Jaemin dan Jeno tiba di sebuah apartemen yang asing bagi Jeno.
"Apartemen siapa?" tanya Jeno mengucek matanya
"Tentu saja aku" jawab Jaemin
Mendengar jawaban Jaemin, Jeno langsung menatap tajam kepadanya."ngapain bawa aku kesini?! " ucap Jeno
Jaemin terkekeh melihat ekspresi Jeno
"Berharap apa tuan Jung? aku hanya ingin kau membasuh wajahmu sebelum pulang " ucap Jaemin lalu masuk kedalam apartemen nya. Meninggalkan Jeno yang malu
Keesokan harinya, Jeno langsung disuguhi beberapa pertanyaan dari sahabatnya. Padahalkan dia baru datang
"Diam dulu deh. Pala gue jadi pusing" balas Jeno menatap datar kedua sahabat nya
"Ga bisa. Ini penting banget " ucap Renjun yang di iyakan Haechan
"Btw, Karina gimana?" tanya Jeno setelah mengingat dia meninggalkan Karina tanpa alasan
"Pertanyaan bagus. Karina marah, kalo lo gamau putus silakan cari dia. Kalo mau putus gausah" jawab Haechan terkekeh"Gausah aja biar kapal JJ berlayar ke samudra " ucap renjun
"JJ?" bingung Haechan juga Jeno
"Jaemin Jeno" jawab Renjun
Jeno menghela napas kasar lalu sedetik kemudian ia melototkan matanya. Ia melihat Jaemin yang sepertinya sedang ditembak oleh salah satu temen sekelasnya.
"Impresif Jen suami mu ditembak orang" ucap Renjun
"Pastilah Jaemin mah ganteng ga kek... " Haechan menghentikan ucapannya lalu menatap Jeno yang seperti akan memakan dia hidup hidup
Oke kita tinggalkan mereka dulu dan beralih ke orangtua mereka
"Jadi bagaimana? Nanti tamat langsung nikah aja?" ucap Taeyong
Winwin mengangguk, "kalian berdua setuju ga?" tanya nya pada Yuta dan Jaehyun
"Setuju setuju aja. Kalian yang ngatur " ucap Yuta"Iya bener" Jaehyun mengiyakan
Hari ini Jeno pulang diantar Jaemin meskipun terpaksa.
"Wanna date Jeno?" tanya Jaemin yang tangannya bergerak memegang tangan Jeno
"Ga pulang" jawab Jeno ketus lalu menepis kasar tangan Jaemin
"Whyy" ucap Jaemin dengan nada sedih
"Cepet pulang aja gausah banyak tanya" balas Jeno
Jaemin memberhentikan mobilnya di tepi. Jeno menatap bingung Jaemin. Apa yang mau dilakukannya?
"Sini duduk" jawab Jaemin menepuk pahanya
Tentu saja Jeno tidak mau. Tetapi sedetik kemudian Jeno membuka seatbelt nya dan berpindah duduk ke pangkuan Jaemin, karena tatapan tajam Jaemin yang ditunjukkan nya. Tidak tahu kenapa Jeno takut dengan tatapan itu. Seolah olah mengatakan Jaemin tidak suka diabai perintahnya
"Jangan menatapku seperti itu Jaem" ucap Jeno sambil mengusap kasar bibir Jaemin
"Kau cemburu Jeno?" tanya Jaemin dengan tiba tiba
"Hah? " tentu saja Jeno bingung dengan pertanyaan mendadak itu
"Haechan memberitahu ku bahwa kau mengamok saat aku ditembak salah satu temen mu" ucap Jaemin mengelus rambut Jeno
'Sialan haechan' batin Jeno
"Tidak usah melamun Jen" ucap Jaemin
"A-aku tidak cemburu " jawab Jeno
"Really? Kalo begitu mengapa kamu menghampiri ku sa-" ucapan jaemin terhenti karena jeno mengecup bibirnya lagi
Secara langsung, Jaemin menekan tengkuk Jeno dan memperdalam ciumannya, tangannya mengelus punggung Jeno. Lidahnya mulai bermain di dalam mulut Jeno mengabsen deretan gigi Jeno. Lidahnya menggoda lidah jeno, mengajaknya bermain.
Jeno kehabisan nafas, dia menepuk pundak Jaemin . Terpaksa ciuman itu terhenti, Jeno terengah-engah begitu juga dengan Jaemin
Jaemin tertawa,"well mau lanjutin tuan Jung?" tanyanya sambil mengusap bibir lembut Jeno
"Dalam mimpi buruk ku Na!" jawab Jeno kesal
TBC..
See u on next chapter 🪿🪿
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable
Fantasy[repost];the first story i made. hanya cerita Jeno dengan gengsinya itu cerita ini hanya fiksi! tidak berhubungan dengan apa pun!