cp 22

5.1K 673 80
                                    

2 minggu kemudian

Beralih disebuah perkarangan rumah yang mewah bak istana terlihat lah nayeon yang tengah duduk diatas sofa ruang tamu seorang diri, nayeon dibuat pusing dengan sifat Jennie yang saat ini berubah drastis karena hampir setiap hari Jennie terus marah marah tanpa henti bahkan salah satu maid yang tidak sengaja menyenggol bahu nya saja kemarahannya selalu memuncak

Nayeon memijat kepalanya pusing karena akhir akhir ini Jennie sama sekali jarang keluar rumah ia terus didalam kamar seolah tidak peduli apa yang terjadi diluar kamar nya, Jennie hanya akan keluar kamar jika sedang makan saja namun juga kadang nayeon sering membawakan makanan ke kamar Jennie karena keinginan Jennie sendiri

Tap

Tap

Tap

Nayeon segara mendongak menatap tangga dan terlihatlah Jennie yang tengah turun dari tangga dengan wajah datarnya, sontak nayeon berdiri sambil tersenyum ia segara menghampirinya Jennie yang masih saja diam dan hanya fokus menatap tangga

"Nona ada yang bisa saya bantu?" Sahut nayeon dengan Jennie yang mulai menoleh menatap nayeon kemudian tersenyum sambil menggelengkan kepalanya

Nayeon terdiam saat melihat kedua mata Jennie seperti bengkak bahkan penampilannya sedikit berantakan "nona maaf apa anda baik baik saja?" Khawatir nayeon sambil mengikuti Jennie dari belakang

"Aku baik baik saja" Jawab Jennie sambil membuka lemari es dan mengambil satu minuman didalamnya setelahnya ia segara beranjak menuju ruang tamu lalu mendudukan dirinya disana

Jennie menoleh menatap nayeon yang hanya berdiri dihadapannya dengan pandangan khawatir sontak Jennie kembali tersenyum kecil sambil menepuk sofa kosong disampingnya

"Duduk lah, mengapa kau hanya berdiri disitu" tukas Jennie

Nayeon mengangguk lalu ia segera mendudukan dirinya disamping Jennie yang saat ini sedang membuka sebuah buku untuk ia baca dengan kaki yang menyilang anggun

"Nona, apa anda baik baik saja? Saya khawatir dengan kondisi anda Karena kedua mata anda terlihat bengkak"

Jennie diam ia meletakkan kembali buku nya diatas meja lalu meneguk minumannya "aku juga tidak tau mengapa aku jadi seperti ini"

"Saya benar benar khawatir dengan kondisi anda nona Jennie"

"Hm, entah mengapa aku hanya sering menangis tiba tiba saat malam dan selalu susah tidur, aku merindukannya tapi aku tidak ingin bertemu dengannya"

Nayeon tersenyum kecil menatap Jennie yang hanya diam menatap depan "merindukannya? Lisa maksud anda?"

"Jangan menyebut nama nya" ketus Jennie dengan kedua tangannya yang mengepal bahkan tubuhnya gemetar seolah ingin menangis

"Maaf nona, saya memang tidak mengerti permalasahan kalian namun nona... Apa anda mencintai nya?" Jawab nayeon sontak Jennie langsung menoleh menatap nayeon dengan tajam

"Tidak, aku tidak mengatakan aku mencintai nya.."

Nayeon kembali tersenyum "anda mencintai nya, mengapa nona begitu gengsi untuk mengatakannya? 2 minggu Lisa tidak ada kabar sama sekali dan juga sifat anda mulai aneh hari hari itu nona, saya yakin itu"

"Stop it!" Ketus Jennie membuat nayeon segara diam dengan senyumannya yang tidak pudar sama sekali

"Apa kau akan percaya jika aku mengatakan lisa bukanlah menusia biasa, nayeon?"

"Hm" jawab nayeon sambil mengangguk cepat sontak Jennie terkejut dan kembali menatap nayeon dengan serius

"Ya, dia seorang wanita namun memiliki kekuatan yang hebat, saya pernah melihatnya meloncat dari pagar tanpa mengunakan apa apa, saya terkejut namun saya tidak memberi tau siapapun tentang hal itu, apakah karena itu anda mengusirnya dari istana nona Jennie?"

Werewolf bodyguard (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang