13

210 12 2
                                    

Jeno menghela napas kasar, seharusnya dia ngeblock nomor mantan pacarnya itu. Gara gara dia Jaemin jadi salah paham dan sekarang mendiami dirinya

"Jaemmm" panggil Jeno yang entah sudah keberapa kali ini dan tentu saja Jaemin tetap mengabaikannya

'Huh, seharusnya tadi aku mendengarkan Jaemin untuk mematikan hpku dan me time dengannya'  batin Jeno 

"Jaemin, aku gatau kenapa dia tiba tiba mengajak untuk ketemuan. Aku juga udah ga ada hubungan dengan dia jadi jangan diam Jaem" ucap Jeno sambil memegang ibu jari Jaemin 

Jaemin menatap Jeno. "jika tadi itu di posisiku, aku yang diajak ketemuan. Reaksi kamu juga begitu kan? Tapi aku harus mengalah kepadamu, tidak boleh cemburu, tidak boleh mengatur mu dan membiarkan semaumu"

"Sekarang kamu dapat memiliki semuanya Jen. Lakuin semua yang kamu ingin" sambungnya lalu berjalan pergi

Jeno terdiam. Memang dia pernah meminta hal itu, tapi sekarang kan sudah berbeda?

Dia berdiri dan mengambil kunci motornya. Bagaimanapun dia harus meminta penjelasan Karina dulu 

Jeno sampai di tempat ketemuannya. Dapat Jeno lihat dari kejauhan, Karina duduk di salah satu tepat dan meminum minuman kesukaanya;milktea

Ia mencabut kunci motornya dan berjalan masuk. 

Jeno duduk di depan mantan pacarnya itu, "jadi apa masalahmu?" tangannya dengan sinis

"Santai, gue bukan ngajak balikan. Tapi gue butuh bantuan lo" jawab Karina sambil mengeluarkan flashdisk didalam tasnya 

"Apa ini?" tanya Jeno memicingkan matanya

"Itu hal yang gue butuhkan bantuanmu. Buka pas lo udah sampai rumah dan katanya itu sepupu Jaemin jadi itu akan gampang" jawab Karina 

"Oh, lo suka dengan sepupunya? Tapi gue aja belum ketemu gimana ya?" Jeno terkekeh pelan

Karina senyum, "gara gara gue bertengkar kan lo dengan Jaemin? Kalau lo bantu gue, akan kubantu jelaskan ke Jaemin. Deal?"

"Deal" jawab Jeno dan berdiri

"Anggap kita imbas" sambungnya lalu pergi 

Tetapi, Jeno ceroboh. Dia tidak menanyakan 1 hal yaitu mengapa Karina bisa mengetahui hubungannya dengan Jaemin? Bukannya dirinya memberitahu kan bahwa Jaemin abangnya? 

Jaemin sedang memasak dan dia mendengarkan bunyi suara kendaraan Jeno. Tak lama kemudian, dia mendengarkan suara pintu terbuka

"Aku pulangg" ucap Jeno 

Jaemin diam dan seolah olah tidak mendengar apa pun. Jeno yang melihat itu menghela napas

"Jaem, tadi aku pergi bertemu dengan dia. Dia hanya membutuhkan bantuan ku tapi sebernanya membutuhkan bantuanmu " ucap Jeno 

"Sepertinya dia tertarik dengan sepupumu, dia memberikan ku sebuah flashdisk dan mengatakan ini akan gampang karena itu adalah sepupumu" sambung Jeno 

Jaemin berbalik dan melihat Jeno yang menunduk dan memegang erat bajunya;kebiasaannya saat Jaemin marah

"Berhenti memegang erat bajumu Jeno. Pergi cuci tangan dan makan" ucap Jaemin yang masih terdengar dingin 

Jeno mengangkat kepalanya dan segera memeluk Jaemin. Dan saat itu juga tangisannya keluar 

"Hiks Jaem hiks" Jeno menyembunyikan wajahnya dileher Jaemin. Sedangkan yang dipeluknya tersenyum dan menggendong dirinya

"Hiks ja-jangan diamin aku hiks" ucap Jeno

Jaemin menganggukkan kepalanya. "Baiklah baiklahaku minta maaf. Tapi aku masih kesel padamu . Jelaskan padaku nanti " ucap Jaemin yang diiyakan Jeno

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ComfortableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang