16 [END]

3.1K 471 423
                                    

Sudah tidak ada lagi keributan atau apapun di sini, hening, buku itu sudah tidak memerintahkan apapun setelah Chika menusuk dirinya sendiri. Tubuh Chika yang sudah tidak bernyawa sekarang berada dalam pelukan Ara. Ara memeluk Chika dengan sangat erat, ia membiarkan air matanya terus menetes. Percuma saja dihapus, cairan itu akan terus menetes di pipinya.

"Kita gak bisa terus nangis kaya gini." Ratu mengusap kasar wajahnya sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling. Sebelum Chika tiada, ia diperintahkan untuk terus menjaga mereka dan ia akan melakukannya sampai ia bisa memastikan mereka selamat. Namun, apa yang bisa ia lakukan?

"Mundur!!" Ara melemparkan batu pada Azizi yang berusaha mendekati Chika. "Gak ada siapapun yang boleh sentuh dia." Ara menggeleng.

Adel memandangi wajah Chika yang sudah mulai pucat, berkali-kali tangan itu melindunginya dari apapun, ia merasa sangat gagal karena ia tidak mampu menahan gerak tangan Chika tadi. Bagaimana ia bisa hidup setelah ini? Setelah Chika mengorbankan nyawa untuknya.

Ara membaringkan tubuh Chika di tanah, ia menarik pisau dari jantung Chika, itu adalah pisau yang mungkin Chika dapatkan dari kantin sekolah, jika ia tau Chika ke rumah sakit untuk mengambil pisau itu, ia tidak akan mengizinkannya. Ara mencium dahi Chika cukup lama sebelum menatap Marsha dengan sangat tajam.

"Ra, ini bukan salah Marsha." Azizi yang mengerti arti tatapan Ara langsung berlari, melindungi Marsha dari Ara. "Chika udah berkorban untuk keselamatan kita, kalo lo bunuh Marsha, lo bikin pengorbanannya sia-sia. Gue mohon." Azizi menempelkan sepasang tangannya di depan dada. Sangat memohon.

"Pengorbanan?" Ara mengusap dahi Chika dengan begitu lembut. "Dia udah berkorban banyak untuk kalian sejak awal, tapi dia tidak dihargai. Untuk apa dia berkorban lagi buat orang seperti Marsha?" Ara memandangi Chika cukup lama, wajahnya masih sangat cantik meski sudah pucat. Tidak ada yang bisa menandingi kecantikan Chika.

"Aku memilih Chika yang terakhir karna hanya dia paling kuat." Marsha mundur dua langkah, air matanya tidak berhenti menetes sedari tadi.

"Dia lemah, kalo dia kuat, dia tidak akan membunuh dirinya sendiri hanya karna dia takut kehilangan kita." Ara kembali mencium dahi Chika, air matanya menetes membasahi wajah kekasihnya. "Buka mata kamu, sayang, kalo ngga, aku gak akan pernah membiarkan mereka hidup."

Azizi mengantup matanya sejenak, kalimat Ara berubah menjadi genderang perang yang mendarat di telinganya. Azizi berharap Ara tidak menyakiti kekasihnya, karena jika itu terjadi, ia tak punya pilihan lain selain melindungi Marsha apapun caranya.

Ratu duduk di sebuah batu, ia berusaha menyelami pikirannya sendiri. Rumah Oniel tidak bisa dilihat tanpa Ara, bukannya itu artinya rumah Oniel adalah bagian dari ilusi? Saat mereka pertama kali datang ke sini, rumah Oniel yang mereka datangi, berarti ilusi itu bermula saat mereka menginjakkan kaki di rumah Oniel. Ratu jadi mencurigai sesuatu.

Ashel membuang wajahnya dari pemandangan itu karena semuanya hanya membuat dadanya terasa semakin nyeri. Ashel menunduk dalam hingga dalam sekejap, tangisnya kembali pecah.

Ara menyandarkan pipinya di dahi Chika dan untuk kesekian kalinya, Ara terisak. Ara belum mampu melakukan apapun sekarang, ia hanya ingin terus memeluk Chika tanpa peduli tubuhnya sudah dipenuhi oleh darah.

"Kita punya cita-cita kan? Setelah kita punya uang, kita akan kuliah lagi, kamu akan jadi spesialis bedah, kamu pengen operasi, iya kan? Ayo bangun. Aku mohon." Ara meraih tangan Chika, ia semakin sulit bernafas saat mendapati tangan itu sudah dingin. Ara mencium tangan Chika berkali-kali. "Ayo bangun."

"Del." Ashel menyentuh bahu Adel yang bergetar hebat.

"Suruh Chika bangun, aku gapapa dianjing-anjingin tiap hari, a-aku gapapa diludahin, a-aku gapapa dimarahin, i-itu lebih baik dari pada dia gak ada. Acel, bangunin Chika." Adel menatap Ashel penuh harap, wajah Ashel sangat samar karena air mata menutupi hampir seluruh matanya. "Aku mohon."

ANDAM KARAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang