Cahaya matahari pagi menembus celah-celah jendela rumah sederhana di sebuah kampung terpencil. Awan dan Laras, yang baru saja kembali dari bulan madu mereka di Bali, terbangun dengan perasaan bahagia dan penuh semangat. Mereka telah memutuskan untuk kembali ke kampung halaman mereka dan membantu orang-orang di sana untuk keluar dari jeratan kemiskinan.
Awan, dengan gitar kesayangannya di tangan, duduk di teras rumah dan memandangi langit biru yang cerah. Ia merasa damai dan tenteram di kampung halamannya. Di sini, ia tidak lagi merasakan tekanan dan diskriminasi seperti yang ia alami di kota besar.
"Laras," panggil Awan dengan suara lembut.
Laras, yang sedang menyiapkan sarapan di dapur, menoleh ke arah Awan. Senyum manis terukir di bibirnya.
"Ya, Sayang?" jawabnya dengan penuh kasih sayang.
"Aku ingin mendirikan sekolah musik untuk anak-anak di sini," ujar Awan dengan penuh semangat. "Aku ingin membantu mereka menemukan bakat mereka dan mengekspresikan diri mereka melalui musik."
Laras matanya berbinar-binar. "Itu ide yang bagus, Awan! Aku yakin anak-anak di sini akan senang sekali. Aku ingin menjadi guru di sana."
Awan memeluk Laras dengan erat. "Terima kasih, Laras. Aku tidak bisa melakukannya tanpa kamu."
Membangun Mimpi Bersama
Dengan dukungan dan semangat dari Laras, Awan mulai mewujudkan mimpinya. Ia mengumpulkan dana dari berbagai pihak dan mencari tempat yang cocok untuk sekolah musiknya. Akhirnya, ia menemukan sebuah rumah tua yang tidak terpakai di tengah kampung. Dengan bantuan beberapa relawan, Awan merenovasi rumah tersebut menjadi sebuah sekolah musik yang sederhana namun nyaman.
Laras, dengan penuh dedikasi dan kasih sayang, mulai mengajar anak-anak di sekolah musik tersebut. Ia mengenalkan mereka kepada berbagai jenis musik dan membantu mereka mengembangkan bakat mereka. Anak-anak di kampung tersebut sangat antusias dengan sekolah musik ini. Mereka belajar dengan senang dan penuh semangat.
Suara gitar dan nyanyian anak-anak memenuhi udara di kampung tersebut. Awan dan Laras merasa bahagia melihat anak-anak di kampung mereka menemukan kebahagiaan melalui musik. Mereka yakin bahwa musik dapat membawa perubahan positif bagi kehidupan anak-anak tersebut.
Suatu hari, Awan mengadakan sebuah pertunjukan musik di lapangan desa. Anak-anak dari sekolah musiknya tampil dengan penuh percaya diri dan memukau para penonton. Awan dan Laras merasa bangga melihat anak-anak didik mereka menunjukkan bakat mereka.
Sekolah musik Awan dan Laras menjadi sumber harapan baru bagi orang-orang di kampung tersebut. Orang tua mereka mulai melihat bahwa anak-anak mereka memiliki potensi dan masa depan yang cerah. Awan dan Laras menjadi inspirasi bagi banyak orang di kampung tersebut untuk tidak menyerah pada mimpi mereka.
Awan dan Laras hidup bahagia di kampung halaman mereka. Mereka telah menemukan tujuan hidup mereka dan membantu orang lain untuk mencapai mimpi mereka. Cinta mereka yang tulus dan kasih sayang mereka yang tanpa pamrih telah membawa perubahan positif bagi kehidupan banyak orang.
![](https://img.wattpad.com/cover/370766489-288-k698454.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Mimpi Awan di Bawah Langit Kelabu
RomancePernahkah kamu merasa terjebak antara mimpi dan kenyataan? Awan, seorang siswa SMA kelas 1 yang biasa-biasa saja, merasakan dilema itu setiap hari. Di satu sisi, ia ingin mengejar mimpinya menjadi seorang musisi terkenal. Di sisi lain, ia tertekan o...