08; Atelophile.

217 25 7
                                    

Kalandra yang bersaing dalam bidang akademik maupun non akademik dengan Sean, mereka sama-sama memperjuangkan nilai mereka untuk menjadi yang terbaik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalandra yang bersaing dalam bidang akademik maupun non akademik dengan Sean, mereka sama-sama memperjuangkan nilai mereka untuk menjadi yang terbaik. Mereka sama-sama takut jika saja mereka tidak cukup sempurna untuk nilai atau segalanya, orang tua yang menuntut mereka seakan-akan menenggelamkan Kalandra dan Sean dengan tumpukan buku yang tebal dan berat.

Muak.

Satu hal yang bisa mereka deskripsikan sekarang adalah muak, mereka sudah lelah dengan semuanya.

Tapi Kalandra dan Sean harus berjuang demi membanggakan orang tua mereka.

Lelah? Pasti, frustasi? Itu juga sudah pasti. Mereka benar-benar tidak diberikan waktu untuk istirahat pada ujian minggu ini demi mendapatkan nilai yang terbaik, Kalandra dan Sean sama-sama bersaing dengan sengit.

Mereka manjadi kutu buku bersama-sama tetapi hubungan mereka antara satu sama lain juga semakin tidak baik setiap harinya akibat ini.

"Aku harus mendapatkan nilai tertinggi, apapun caranya, akan aku lakukan. Demi papa dan.. juga mama." Gumam Sean sembari membenarkan posisi kacamata yang bertengger di hidung mancungnya dengan jari mungil itu.

Ia sudah tidak kenal waktu. Bahkan sekarang sudah pukul satu lewat lima puluh delapan menit pagi dini hari, ia benar-benar belajar semalaman tanpa tahu bahwa tubuhnya yang semakin lama semakin lelah setiap harinya.

Mari kita lihat keadaan Kalandra sekarang, tidak beda jauh dari Sean tentunya, yang membedakan nya adalah Kalandra yang memakai plester penurun panas yang terpasang apik dikening miliknya.

Tangan besar itu masih senantiasa memegang pulpennya dan terkadang ia mengetuk-ngetuk meja dengan barang itu. Ah ya, jangan lupa juga untuk secangkir susu yang menemani Kalandra di sana.

"Harus bisa. Apapun caranya." Gumam Kalandra, ia menghela nafas lelah dan menyenderkan tubuhnya di penyangga kursi disana. Tangannya mengurut pelipisnya yang sedari tadi sakit, Kalandra hanya membutuhkan istirahat. Tetapi disisi lain ia harus bekerja keras untuk menyaingi teman di kelasnya.. Kalandra merasa bingung sekarang.

 Kalandra merasa bingung sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Happiness For Sean.Where stories live. Discover now