Bab 45

1.6K 58 11
                                    

⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️
Author suka vibes lagu ni ,

     '6 tahun kemudian'

      'Tik .....tik.....tik....'

Hujan menitik mula membasahi tubuh seorang wanita yang setia duduk bersebelahan kubur suaminya .

     "Abang , harini Ayyaz dah mula masuk tadika," tutur seseorang bernama Nur Iris Amanda yang sebelum ini datang dengan penuh airmata . Namun kalini dia datang dengan senyuman di bibir . Nampaknya dia sudah mulai menerima takdir diri dia yang terpaksa meneruskan hidup tanpa seorang suami di sisinya .

      "Abang nak tahu ? Iris lupa nak daftar taska untuk Ayyaz waktu umur 4 tahun dengan 5 tahun hehehe . Terlalu banyak Iris kena buat , sejak jadi single mother ni hmm ," keluh Iris . Ini lah salah satu rutin harian dia yang hampir setiap hari akan dia melawat kubur arwah suaminya .

      "Iris pula? Iris okey je . Dah tak kerap nangis macam sebelum ni . Lagipun abang suruh Iris kuat kan . So yahh, this is me now . Your strong wife ever ," Iris berbual sendirian . Dia merasakan seperti sedang meluah pada Izz keluh kesal dia setiap hari . Kalau orang lalu mesti anggap dia gila bercakap sendiri tapi ini lah salah satu buat dia tak terlalu tenggelam dalam kesedihan .

      "Abang macam mana ? Okey ke kat sana ? Sorry, Iris masih tak dapat jumpa orang tu . Tapi Iris janji suatu hari nanti , Iris akan buat dia bayar apa yang dah dia rampas dari hidup Iris ," Nada Iris bertukar mendatar dan mengenggam erat penumbuk nya bila memikirkan yang mereka semua masih cuba mencari pelaku disebalik serangan 6 tahun lalu .

      Dia memejamkan mata lalu menunduk .

     "Jangan terlalu tenggelam dalam dendam sayang ,"

      Iris merasakan satu sentuhan di rambutnya . Pantas dia mendongak , dan terlihat bayangan arwah suaminya berdiri tepat dihadapan dia .

      "A..abang ,"

      Izz tersenyum manis sebelum berlutut di hadapan isterinya dan menekup kedua pipi Iris. Iris terkejut dia dapat rasakan sentuhan yang sudah 6 tahun dia rindui . Sebak mulai menyelubungi diri nya. Iris pandang kiri dan kanan , dia bukan di perkuburan melainkan satu taman bunga yang indah .

     Izz perlahan bawa dia dalam kepelukan . Iris menarik nafas seraya memejamkan mata . Tangan menggigil naik perlahan membalas pelukan suaminya . Bibir diketap menahan dari mengeluarkan sebarang esakan .

      Sungguh ....

      Sungguh dia rindui suaminya ....

      "A..abang ke ni? Serius lah ?" Tutur Iris seakan tak percaya apa yang dia rasai sekarang . Izz menjauhkan tubuhnya dengan senyuman yang tak lekang di bibir . Ciuman dalam diberi dari dahi menurun ke kedua belah mata dan akhir sekali di pipi Iris.

      "Abang rindunya Iris dekat abang ....," Iris memeluk Izz kembali seerat-eratnya . Namun saat dia membuka mata , dia termenung sekejap . Terlihat bayang-bayang  dia sedang memeluk seseorang tapi hanya bayang-bayang dia seorang sahaja ada . Dia tersenyum tipis, rupanya ini bukan realiti .

       "Sayang ...,"

        "Hmm?"

        Izz menjauhkan diri dan melihat wajah isterinya yang seperti nya sedang menahan sesuatu . Dia mengusap pipi Iris lembut .

His Obssesion  (in editing new storyline)Where stories live. Discover now