5

171 18 0
                                    

Sekarang Jeno terbaring diatas kasur king sizenya. Setelah kejadian tadi, Jeno meminta pulang jadi Jaemin mengantarnya dan memberikan tiket yang sudah ia beli ke orang lain. Lihatlah betapa sabarnya bapak Na ini

Jeno masih membayangkan kejadian tadi. Pipinya memerah

"Oh god. Sepertinya aku terkena penyakit jantung" ucap Jeno yang jantungnya  berdetak karuan karena membayangkan kejadiannya

Tak lama kemudian Jeno tertidur dengan memeluk boneka anjingnya

Paginya, Jeno berlari dengan cepat menuju pintu utama kediaman Jung. Hari ini adalah hari senin maka ada kegiatan upacara. Siapa yang tidak panik coba?

"Piii dad aku pamit dulu dadah " ucap Jeno berlari melewati ruang makan

Kedua orang tuanya hanya bisa tersenyum pasrah melihat anaknya. Sudah biasaa

Sekarang jam 07:15 yang berati 5 menit lagi akan dimulai upacaranya

"Dimana anak itu?" tanya Renjun;teman Jeno

"Mana tau kok tanya saya, saya kan ikan blup blup" jawab Haechan;teman Jeno

"YAK HAECHAN KALO DITANYA JAWAB YANG BENER DONG" emosi Renjun. Renjun dilawan ehehe ;)

"Loh kok emosi kan bener gue jawabnya" jawab Haechan cengar cengir

"Lebih baik gue pergi daripada naik darah bicara sama lo" ucap Renjun

"Emang kata Guanlin bener ketemu lo sama dengan ketemu serigala" guman Haechan

"Hah lo bilang apa?" tanya Renjun

"G-ga ada kok" jawab Haechan dengan tersenyum manisnya. Takut dia gengs

"Kalo mau gelud bilang aja" balas Renjun

"LOH LOH KOK JADINYA INI" ujar Haechan

Tiba tiba ada yang memegang pundak Renjun dan..

"HAH ANAK ANJING, SIALAN SIAPA INI" teriak Renjun yang terkejut

Haechan menatap bangga Renjun. Makanya gengs, hati hati dalam berteman wkwk

"Bagus bagus lanjutkan bakatmu nak " ucap Haechan memberikan dua jempol

"Jadi ini siapa?" tanya Renjun sambil balik ke belakang

"Jeno" jawab Haechan

Jeno yang sedang menghirup oksigen dengan rakus hanya terdiam menatap mereka. Ia sedang memikirkan bagaimana ia bisa berteman dengan mereka yang tidak waras ini:)

"Lo kagak pernah hirup oksigen ya? Sampai hirup segitunya lo" tanya Haechan

Jeno menatap datar Haechan.

Ning.. Nong... Ning.. Nong
Suara bel yang menandakan bahwa semua siswa harus turun ke lapangan

"Eh udah bel tuh. Ayok turun" ajak Renjun

"Oke tapi Jen lo masih ga puas hirup oksigennya?" tanya Haechan

"Belum nanti aja sambungnya" jawab Jeno sambil berjalan pergi

Sekarang giliran haechan yang terdiam

"Emang bisa ya?" tanya Haechan menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Bisa kalo lo udah mau ketemu Sang Maha Kuasa" jawab Renjun lalu pergi meninggalkan Haechan

Jeno, Renjun dan Haechan sedang mencari barisan kelasnya. Mereka tidak ketemu barisannya jangankan barisannya bahkan orang yang dikelasnya aja tidak terlihat

"Itu mereka" ucap Jeno menunjuk salah satu siswa yang ada di kelasnya

"Yaudah ayok" jawab Haechan lalu menghampiri siswa yang ditunjuk Jeno

"Permisi, barisan kita dimana yah?" tanya Haechan ke siswa itu

"Itu disana disamping kelas Jaemin" jawab siswa tadi sambil menunjuk barisannya

"Ah oke thankyou" balas Haechan lalu berjalan ke arah temen temennya

"Ayok" ucap Haechan sambil berjalan

"Lo udah tahu dimana?" tanya Renjun

"Katanya di samping kelas Jaemin" jawab Haechan

Jeno yang mendengar nama Jaemin matanya melotot kaget. 'Wait, barusan Haechan bilang Jaemin? Na Jaemin?!' batin Jeno

"Lo ngapain disini?!" tanya Mark

"Ck, baris lah masa berak " jawab Haechan. Memang sih dia kesal tapi hati nya berkata lain

"Maksudnya ngapain lo barisannya disini anj" tanya Mark lagi

"Tanya sono mah kepsek" jawab Haechan memutar bola matanya malas

Sedangkan Jeno berusaha tidak menatap Jaemin yang sedari tadi menatapnya. Padahal dia tidak melakukan kesalahan tapi kenapa dia segugup ini!?

"Jen sini baris " ucap Renjun sambil menarik  tangan Jeno pergi

"A-ah oke" jawab Jeno mengikuti Renjun

Jaemin yang menatap itu mendengus sebal. Dan guanlin melihat itu

"Napa" tanya Guanlin

"Gapapa" jawab Jaemin singkat. Matanya masih menatap tajam kearah Jeno

Dipertengahan upacara dimana semuanya harus hormat ke bendara, disaat itulah juga Jeno merasakan sakit kepala. Jeno ingin  mengucapkannya ke Haechan ataupun Renjun tetapi nihil karena jarak mereka jauh

Jeno menoleh kebelakang dan mendapati jaemin yang sedang fokus berhormat. Ga tahu dari mana tiba tiba saja Jeno jalan kearah Jaemin. Tentu saja itu menarik perhatian beberapa siswa untuk melihat kearah Jeno

Jaemin yang masih fokus hormat tidak peduli ke arah sekitarnya hingga...

Jeno memeluknya

Jaemin melihat siapa yang memeluknya dan itu Jeno dengan muka pucat dan berkeringat

"Jen, kamu gapapa?" tanya Jaemin lembut, tangannya memegang pinggang Jeno. Menahan agar Jeno tidak jatuh

Jeno menggeleng kepala. Ia merasakan pusing.Jaemin dengan cepat  menggendong Jeno dan membawanya ke UKS.

"Oh my gosh apakah dunia akan terbalik?" ucap Haechan

"Tentu saja" balas Renjun

TBC..

See u on next chapter🌸🌸

ComfortableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang