cp 19

4.7K 593 42
                                    

Disebuah kamar yang cukup besar terlihat lah Lisa tengah berdiri pada sebelah ranjang jennie yang sedang tergeletak lemah dengan beberapa dokter mengobati luka Jennie yang ada pada kepalanya membuat Lisa begitu khawatir dan cemas melihat kondisi Jennie

"Lisa"

Lisa menoleh hingga terlihat lah nayeon tengah menghampirinya kemudian berdiri tepat disampingnya menatap kearah rajang

"Aku tidak mengerti bagaimana ini bisa terjadi Lisa?" Tukas nayeon sambil menoleh menatap Lisa yang hanya menunduk

"Maaf, aku teledor tidak dapat menjaga nona Jennie" lirih nya membuat nayeon hanya menghela nafas

"Aku tidak menyangka bagaimana bisa seseorang se tega itu memukul kepala jennie hingga terluka parah, ini membuatku cemas bagaimana jika nona Irene tau semua ini? Ia akan menyalahkan kita"

Lisa hanya diam tidak dapat mengucapkan sepatah katapun perasaan nya seolah tidak tenang pikirannya campur aduk ia terus memikirkan dan berharap Jennie tidak melihat wajah setengah serigala nya sebelum Jennie tadi pingsan

Perasaan Lisa terus cemas sambil menatap Jennie diatas ranjang dengan beberapa dokter yang mengobatinya, jantung nya terus berdetak begitu kencang Lisa benar benar tidak tau apa yang harus ia jawab jika nanti Jennie terbangun dan mengatakan semua hal yang tidak Lisa inginkan

"Nona, nona" tukas dokter sontak Lisa menoleh kearah dokter itu yang sedang tersenyum ramah pada mereka

"Kami sudah mengobati luka nya, tidak perlu khawatir luka nya tidak akan menyalur pada saraf otak, sebentar lagi nona Jennie juga akan bangun namun nona Jennie masih tidak diperbolehkan bergerak lebih dulu agar tidak merasa pusing dibagian kepala nya, hanya untuk sementara waktu, ada yang ditanyakan lagi?" Tukas dokter itu

"Sungguh dok? Apa nona Jennie baik baik saja? Darahnya keluar sangat banyak dok? Kami benar benar khawatir dok"

Dokter itu menghela nafas "ya benar, namun luka nya tidak begitu parah saat tadi saya memeriksa luka di kepala nona Jennie semua tertutup saya juga bingung dengan itu karena tidak akan ada dokter yang bisa mengobati luka secepat itu, namun yang paling penting nona Jennie tidak apa apa hanya saja jangan diperbolehkan banyak gerak dulu jika ia sudah terbangun, ada lagi yang ingin ditanyakan?"

Nayeon yang mendengar itu mengerutkan alisnya "luka nya tertutup? Apa maksud anda dok?"

"Benar, tidak ada jahitan sama sekali pada luka nya namun tidak perlu dipikirkan tentang itu yang penting nona jennie saat ini sudah baik baik saja" jelas dokter itu lagi membuat nayeon kembali memgangguk paham

"Saya permisi, jangan lupakan pesan saya jangan biarkan nona Jennie bergerak dulu untuk malam ini agar tidak pusing" tukas dokter itu lagi dengan nayeon yang kembali mengangguk membuat dokter itu tersenyum ramah dan langsung bernajak pergi diikuti 2 dokter lainnya

Nayeon menghela nafas lalu menoleh menatap Lisa kembali "Lisa, aku akan membuatkan bubur lebih dulu untuk nona Jennie nanti jadi tolong jaga nona Jennie"

Lisa hanya mengangguk dengan segara nayeon bernajak keluar kamar Jennie meninggalkan Lisa didalam tidak lupa menutup pintu, saat ini Lisa hanya berdiri disamping ranjang Jennie ia terus menatap gadis bermata kucing itu yang tengah terpejam hingga tanpa sadar Lisa tersenyum kecil

"Enghhh"

Jantung Lisa langsung berdetak kencang saat melihat kearah Jennie yang sudah tersadar dan membuka mata perlahan sedangkan Lisa hanya berdiri ditempatnya ia benar benar tidak berani untuk mendekat menghampiri Jennie

"Aghh sial, pusing sekali"

Jennie memijat kepalanya yang terasa sangat pusing kemudian ia menatap sekitar ruangan kamarnya membuat Jennie mengerutukan alisnya dengan bingung

Werewolf bodyguard (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang