Prolog

790 54 16
                                    

Hari-hari Jaehan yang menyenangkan berakhir sejak kehadiran sosok pria yang akhir-akhir ini selalu mendatanginya. Sosok itu hadir tanpa diundang dengan cengiran menyebalkannya.

Jaehan mendecih saat melihat sosok itu terus menyengir kearahnya.

"Aku tau Kakak bisa lihat aku, jangan pura-pura gak lihat terus dong Kak Jaehan."

Sosok pria itu pun seakan enggan berhenti bicara meyakinkan pria bernama Kim Jaehan untuk mengakui kalau ia bisa melihat sosok pria tak bernyawa yang terus bicara itu.

"Nama ku Shin Yechan. Umur ku 23 tahun saat aku meninggal. Tapi masalahnya aku gak inget kenapa aku bisa meninggal. Karena itu aku mau minta bantuan Kakak. Ohyaa Kakak gak perlu ngenalin diri, aku tau nama Kakak Kim Jaehan kan?!"

Mulut berwarna merah muda itu tidak bisa berhenti bicara, bahkan meski lawan bicaranya tidak menanggapi barang satu kata pun. Pria dengan surai hitam itu terus berjalan, menghiraukan kicauan sosok pria tanpa nyawa yang katanya bernama Shin Yechan itu.

"Kak Jaehan aku ikut dengan mu ya"

Kalimat itu sukses membuat langkah Kim Jaehan berhenti. Matanya memicing tak suka, lalu mulai bersuara.

"Gak!"

"Eyyy benar kan kakak bisa melihat dan mendengar ku. Ayoolah kak, aku bosan luntang lantung. Hantu juga perlu tempat tinggal tau. Kalau hujan aku kedinginan, siang kepanasan. Aku perlu tempat berteduh."

Sosok itu berdiri menghalangi jalan Jaehan yang kini masih mematung dengan perasaan kesal.

"Aku gak peduli." ucap Jaehan acuh, iapun berniat kembali melanjutkan jalan nya. Namun langkahnya terhalangi sosok Yechan yang menghalanginya dengan tatapan memohon. Sebenarnya bisa saja ia menembus tubuh hologram itu. Tapi Jaehan tetap berhenti sambil mengurut keningnya.

"Yasudah aku memaksa. Aku kan makhluk halus. aku bisa menerobos rumah mu sesuka hati ku. Kalau kakak menolak aku akan tetap ngikutin kemanapun kakak pergi."

Jaehan merotasikan matanya, marah.

"Silahkan kalo lo bisa."

***

Dukkk

"Ouchhh...Yak! Kim Jaehan, doa apa sih yang dia pake?! Kakaaaak biarin aku masuk please!"

15 menit berlalu, tetapi Yechan masih belum bisa menerobos kediaman Jaehan. Ternyata Jaehan bisa melapalkan doa yang membuat makhluk astral tidak bisa memasuki rumahnya. Mungkin semacam segel yang ia buat agar tidak sembarang makhluk dapat mendatangi rumahnya.

Sebagai seseorang yang memiliki "keistimewaan" tentu Jaehan mempelajari hal-hal mendalam tentang dunia astral. Bodoh sekali hantu Yechan yang berpikir kalau ia bisa manerobos rumah Jaehan sesuka hatinya. Sebatas gerbang saja ia tidak bisa melewatinya.

"Kim Jaehan nyebelin banget, kenapa pelit banget sih, kan cuma mau numpang tinggal sementara aja." Yechan mendengus kesal. Ia berpikir sepertinya malam ini ia harus tidur bersama para hantu-hantu nakal di luar, lagi.

Yechan memperhatikan suasana sekitar, sedikit merinding saat melihat banyaknya sosok tak bernyawa seperti dirinya yang berkeliaran kesana kemari. Sepertinya mereka juga berharap bisa memasuki kediaman Kim Jaehan. Makhluk seperti mereka biasanya sangat menyukai mereka yang memiliki keistimewaan seperti Kim Jaehan, karna orang-orang seperti Jaehan itu bisa menjadi perantara komunikasi antara mereka yang sudah tidak brnyawa untuk menyampaikan hal-hal yang membuat mereka masih berkeliaran di dunia manusia.

"Bentuk mereka aneh-aneh banget. Kayanya cuma gue yang ganteng deh. " ujar Yechan pada dirinya sendiri, ya karna mau dengan siapa lagi ia bicara, tidak ada hantu lain yang menjadi teman nya.

Yechan tidak membual saat mengatakan bentuk hantu yang ia lihat sangat aneh. Ada yang berwujud wanita dengan kepala merunduk kebawah namun wajahnya menghadap keatas. Adapula sosok anak kecil tanpa pakaian dengan darah yang melumuri perutnya. Ada pria tua dengan tubuh kurus bahkan sampai tengkoraknya muncul saking kurusnya.

hanya hantu Yechan yang terlihat normal. Tidak, bahkan ia terlihat tidak seperti hantu. Ia sangat tampan, kulitnya putih pucat, rambutnya tertata rapi, ia juga memakai setelan pakaian yang sangat rapi, jaket kulit berwarna hitam melingkar pada tubuhnya yang sempurna. Ia juga memakai celana jeans bermerek berwarna hitam. Sungguh style yang sangat sempurna untuk sosok pria yang sudah tidak bernyawa. Tidak ada luka yang menunjukan penyebab kematian nya, entah karna apa ia bisa meninggal. Apakah mungkin ia meninggal karna suatu penyakit?

"Masuk."

Yechan yang semula sedang melihat hantu-hantu jelek menoleh, kaget. Suara Jaehan menyuruhnya masuk mengagetkannya.

Sedetik kemudian Yechan menunjukan cengiran bahagia nya. Ia menatap para hantu jelek dengan tatap mengejek. Merasa lebih istimewa tentunya karena di perbolehkan masuk ke dalam rumah Jaehan.







Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋇⋆✦⋆⋇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋇⋆✦⋆⋇






Tes ombak dulu💃

📌Semi Baku ya
Lokal au
Kindly vote and comment🙌

✔RACER | Yechan JaehanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang