarnya dan karena itu Sean menganggapnya sebagai planet tercantik. Mendiang mama nya juga menyukai planet yang sama seperti dirinya.
tok
tok
tokPintu terbuka begitu saja tanpa izin dari si empu kamar, ternyata itu adalah Sagara yang masuk ke kamarnya. Sean juga masih berada di balkon, ia masih sibuk membaca bukunya.
"Hey, angin malam tidak baik untuk tubuh kamu tau?" Tanya Sagara khawatir, Adiknya itu sakit.
Omong-omong, ia sudah memakai piyama dan juga membungkus tubuhnya menggunakan selimut saat berjalan ke kamar Sean. Tapi tetap saja, ia merasa kedinginan, apakah Sean tidak merasa dingin? Tanya Sagara membatin.
"Ya, aku tau."
"Aku tidur di kamarmu ya?" Tanyanya, sudah cukup ia merasa ketakutan di kamarnya sendiri.
"Kakak di ganggu 'dia' lagi?" Tebak Sean asal. Sejujurnya saja tebakan Sean tidak pernah meleset, buktinya Sagara membulatkan matanya terkejut.
"Menyeramkan asal kau tau." Ucapnya sambil mendudukkan tubuhnya di ranjang Sean. Ia melipat kedua tangannya di depan dada, melirik Sean dengan tatapan sedikit sinis walaupun Sean tidak melihatnya.
"Padahal aku sudah menyuruh nya untuk tidak ke kamar kakak. Tapi sepertinya 'dia' suka kamarmu." Jelas Sean, ia tidak menoleh sama sekali dan masih sibuk membaca buku.
"Astagaaa.. usir saja Sena, kak Javas dan kak el ketakutan setiap malam termasuk aku juga.." Jelas Sagara takut, siapa sih yang tidak takut.
Sebagai contoh, kau sedang tidur dan selimut mu selalu di tarik-tarik dan juga barang-barang berjatuhan dengan sendirinya. Dan, kau ingat dikamar itu hanya ada dirimu.
Dirumah ini memiliki banyak kamar. Tapi kenapa harus kamarku? Monolog Sagara.
"Tidak boleh mengusir begitu kak, Ish. Kak Saga kenapa takut sekali?" Tanya Sean, pikir Sean 'dia' itu mau berkunjung dan bermain di rumahnya kan. Dan ia tidak boleh mengusirnya.
"Bagaimana aku tidak takut Sean, 'dia' tidak punya darah dan daging tau!" Protes Sagara.
"Hummm.. kak Sagara saja yang tidak bisa melihat wujudnya, Ia sangat lucu dan cantik kau tau."
YOU ARE READING
Happiness For Sean.
FanfictionMemang betul, hidup tidak selalu bahagia. Start ; 07/6/2024 End ; -