"Woy, mau popcorn ga? " tanya Haechan sambil menyodorkan popcorn yang sedari tadi ia pegang"Ga gue udah punya " jawab Renjun sambil memamerkan snack yang dia beli tadi
Haechan menatap sinis renjun. Geram sekalii
"Oi Jeno lo mau ga?" tanya Haechan
"Gue minum aja" jawab Jeno
30 menit berlalu, film yang mereka nonton kira kira sekitar 1 jam lagi baru selesai. Sedangkan Jeno, dia sendiri tidak fokus ke filmnya melainkan mendengarkan percakapan orang yang disebelahnya
'Apakah aku sangat transparan sehingga dia tidak menyadari bahwa aku disini? Mana bagi popcorn lagi ama cewek yang disebelahnya. Ga ingat apa punya pasangan' batin Jeno menggembungkan pipinya
Jeno merinding ketika ada suara berat yang menyapa indra pendengarannya. "Sayang, kamu hanya diizinkan menunjukkan sisi manismu saat hanya bersama ku"
Jeno menoleh, betapa terkejutnya dia saat mendapati wajah Jaemin yang begitu dekat dengannya. Kira kira 5 cm lagi bibir mereka bertemu bahkan mereka bisa merasakan hembusan nafas masing-masing
"J-jaem" uh Jeno jadi gugup kan
"Huh?" jawab Jaemin sambil menaruh tangannya di pinggang Jeno. Tempat favoritnya"Ayo kita keluar dan berpacaran Jeno" ucap Jaemin lalu menarik Jeno keluar
Seolah olah buta dan tuli, cewek yang disamping Jaemin,Haechan dan Renjun sama sekali tidak menggubris mereka
"Lepaskan tangan ku Jaem!" seru Jeno
"Jen coba diam dulu" samar samar Jaemin mendengar suara yang ia pernah dengar akhir akhir ini
"Ada ap-" belum sempat Jeno menyelesaikan kalimatnya, Jaemin terlebih dahulu membungkam mulutnya dan mendorongnya masuk ke tangga darurat
Jeno menatap kagum wajah Jaemin yang begitu dekat dengannya. Bibir yang berwarna pink, hidung yang mancung. Uhh jantung Jeno berdegup lebih kencang. Rasanya dia ingin mencium bibir pinky pinky itu. Tapi dia harus menjaga gengsi
Jaemin yang menyadari posisi mereka langsung sedikit menjauh. "Em tadi ada Karina sama temen-nya" jelas Jaemin
"Jadi? Ada apa? Kenapa lo takut gitu ketemu dia? Emang lo ada bikin kesalahan?" tanya Jeno. Dia perlahan lahan mendekati Jaemin
"Karina pacarmu. Dan aku yang menjadi orang ketiga disini" jawab Jaemin, tubuhnya tidak mundur. Menunggu Jeno yang datang kepadanya
Lagi dan lagi Jeno terdiam, jadi terpikirkan waktu dia mengatakan Jaemin itu abangnya. Sedikit menyesal
Jeno segera keluar dari tempat tangga daruratnya dan iya dia melihat Karina dengan temen temannya
"This is the beginning and I'm going to make you crazy over me Jeno" ucap Jaemin
Beberapa hari kemudian, seperti biasa Jaemin bangun pagi dan memasak untuk dirinya dan Jeno. Juga mengantar dan menjemput Jeno dengan jam yang ditentukan Jeno
"Jam berapa pulang?" tanya Jaemin sambil menyajikan makanan yang di masaknya
"Gatau hari ini mau kerja kelompok" jawab Jeno
"Baiklah" jawab Jaemin"Gue pergi dulu" sambungnya
"Lohh gue ga diantar?" tanya Jeno yang bingung
"Hari ini gue ada urusan jadi lo pergi sendiri" ucap jaemin lalu mengecup dahi Jeno. Setelah itu, Jaemin pergi
Pipi Jeno memerah bak tomat. "kenapa gue salting?" Jeno menepuk pipinya
"Hari ini kerja kelompoknya mau dimana?" tanya Haechan
"Cafe aja sekalian makan" jawab Jeno
"Ok deh kalau gitu di cafe yang baru buka aja" tambah Renjun
Setelah berjam jam diskusi, siap juga kerja kelompoknya. Membuat mereka bertiga dapat berbincang-bincang hingga membuat Jeno merasa cemburu(?)
"Eh Jen semalam katanya suami lo jalan sama cewek di kampus" ucap Haechan
"Omaigattt gimana ituh" ujar Renjun
"Kok bisa tau?" tanya Jeno. Tidak tidak, JAEMIN TIDAK BOLEH SAMA YANG LAIN
"Taulah kan gue punya temen yang satu fakultas dengan suamimu" jawab Haechan
Entah kenapa Jeno menanyakan hal ini. "ceweknya cantik ya?"
Haechan mengangguk heboh "katanya cewek itu incaran seluruh kampus anjer"
Renjun yang mengerti situasi pun langsung menyenggol lengan Haechan yang sayangnya dia sangat loading
"Hah? Napa?" tanya Haechan
Renjun menepuk dahinya. Sudahlah
Jeno bertambah badmood saat Jaemin tidak bales chatnya. Sudah 1 jam sejak dia chat Jaemin, tapi sampai sekarang masih belum dibalas
"Woy lo napa? diem aja mulu" ucap Renjun sambil menunjuk Renjun
"Betul, tidak seperti biasanya" ucap Haechan
"Jaemin ga jawab chat nyaaa" tangis Jeno tiba tiba
"Eh eh kok nangis" panik Haechan. Nanti dikira orang, dia sama Renjun sedang melakukan perbuatan bullying
"Eh diem semua orang lihat ke sini" dengan segera Renjun membungkam mulutnya jeno
Saat sibuk mendiami Jeno, tiba tiba ada yang menepuk pundak Haechan. "Eh ikan hiu ikan tongkol. Siapa sih yang suka ngagetin gini" ucap Haechan sambil balik ke belakang
Haechan terdiam saat melihat orang yang dibelakangnya. Kenapa Mark disini? Jaemin dan Guanlin juga... Dia menyenggol lengan Renjun
"Apeh" renjun juga ikut terdiam saat dia balik kebelakang
Sedangkan Jeno ia langsung berdiri pergi memeluk Jaemin. "JAEMIN HUHHH"
Giliran Jaemin yang terdiam. Apa Jeno sedang salah makan obat atau punya kepribadian yang beda? Kan padahal baru ditinggal sebentar
"Kenapa sayang? " tanya Jaemin sambil puk puk kepala Jeno
"Kenapa ga bales chatttt?" tanya Jeno
"Aku sibuk sayang" Jaemin menjawab sambil mengangkat tubuh Jeno. Untung saja ringan
"Mau pulang saja?" tanya Jaemin
Jeno mengangguk. Setelah itu mereka berdua meninggalkan 2 pasangan lagi yang di sana
TBC..
See u on next chapter 🩷🩷
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable
Fantasy[repost];the first story i made. hanya cerita Jeno dengan gengsinya itu cerita ini hanya fiksi! tidak berhubungan dengan apa pun!