Zayyan sampai di desanya, yang sekarang sudah menjadi bagian dari Hebianis.. Ia berlari memeluk kakek yang dulu tinggal di kaki gunung.. Memeluk beberapa ibu-ibu yang suka masakin dia makanan.. Dan melakukan toss maskulin bersama bapak-bapak nelayan yang biasa ia bantu nangkap ikan..
Adapun abangnya hyunsik yang memeluknya erat.. Saking eratnya, mata sing yang baru aja di pasang tadi pagi bisa lepas karena melotot tak terima..
"Syukurlah kau selamat zayyan!!! Astaga aku sangat khawatir.. Dan.. Apakah kau melihat hyunsik? Apakah dia baik-baik saja? Aku berusaha mencarinya kemarin tapi tak ketemu" Ujar si abang dengan muka sedih dan putus asa..
"hyunsik baik-baik saja.. Ia lagi bersama-"
"ABANGGGGG HUEEEEEE" teriakan melengking hyunsik menarik semua atensi warga tak terkecuali zayyan dan si abang..
Tanpa babilu lagi, hyunsik dan abangnya berlari cepat dan menubruk satu sama lain dalam pelukan penuh kerinduan..
Sedangkan seseorang yang baru turun dari kereta kudanya menatap tajam penuh kecemburuan..
Setelah hyunsik melepas rindu dengan keluarga.. Zayyan mengajak teman karibnya untuk berkeliling melihat-lihat dan bermain bersama anak-anak di sana..
Sedangkan sing dan deth, atau panggil saja lex, sedang meninjau pembangunan desa serta infrastruktur yang ada..
Hari itu di habiskan dengan mereka berempat berada di lokasi desa baru tersebut..
Barulah malam hari kemudian, zayyan dan juga hyunsik, secara terpaksa, ikut kembali ke kerajaan..
"Padahal aku ingin tinggal di sana" Cicit zayyan sambil cemberut.. Ia membelakangi sing dan menatap keluar jendela dengan raut sedih..
"Kau boleh datang kesana, setiap hari.. Tapi rumahmu tetap di tempatku" Ujar sing dengan nada tegas..
Maklum, abangnya hyunsik cukup dekat dengan zayyan tadi.. Membuat hati si dewa sedikit panas..
"Ish... Jauh-"
"Ada pegasus" Potong sing yang membuat zayyan cemberut kesal..
"Idi pigisis, IH" karena kesal, zayyan menginjak kaki sing dan makin membelakangi pria dewa tersebut..
sing yang di injak tidak merasakan sakit.. tapi ia merasakan hal yang sudah lama tak ia rasakan..
Terakhir kali ia rasakan ketika sang istri masih ada, dan saat itu adalah pertemuan pertama mereka...
Namun sekarang ia merasakannya lagi.. Ketika melihat tubuh mungil zayyan yang menghadap jendela..
Bukan bukan..
Bukan melihat tubuh mungil itu saja..
Tapi sing merasakan hatinya jatuh cinta karena ada zayyan di depan matanya..
Di depan kedua matanya..
Menemukan pria manis itu berada dalam pengawasannya.. Memperhatikan setiap gerak geriknya.. Melihat tawa, cemberut serta takutnya..
Sing berjanji ia tak ingin melihat air mata zayyan dan tak mau pria mungil yang berasal dari manusia ini menangis..
Akan sing pegang janjinya, karena ia tak mau kehilangan untuk yang kedua kalinya..
Sing akan pastikan, zayyan akan bahagia dan akan jadi miliknya selamanya..
"Zayyan besok kita nikah ya.."
"HEH, GA CAPEK YA DI KATAIN JANCOK MULU?!"
-
nikah = kelar :v
SAMPAI KETEMU DI FF SELANJUTNYA :V
KAMU SEDANG MEMBACA
Eye [✔] Singzay
Short StoryZayyan mencuri sesuatu yang sangat berharga.. "dia bajak laut?" "dewa.." "tapi matanya 1.." "DEWA ZAYYAN DEWA!!" "dewa apaan yang matanya 1 doang.." "ASTAGA ZAYYAN UZUMAKI MINATO HASANAH!" "salah nama jncok" "bodo!"