Octagon 3 - 799 : Untaian Terakhir

182 20 2
                                    

Jiwoong pulang dalam keadaan kepala berdarah, bocor, tapi entah seberapa dalam. Melewati semua orang walau sebagian, ketika melihatnya, menawarkan untuk mengantar ke rumah sakit; tapi tidak. Jiwoong melewati seluruhnya sendirian, dan tak ada satu pun anak rumah  yang membantunya.

Kecuali Hongjoong, tapi menyuruh Yongha dan Yohan sebagai anak lingkaran dalam.

Tidak secara terang-terangan, tapi Hongjoong meminta Yongha dan Yohan mengikuti Jiwoong, untuk memastikannya tidak celaka atau pingsan di perjalanannya, di dalam mobilnya. Setidaknya meminimalisir kekacauan yang baru saja San perbuat, tapi Hongjoong tak benar-benar menyalahkannya.

Hongjoong juga meminta yang lain untuk mengantar kepergian yang lainnya, karena dengan terpaksa pesta telah berakhir. Sedikit malu karena kacau, tapi lantaran tujuan dari Juyeon bukan keberhasilan pesta, tapi mempertemukan manusia-manusia yang harus Hongjoong awasi ke depannya, maka tak ada banyak yang dipikirkan.

Atas arahan dan bantuan, Kino mengantar dahulu kepergian seperti Jungmo, sebelum mereka pamit pergi karena Hongjoong mengatakan ada kebutuhan penting dari dirinya bersama yang lain. Keeho sudah menghubungi Saerom, sampai menjemput Nagyung, untuk pulang bersama, sembari meminta Mingi untuk menenangkan diri karena akan meninggalkannya. Soobin, sempat menenangkan Mingi, tapi paham setelahnya untuk pulang, karena mereka terlihat sangatlah bermasalah sekarang dan butuh waktu. Dari Jongho sendiri, menunggu sampai Bona dijemput kembali manajernya, dan mengatakan akan menemuinya lagi nanti di agensi. 

Bahkan Winter, Hongjoong memintanya pulang, tapi sempat menawarkan untuk mengantar.

Hanya saja, Winter adalah seseorang yang paling menegrti, sehingga menolak. Di sisi lain, Winter memiliki pelacak di mobilnya, jadi orang tuanya akan tahu sepanjang perjalanannya.

Yang tertinggal bersama delapan orang penghuni asli hanyalah Juyeon dan Younghoon.

Kehadiran mereka berdua sangat dipersilahkan, sampai keadaan membaik.

Karena tentu, yang lainnya cukup marah pada Wooyoung, dan juga San. Sekalipun memahami rasa sakitnya, yang San perbuat dapat mengundang mereka dalam masalah. Terlebih untuk Hongjoong.

Karena di ruang tengah itu, Hongjoong berjalan mondar-mandir sambil berulang kali menghubungi entah satu, dua atau lebih.

San dan Wooyoung duduk secara terpisah--sengaja dipisahkan.

Di posisinya, ditemani Yunho, San duduk sambil memperhatikan tangan kanannya yang masih gemetar, tak tertahankan. Padahal kejadian sudah berlalu sekitar satu jam adanya. Di posisinya juga, Wooyoung duduk lurus, namun agak membungkuk, menangkup wajahnya--menutupi kacaunya; berada di ujung dari sofa terpanjang, ditemani Yeosang dan juga Mingi. Juyeon dan Younghoon berdiri secara terpisah, juga Jongho. Sedangkan Seonghwa dekat dengan Hongjoong yang masih tak bisa diam.

Sampai akhirnya, Hongjoong terlihat selesai.

Sesuatu yang bisa mengundang mereka dalam percakapan, setelah bungkam usai orang-orang pergi.

Hongjoong mendesahkan napasnya untuk berdiri di samping sofa single yang selalu didudukinya. Hongjoong menjilat dan agak menggigit bibir bawahnya, mempertimbangkan, sambil mengedarkan pandangan. Hingga akhirnya, berhenti pada seseorang.

"Gue udah kasih tahu bokapnya Taeyang."

Seketika San mengangkat wajah, dalam ketakutannya. Sadar betul, dirinya membuat masalah, walau tak tahu seberat apa. Yang San pikirkan sekarang, jikalau yang dilakukannya begitu parah pada Jiwoong, bukan hanya sekadar seperti perkelahian di bar atau club, yang sering memakan korban kepala bocor dengan pukulan dari botol.

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 5 (END)Where stories live. Discover now