Part 1

393 39 8
                                    

Magical Feeling

Part 1

.

.

.

Setelah 100 tahun berlalu, Renjun tidak dapat mengingat apa pun. Kejadian yang ada di masa lalunya terkubur entah di mana. Bahkan, ia tidak ingat bagaimana masa kecilnya, siapa orang tuanya, dan bayang-bayang orang yang pernah mengisi kehidupannya. Satu hal yang Renjun ingat, dia terbangun di sebuah flat kecil yang kumuh. Tidak ada barang satu pun di sisinya. Bingung, tapi insting buasnya tetap memaksanya untuk melanjutkan hidup.

Oh, satu lagi. Satu kebendaan yang masih bersama Renjun saat ia bangun dalam keadaan kebingungan. Sebuah kalung dengan bandul cincin. Cincin yang bertuliskan "JAEMIN" di bagian dalamnya.

Awalnya, Renjun mengira Jaemin adalah dalang dari semua ini bermula. Maka dari itu, Renjun sekuat tenaga mencari orang yang bernama Jaemin. Dia akan menjebloskan Jaemin ke penjara dan memastikan orang itu dirajam hingga sekarat. Sayang, itu hanya sebatas angan Renjun. Sampai sekarang Renjun tidak pernah menemukan orang bernama Jaemin atau sekurangnya orang yang mempunyai informasi mengenai sosok Jaemin.

Entah benar atau tidak, Renjun rasa keadaan ini telah disengaja.

Disengaja ataupun tidak, Renjun juga sempat berpikir bahwa cincin yang menjadi bandul di kalungnya merupakan cincin pernikahan. Setidaknya begitulah para manusia menyebutnya walau Renjun tidak sepenuhnya yakin. Alasannya, jika benar itu adalah cincin pernikahan, maka sosok bernama Jaemin adalah pasangan resminya. Di sinilah keanehan itu muncul.

Walau pencarian Jaemin belum membuahkan hasil, ini bukanlah beban utama bagi Renjun. Renjun adalah omega dewasa. Sebagai omega, dia pasti mengalami masa heat. Itu wajar dan normal, tapi tidak normal untuk Renjun. Renjun omega tanpa mate alias tanpa pasangan. Kala masa heat datang, Renjun merasa seperti dunia sedang runtuh menimpa dirinya. Hasratnya begitu menggebu, tapi tidak ada yang dapat memuaskan birahinya. Masalah ini kembali lagi ke poin sebelumnya. Jika Renjun punya pasangan, seharusnya dia sudah melakukan mating. Terlebih jika pasangannya sudah berstatus resmi, harusnya ada tanda kepemilikan di tubuh Renjun. Sayangnya, tanda itu tidak ada. Raib.

Jika ditanya, kenapa Renjun tidak mencari seorang alpha, jawabannya adalah Renjun tidak bisa memulai hubungan itu. Dia pernah mencoba. Satu-dua kali mendekati alpha, tapi respon yang didapat Renjun sangat di luar dugaan. Bukan dirayu oleh pujian manis atau dibelai penuh cinta, Renjun malah mendapat perlakuan kasar sampai dimaki-maki. Renjun sadar, dia tidak merendahkan atau menghina siapa pun yang didekatinya. Namun, mengapa mereka seolah marah kepada Renjun? Padahal, Renjun tidak melakukan apa pun yang melukai perasaan atau harga diri mereka.

Hal ini berbanding terbalik apabila Renjun akan atau sedang masa heat. Sekalipun Renjun sudah meminum suppressant, feremonnya masih tercium oleh alpha lain. Renjun mengakui jika feromonnya terbilang kuat, tapi ini sungguh menyengsarakannya. Para alpha tidak mau menjalin hubungan dengannya, tapi para alpha akan beringas saat Renjun sedang heat. Seringkali Renjun harus menyembunyikan diri ketika heat datang. Jika tidak, mungkin dia akan digilir oleh beberapa alpha sekaligus.

Kengerian itu Renjun anggap sebagai ketidakberuntungan mutlak dalam hidupnya. Dia tidak mau sembarang mating dengan alpha karena takut akan melukai pasangan sejatinya. Jadi, walaupun belum menemukan pasangan sejatinya, Renjun tetap harus mencari pasangan guna melindunginya dari ancaman digagahi alpha tak bertanggung jawab yang hanya memanfaatkan keadaan. Maka dari itu, Renjun cukup beruntung karena dia masih bisa berkencan dengan seorang vampir. Vampir muda yang tampan, agak dingin, tapi cukup perhatian. Setidaknya, bersama vampir itu, Renjun merasa aman. Ah, lupa. Nama vampir muda itu adalah Jeno.

Magical FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang