Prolog

122 48 7
                                    


Hallo semuanya!
Terimakasih sudah mampir. Maaf kalo tulisannya ga sesuai ekspetasi kalian. Karena saya masih belajar... Sangat butuh kritik dan saran dari kalian hehe...
Selamat membaca.. semoga suka sama ceritanya.

***


26 Mei 2024,

Siang hari ini terasa sangat berbeda. Hujan tadi pagi masih menyisakan hawa dingin serta tetesan air dari atas pohon dan genting. Sebagian penduduk kota memilih untuk tidak meninggalkan ranjangnya. Mereka memilih untuk melanjutkan tidur di hari minggu yang dingin ini. Sebagiannya lagi memilih tetap menjalankan aktifitas mereka.

Seperti lelaki yang satu ini. Dengan memakai pakaian formal— jas serta celana panjang berwarna abu muda, Ia berdiam diri didepan sebuah gedung sekolah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Sampai akhirnya Ia berjalan melewati lapangan beraspal menuju bangunan sekolah itu. Sesekali sepatu putihnya menginjak genangan air yang membuatnya sedikit lembab.

Rey William Wijaksana namanya. Semua orang menyapanya Rey. Kini dirinya telah berada di rooftop—lantai tiga bangunan sekolah ini. Dari atas sini Rey dapat menatap seluruh penjuru bangunan sekolah. Seketika bayangan masa lalunya berputar layaknya sebuah film. Kenangan indah ketika Ia masih memakai seragam putih abu bersama teman-temannya yang tak akan pernah terulang lagi. Tanpa aba-aba air matanya jatuh membasahi pipinya ketika Ia mengingat kembali kenangannya bersama seseorang yang dicintainya. Seseorang yang membuatnya mengenal cinta. Seseorang yang telah merubah hidupnya bahkan hingga saat ini. Seseorang yang membuatnya kembali mengenal sang pencipta.

Seolah merasakan apa yang Rey rasakan, langit kembali menurunkan rintik hujan. Tangisnya semakin pecah diiringi dengan turunnya hujan yang semakin deras. Tidak ada siapapun yang melihat hal ini. Kecuali dirinya dan Tuhan.

Mencintaimu Adalah AnugrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang