Ruangan bilik Latihan dimasuki Jaeha namun alangkah terkejutnya dia apabila melihat tiga orang perempuan sedang mengelilingi gaun miliknyaJaeha melangkah maju kearah mereka sebelum mereka mula sedar dengan kehadiran Jaeha
" sudah sampai pun " kata Arin apabila memalingkan wajahnya kebelakng
Jaeha mengerutkan keningnya hairan mengapa Arin dapat masuk kesini sedangkan ruangan ini hanya untuk dia dan Mark saja
" kenapa kau boleh masuk? " soal Jaeha sudah berdiri tegak dihadapan tiga bekas rakan university
" kenapa aku tak boleh masuk? ini tempat Mark jadi aku boleh masuk sesuka hati aku saja " jawap Arin
Jaeha tak membalas namun gaun dibelakang mereka menjadi tumpuannya. takut jika sesuatu berlaku pada gaun itu kerana hari ini Mark menyuruhnya melihat gaun yang sudah dia letakkan diruangan latihan
" Mark yang siapkan? " soal Arin lalu jari telunjuknya menyentuh manik digaun itu
" kenapa kalau Mark yang siapkan? ada kena mengena dengan kau? " soal Jaeha kembali
Arin dan dua rakannya ketawa mendengar soalan dari Jaeha untuknya
" for your information, aku dan Mark sudah official couple. kau pun tahu Mark tak akan lupakan aku " jelas Arin sambil Jari telunjuknya menepis rambut Jaeha
" so? kaitan dengan aku apa? and for your information juga ruangan ini orang luar dilarang masuk. kau tak baca papan tanda diluar? "
darah Arin menderau naik apabila Jaeha telah memalukannya. Hampir saja dia ingin menolak bahu Jaeha, tiba-tiba kedatangan Mark menghentikannya
dan dengan sengaja Arin pura-pura jatuh seolah-olah Jaeha yang menolaknya
" what are you all doing here? "
soalan pertama Mark sebaik saja dia masuk. Pandangannya hanya menatap kosong kearah Arin yang sudah duduk dibawah
" dia tolak saya! " kata Arin menuduh Jaeha sambil menuding jari kearah gadis itu
Jaeha hanya diam sambil melipat kedua tangannya kedada. Malas mahu berdebat dengan wanita itu
" bukti? bilik ini ada CCTV kalau kau mahu tahu jadi kalau kau mahu tegakkan keadilan untuk kau, aku boleh lihat CCTV " jelas Mark lalu menunjukkan kearah dua CCTV yang berada dibelakang dan depan
tak mudah dia mahu percayakan perempuan itu sedangkan dahulu juga dia menuduh Jaeha membuat perkara yang gadis itu langsung tak lakukan
Arin menggigit bawah bibirnya geram. tak lama itu dia bangun membetulkan dirinya. tatapan tajam diberi pada Jaeha sebelum ketiga mereka pergi meninggalkan ruangan itu
" you're alright? " tanya Mark memandang Jaeha setelah mereka bertiga keluar
" dia sentuh rambut aku " adu jaeha lalu bibir dimuncungkan saja mahu kelihatan gedik seperti Arin
Mark yang melihat telatah nakal Jaeha ketawa senang. tidak sangka gadis itu pandai berlakon
" bahagian mana? mari aku cucikan dengan sabun tandas " kata Mark lalu membelek belek rambut Jaeha
" sebelum naik stage kena samak dulu rambut kau baru tak terjejas kan? " sambung Mark lalu ketawa diiringi oleh Jaeha
bab mengata memang mereka yang paling kuat. Tak termasuk dream lagi. kalau ada mereka lagi kuat dibahangnya
YOU ARE READING
[ √ ] my love again [NA.JAEMIN] fanfiction
Fanfiction" kau berhasil membuat aku merasakan selalu ada harapan, tapi terkadang kau juga berhasil membuat aku merasa tidak ada harapan " ⋆˚࿔ marklee 𝜗𝜚˚⋆