Kelas itu hening hanya terdengar suara sang guru yang sedang mengajar.
Di bangku tengah, adira duduk gelisah menggigit bibir bawahnya kuat-kuat agar suara desahan yang sedang dia tahan tidak keluar.
Sesekali tubuh gadis itu menggelinjang tertahan sambil meringkuk di atas meja untuk menahan rangsangan yang terus menyerang organ intimnya saat berkali-kali getaran vibrator di dalam vaginanya itu terus meningkat dan merambat di detik dia akan mencapai pelepasan, seolah sedang mempermainkan hasratnya.
Tanpa buang waktu sedetik pun, adira keluar dari kelas dan setengah berlari dengan Langkah gamang menuju tempat di mana dia bisa mendesahkan kenikmatan yang terus tertahan itu.
Dia sudah tidak tahan ingin meraih pelepasan. Kepalanya berdenyut pening oleh orgasme yang tertahan itu. Langkah adira membawanya ke toilet sekolah yang ada di ujung lorong, toilet itu memang jarang digunakan karena terletak jauh dari kelas.
Disekitar sana juga hanya ada laboratorium yang hanya digunakan untuk praktek saja.