11

169 9 0
                                    

Sungguh daritadi iman Jaemin diuji Jeno. Bagaimana tidak? Jeno mengendus endus lehernya, dan juga duduk di pangkuan Jaemin. Tapi masalah terbesarnya Jeno hanya memakai kemeja putih tanpa celana. Cuma memakai boxer doang

"Jeno kenapa tidak pake celana hum?" tanya Jaeemin

"Panass, lagi pula sudah juga" jawab Jeno sedangkan Jaemin tersenyum pasrah. Bukan hanya Jeno, dia juga merasa panas

"Baiklah baiklah kalo begitu aku mandi sebentar dulu" Jaemin memindahkan tubuh Jeno menjadi duduk di kasur

"Ya" jawab Jeno singkat

Jaemin berpikir keras. Kenapa Jeno jadi sedikit em gimana ya. Jeno menggoda dirinya? Tapi tidak mungkin, Jeno mustahil seperti itu

"Lebih baik mandi daripada memikirkan ini" ucap Jaemin

Setelah 10 menit, Jaemin keluar dari kamar mandi. Bukan Jaemin mandinya yang cepat tapi Jeno terus menjerit namanya

"JAEM, " teriak Jeno lagi

"Kenapa sayang kenapa" Jaemin berdiri melihat pasangan hidupnya yang berbaring enak di kasur 

"Cuma manggil doang sih" ucap Jeno yang membuat Jaemin membuang nafas kasar

Entah kesambet apalagi hari ini, Jeno tidak mau berpisah dengan Jaemin 

"Jaemmm" keluh nya

"Tidak boleh bolos sayang. Belajar pinter pinter ya" bals Jaemin. Hari ini dia lagi free jadinya Jeno juga ikutan tidak mau masuk kelas

"Huh baiklah aku akan pergi" final Jeno setelah dibujuk bujuk

"Pintar, see you sayang" Jeno membuka pintu mobil Jaemin dan keluar. Tapi sebelum itu, Jaemin sempat mencium keningnya sebentar

"Ciee yang di antarin suami ke sekolah" ucap Haechan, meledek sahabatnya itu

"Waduh waduh" sambung Renjun tertawa

Jeno menatap datar mereka. Kan malu jadinya karena tertangkap basah oleh mereka berdua

"Hehe canda jen" ucap Haechan menyadari ekspresi Jeno 

"Eh omong omong ada yg mau ku bicarakan. Nanti setelah kelas bisa nongkrong bentar?" lanjutnya

"Penting ga? Kalo ga penting ga mau gue"
jawab Jeno. Was was kena prank lagi

"Penting ini sangat penting" Renjun menjawab

"Baiklah" ucap Jeno. Segera mengeluarkan hpnya untuk memberitahukan JJaemin

Jam 2 siang, kini Jeno Haechan dan Renjun berjalan keluar kampus. Berencana pergi ke kafe yg dekat kampus, Jeno hanya bisa sebentar

"Jadi ada apa?" tanya Jeno usai duduk di kursi cafe itu

"Em g-gue" ucap Haechan ragu ragu

"Dia tunangan dengan mark" ucap renjun tidak sabar melihat Haechan mengucapkannya dengan lambat

"Hah?!"  Jeno terkejut

"Tapi ini the real enemy to lover" ucap Jeno terkekeh

"Eits, tapi gue belum punya rasa ama dia" nyelak Haechan

"Affah iyaa deck, nanti kek Jeno" jawab Renjun

"Loh loh apa hubungannya dengan ku?!" Ucap Jeno sedikit kesal

"Banyak." jawab Renjun

"Eh hubungan lo dengan karina gimana?" tanya Haechan tiba tiba

"Gatau. Hari itu gue ada chat dia. Tapi dia langsung bilang kita putus dan ngeblok gue" jawab Jeno

 
"Hadeh gue doain yang terbaik buat lo dah" ucap Renjun meminum minumannya

"Yaudahlah kita pulang " ucap renjun

"Kenapa?" Haechan dan Jeno bertanya

"Tuhhh" Renjun menunjuk menggunakan bibirnya 

Jeno dan Haechan menoleh kebelakang, mendapati mobil Mark, Jaemin dan Guanlin yang pemiliknya sedang berbincang-bincang

"Hadeh yaudah kapan kapan lagiii" ucap Haechan sambil berdiri

Renjun dan Jeno mengangguk. Mereka bertiga segera bayar dan keluar

ComfortableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang