Octagon 3 - 779 : Lotus Menuju Rumah Pt. 1

189 25 5
                                    

Sengaja menunggu di lobi dari tempat tinggal mereka.

Terkadang bertegur sapa dengan mereka yang lewat--yang juga tinggal--tapi tak membuat siapapun itu mengambil percakapan panjang. Mereka tengah menunggu, untuk selurunya berkumpul, dalam keadaan perut kosong untuk makan malam. Walau sudah tertebak, pasti akan sedikit telat adanya, karena sebagian memiliki urusan yang tak bisa ditunda.

Seonghwa sebenarnya sudah bersyukur karena latihan sebelumnya begitu singkat, lantaran pemain lain juga mendadak berhalangan hadir. Namun sekarang, Seonghwa mendapatkan pesan beruntun di grup chatnya, yang tengah membicarakan untuk berlatih di malam minggu ini.

Di posisi berdiri, Yunho melihat keresahan Seonghwa. Tapi Yunho melewatinya terlebih dahulu, membiarkannya sibuk untuk membalas pesan sendiri, untuk bicara dengan dua lainnya.

Mingi dan Jongho.

Sesekali Jongho juga mengecek ponselnya--ada kesibukan juga sepertinya.

Jujur saja, Yunho agak tak enak untuk ini.

"Kayaknya pada sibuk, ya?"

"Gak kok." Jongho segera menjauhkan ponselnya, mencoba untuk terlihat bosan menunggu. Tapi Yunho dan Mingi mulai melihatnya, tak percaya. Jadi Jongho harus menunjukkan ponselnya. "Gue balas Kak Yeosang."

"Loh, memang Yeosang gak nyetir?" tanya Mingi kemudian.

Belum Jongho menjawab, dari arah gerbang, seseorang berlari tergesa untuk menuju lobi.

Adalah Wooyoung, yang terlihat bersyukur, tak perlu naik ke lantai tiga, melihat orang-orang yang harus dijemputnya berada di dataran yang sama. Hanya saja, Wooyoung baru menyadari sambil menyipit, ketika melambatkan langkahnya begitu dekat, karena menghitung keseluruhan.

"Loh? San dan Hongjoong belum ada?"

"Belum." Mingi membalas singkat.

Karena Yunho mengambil alihnya. "Yeosang mana?"

"Yeosang yang masak. Gue yang jemput." balas Wooyoung seraya terengah, tapi setelahnya mendapatkan lirikan sinis juga datar dari Yunho, Mingi dan Jongho--dan bahkan Seonghwa ikut melakukannya. Wooyoung terkesiap atas respon tersebut. "Yeosang lakuin hal-hal yang mudah. Sisanya udah gue lakuin--hell! Sahabat gue  yang lagi kalian judge itu?!"

"Lagipula kenapa masak?" tanya Yunho kembali. "Memangnya kita bakal makan malam di mana?"

"Gue kira Hongjoong sewa restoran atau apa?"

Pertanyaan dari Mingi membuat Jongho meringis. Tapi Jongho kemudian teralih pada Wooyoung yang belum sempat menjawab. "Kenapa gak Kak Yeosang yang jemput? No offense. Kayaknya lo juga gak bawa motor, Kak?"

"Damn, kalian semua lebih pengen ketemu Yeosang dari pada gue?" Wooyoung merintih secara bercanda. Bersikap terluka. Begitu mendapat kekehan yang lain, dirinya memutar kedua bola mata. "Gak usah banyak protes. Jadi sekarang tinggal San dan Hongjoong, 'kan?"

"Kayaknya mereka sibuk." Seonghwa terdengar bersuara lagi.

Seluruhnya melirik dia, yang tampak masih sibuk dengan ponselnya, diiringi dengan ringisan.

Yunho pun mendekat, untuk pada akhirnya bertanya. "Ada apa?"

"Mereka maksa latihan." Seonghwa membalas dengan decakan. "Aku bingung cara ngelesnya, mereka kayak gak mau nerima apapun. Padahal aku yang justru tepat waktu tadi, sekarang malah mereka atur jadwal seenaknya."

"Tapi hidup kita di teater pun--"

"Iya." Seonghwa memotong, agak menekan. Tapi detik setelahnya, dia merasa bersalah dan melunak sambil mengangkat wajah untuk menatap kekasihnya yang berdiri tersebut. "Aku gak mau lewati makan malam ini, okay? San sudah atur semua dengan Yeosang, dan--oh, tunggu. Iya juga, kenapa Wooyoung?" lanjutnya, melesat pada Wooyoung kembali.

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 5 (END)Where stories live. Discover now