"nenek Zhanzhan pulang" teriak Xiaoo Zhan dari arah pintu.
"ZhanZhan jangan lari sayang" tegur sang nenek.
"nenek, ZhanZhan ada kabar gembira" antusias Xiao Zhan.
"apa itu?" tanya sang nenek.
"nenek, ZhanZhan di rekomendasikan masuk universitas ternama di beijing" beri tau Xiao Zhan.
"sungguh?,,tapi,,kalo ZhanZhan pergi ke beijing, ZhanZhan nanti disana bersama siapa?! "seru sang nenek berubah sendu.
"tentu saja tinggal bersama nenek, karna nenek juga akan ikut kesana" balas Xiao Zhan.
"apa,,nenek juga boleh ikut!" seru sang nenek tidak percaya.
"hm,,itu yg di katakan oleh kepala dosen" ucap Xiao Zhan.
"terus kapan kita berangkat?" tanya sang nenek lebih semangat dari sang cucu.
"iiih,,nenek yg kuliah kan ZhanZhan, kenapa jadi nenek yg lebih semangat" sungut Xiao Zhan berapi-api.
"tentu saja nenek sangat semangat, karna dengan begitu kita bisa mencari kedua orang tuamu" seru sang nenek.
"nenek, apa nenek lupa, kalo kita ini pasti sudah di anggap mati oleh mereka, apa nenek tidak lihat wajah mereka di tipi, mereka itu terlihat seperti tidak pernah kehilangan anggota keluarganya" ucap Xiao Zhan.
Bukannya Xiao Zhan tidak tau iya siapa orang tuanya, tapi melihat wajah bahagia yg terlihat di layar telepisi itu, membuat Xiao Zhan tidak pernah berharap bisa di temukan oleh kedua orang tuanya.
Apa lagi Xiao Zhan melihat kedua orang tuanya terlihat sangat bahagia dengan kedua anak-anaknya.
Hal itu membuat Xiao Zhan tidak ingin bertemu dengan mereka, Xiao Zhan merasa kedua orang tuanya sudah melupakannya dengan neneknya.
"maafkan ZhanZhan nek, ZhanZhan tidak bermaksud.."
"tidak apa sayang, kau benar mereka pasti sudah menganggap kita sudah mati"
"nenek jangan sedih, disini ada ZhanZhan, ZhanZhan tidak akan pernah meninggalkan nenek sendiri" ucap Xiao Zhan dengan tubuh mungilnya memeluk sang nenek.
.
.
.
Sementara di kota beijing atau lebih tepatnya di sebuah mansion besar.
Disana terlihat beberapa orang sedang melakukan pertemuan penting.
"jadi kapan kalian akan melangsungkan pertunangan kalian?" tanya seorang wanita paruh baya yg masih terlihat cantik meski usianya sudah di atas 50an.
"kami berencana sih bulan depan iya kan sayang" ucap seorang wanita cantik.
"hm,,itu benar ma, aku dan XiaoXiao akan bertunangan bulan depan" jawab si pria tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
kutukan cinta (yizhan) (wangxian)
Nouvellescerita tentang seorang pemuda berumur dua puluh tahun yg tubuhnya sangat mungil seperti kurcaci. tapi dia bukan kurcaci, hanya saja tubuhnya tidak bisa tumbuh layaknya orang pada umumnya. penasaran dengan alur ceritanya yuk mampir ramaikan akun ini...