Sakusa kiyoomi menghela nafas memecah kecanggungan yang terjadi setelah dirinya dan hirugami membawa sunarin bersama beberapa temannya masuk.
Duduk di gazebo yang tidak jauh dari kantin, hirugami terlihat tengah mengompres memar yang ada di sudut bibir rintarou
Sedangkan sakusa sendiri, laki-laki itu dalam proses meminta penjelasan pada teman-teman suna, biar bagaimanapun sunarin masih tanggung jawab pesantren, sakusa mau perselisihan ini di selesaikan sekarang juga.
"Ini" Seseorang dengan netra tajam di depan sakusa menunjukkan sebuah profil singkat mereka di media sosial.
"Jadi kalian grup band?" Sakusa memperjelas
Ketiganya mengangguk
Sebenarnya posisi dia dan hirugami tidak jauh, jadi suna masih bisa mendengar percakapan mereka.
"Yang terancam bubar karena suna udah keluar?"
"Udah bubar"
Sakusa menunduk sebentar, lalu menoleh ke arah suna, siapa yang menyangka ternyata sunarin seorang penyanyi? entah lah kiyoomi tidak terlalu mengikuti industri hiburan baik dalam negeri maupun luar negeri. beliau ini sedari kecil terlalu banyak belajar tidak punya waktu untuk hal-hal seperti itu "Oh---maaf sebelumnya, apa kalian muslim?"
Lagi-lagi ketiga pria itu mengangguk, walaupun penampilan mereka nampak gaul, jaket kulit celana sobek-sobek ada salah satu yang memakai jeans pendek juga, tapi kalo ada yang bertanya apa mereka muslim? tentu mereka bertiga muslim sejak lahir.
Walaupun yang full cuman sholat Jum'at doang, sholat wajib yang lima waktu kadang di tinggal, alasannya sih jadwal padet haha.
"Begini aja, kalian udah membubarkan diri kan? suna juga udah ada di sini, dia belajar mendalami agama Islam, agama yang dia anut"
"Saya rasa semua orang berhak mengambil keputusan nya masing-masing kan? mungkin emang terkesan sedikit egois, tapi kalo hal yang suna ambil sebuah kebaikan apa pantas kita melarang?"
Mendengar pembelaan dari sakusa, suna langsung termenung dengan pikiran nya sendiri, walaupun sebenarnya kedatangan dia tidak benar-benar untuk memperdalam agama, tapi ucapan sakusa barusan sedikit membuat hatinya terketuk.
Puk
Netra hitam rintarou menatap kedepan setelah di beri pukulan kecil oleh hirugami
"Good job" Si surai coklat tampak membenturkan kepalan tangannya ke dada sebelah kanan suna "Kita muslim belajar terus harus"
Di sisi lain tempat, masih ada Osamu dan atsumu yang tidak mau mendengar perintah Gus mereka, sakusa sudah meminta dua gadis itu kembali.
Atsumu berniat menurut tapi osamu sangat penasaran apa yang terjadi, dia memilih mengintip alhasil si sulung pun ikut karna takut osamu nekat menemui suna seperti tadi.
Osamu punya banyak akal dari pada dirinya, itulah yang atsumu tau, terlebih lagi tsumu juga tau kembaran nya lebih nekat.
Jangan kan suna yang sudah terlihat oleh mata, dulu Osamu pernah keluar rumah diam-diam untuk menghadiri fansign dalam keadaan hujan petir. orang tua mereka melarang tapi dia punya banyak cara untuk kabur.
Hanya demi menemui suna rintarou, makanya ayah mereka capek banget ngadepin obsesi osamu.
"Ternyata mereka ga sedekat pas di depan kamera ya?" Gumam osamu, sedih, kecewa semua campur aduk, bagaimana tidak kedekatan dan pertemanan luar biasa itu ternyata hanya gimick di depan media?
Osamu tertipu?
Futakuchi kenji, laki-laki yang osamu anggap begitu dewasa, karna statusnya sebagai leader barusan memukul suna rintarou.
![](https://img.wattpad.com/cover/366753261-288-k360563.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiblat cinta [Haikyu Religi]
Fanfictioncinta yang sesungguhnya datang hanya dari Allah semata, kata orang kalau kamu mencintai dia dan dia membawa kamu lebih dekat dengan Allah berarti dia orang yang tepat cerita ini berkisah tentang para pemuda yang tidak sengaja bertemu di tempat menca...