Aril langsung mengangkat tubuh zura menuju gudang, "tunggu sebentar, om bersihkan lendirmu dulu. Kalopun bibimu pulang gak ngeliat lendir memek diatas meja makan." zura hanya mengangguk patuh.
Dia mengapit kedua kakinya biar memeknya berhenti berkedut, jangan klimaks sekarang. Gak lama aril kembali dengan membawa daster zura dan bajunya serta handuk kecil.
Dia mengunci gudang lalu membentang ambal kecil baru yang tersimpan didalam gudang.
"Nungging." zura merangkak keatas ambal lalu menungging. Dia tau cara nungging karena omnya sering jilat memek dan anusnya dari belakang.
aril menarik pantat zura secara berlawanan, "akhhhhhhh!" Jerit zura karena merasakan sakit. Kerutan anusnya sampai tidak terlihat, jadi bisa bayangkan gimana sakitnya.
"Om jebol terus ya, gak usah dirangsang lagi. Biar kamu tau sakitnya kayak apa." zura ngangguk.
Kontol aril yanh udah tegang langsung mengarah kelobang anus zira . Gadis itu mencoba menahan sakit yang mulai dirasanya.
Setelah kepalanya sedikit masuk, tubuh zura tersentak. Aril menahan pinggul zura dan langsung mendorong kontolnya sampe amblas.