Octagon 3 - 795 : Waktu Pelik Pt. 4

138 18 1
                                    

Tahu bahwa Hongjoong--berdiri bersama Winter--menatap butuh jawaban, ketika San dan Juyeon menyadari kehadirannya, mereka terikat dalam keadaan yang sulit untuk dijelaskan. San benar-benar ingin menyembunyikannya, selagi Juyeon ingin melepaskan segala atas dasar kemarahannya yang sama sekali tak mereda. Namun di sisi lain, Juyeon tak ingin melangkahi San, maka dari itu sebelumnya yang dicarinya adalah sosoknya, bukan untuk langsung bertemu dengan Jiwoong.

Winter bisa sadar, Hongjoong begitu serius.

Kala itu, San bergegas memutus tatapan, dan langkahnya menjadi cepat untuk pergi.

Seolah kini Juyeon ditinggalkan dengan tanggung jawab, seraya membuatnya menelan ludah.

Dari halaman belakang, suara terdengar semakin ramai dan bising. Ada seruan dari Seonghwa yang dibalas oleh yang lainnya, dan mungkin, mereka sudah hanya ingin bersenang-senang dan melepaskan penat.

Ketegangan hanya tersisa di ruang tengah.

Juyeon menggelengkan kepalanya, untuk melewati Hongjoong.

Di mana Hongjoong takkan membiarkannya menjadi orang ketiga yang menghindarinya seperti itu. "Lo, San dan Wooyoung? Atau cuma San dan Wooyoung?"

"Gue gak ada urusan lagi sama mereka." balas Juyeon ketus.

Tapi Hongjoong tak percaya jika penjelasannya tak jelas, melihat dari masamnya ekspresi Juyeon.

Sadar bahwa dia harus memberikan sesuatu, Juyeon pun mengusap wajahnya. Juyeon kemudian menunjuk ke arah belakang, masih ingin melarikan diri. "Mungkin kasih gue waktu satu jam. Gue mau cuci muka dan minum dulu--kepala gue mendidih. Seolah gue lagi bolak-balik lihat film yang sama dengan pemain yang beda."

Bisa Hongjoong terima, Juyeon takkan mengingkari ucapannya.

Melihat bahwa tak ada protes, langkah Juyeon pun dilanjutkan, untuk pergi juga menuju tempat inti acara.

Sehingga Hongjoong dan Winter tersisa di sana.

Segera memutar posisi, Winter membawa dirinya menghadap Hongjoong, dan menyentuh pipinya pelan. Dengan maksud untuk membantu membuatnya tenang. "Mungkin ada masalah internal yang gak seharusnya Kak Hongjoong tahu?"

"Kalau ada Juyeon di sana, artinya berpengaruh." Hongjoong menjelaskan, seraya berusaha untuk menerima permintaan Juyeon dengan baik. Hongjoong kemudian menyentuh Winter di lengan atasnya yang terekspos dari pakaian agak terbukanya, sebelum mulai tersenyum. Tipis. "Nagyung gimana?"

"Nagyung tadi sama Winter dan Kak San, tapi kami kemari dan..."

"Jongho pasti di sana." Hongjoong mengonfirmasi atas bagaimana permintaannya sendiri sebelumnya. Mencoba tenang dan mempercayakan sekitarnya. Hongjoong segera meraih pergelangan tangan Winter, untuk mengajaknya menuju tangga. Naik beberapa, di tepi dekat pegangan dari tangga lebar dan luas tersebut sebelum mendudukkan dirinya, bersama dengan sang kekasih yang ditempatkan berada di satu tangga di atasnya. Setelah itu, Hongjoong menghela napasnya, tampak bahwa dirinya membutuhkan istirahat sejenak.

Jadi Winter menyentuh kepalanya, untuk bersandar perlahan di pahanya. "Di sini aja dulu..."

"Mhm." kata Hongjoong, sebelum agar meringis tipis. "Kalau rumah ini masih disewa delapan orang, Kak Hongjoong mau ajak ke atas, seenggaknya jauh dulu dari bising. Tapi karena sekarang ini rumah San, kita di sini aja."

"Tapi ini rumah temannya Dad, rumah Om Jaruga." kata Winter sebelum mengerucutkan bibirnya. "Winter bilang ini rumah Dad juga Kak San gak protes sih."

"Mau berduaan?" Hongjoong menoleh menggoda.

Sontak, Winter yang bersemu merah, memalingkan wajah sambil menutup wajahnya sendiri. "G-gak. Di sini aja..."

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 5 (END)Where stories live. Discover now