Melodi Abadi

1 1 0
                                    

Suasana di rumah Awan dan Laras begitu semarak. Keluarga dan kerabat dari kedua pihak sibuk mempersiapkan pernikahan yang akan dilangsungkan beberapa jam lagi lagi.

Penuh dengan ketegangan dan kebahagiaan yang bercampur aduk. Awan berdiri di depan cermin, mengenakan setelan jas berwarna biru tua yang rapi. Wajahnya terlihat gugup, namun matanya berbinar-binar dengan kebahagiaan.

Awan menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. Hari ini adalah hari pernikahannya dengan Laras, cinta sejati yang telah dia tunggu selama bertahun-tahun. Dia teringat kembali saat pertama kali bertemu Laras.

Flashback

8 tahun lalu, di taman sekolah

Di taman sekolah, Awan duduk di bawah pohon beringin yang besar. Ia memetik gitarnya dan mulai bernyanyi dengan suara yang merdu.

Tiba-tiba, suara merdu seorang gadis terdengar dari balik pepohonan. Awan menghentikan nyanyiannya dan menoleh ke arah suara itu.

Ia melihat Laras, gadis cantik yang selalu ceria dan penuh energi. Laras berjalan dengan langkah penuh semangat, rambutnya yang panjang terurai ditiup angin pagi.

Laras berhenti di depan Awan dan tersenyum ramah. "Wah, lagu yang kamu nyanyikan tadi indah sekali! Suaramu juga keren banget," kata Laras dengan tulus.

Awan tersentak kaget. Ia tidak terbiasa diajak bicara oleh orang lain, apalagi di hadapan orang asing.

"Eh, makasih," jawab Awan pelan, wajahnya memerah karena malu.

"Aku Laras, kelas 11 IPA. Kenalan dong!" Laras mengulurkan tangannya ke arah Awan.

Awan ragu-ragu sejenak, namun akhirnya ia menerima uluran tangan Laras. "Aku Awan, kelas 10 IPS," jawabnya. Telapak tangannya terasa dingin dan sedikit berkeringat.

"Senang berkenalan denganmu, Awan," kata Laras dengan senyum yang tulus. "Aku suka banget sama musikmu. Boleh dong aku dengar lagi?"

Awan mengangguk pelan. Ia masih merasa gugup dan canggung, namun ia juga merasa senang karena Laras tertarik dengan musiknya.

Laras duduk di samping Awan di bawah pohon beringin. Mereka mulai berbincang-bincang tentang musik, tentang mimpi mereka, dan tentang kehidupan mereka masing-masing.

4 tahun lalu, Di bandara internasional

Di hari keberangkatan Laras ke luar negeri , Awan mengantarnya ke bandara. Mereka saling berpelukan dengan erat, air mata membasahi pipi mereka.

"Aku akan selalu menantimu di sini, Laras," ujar Awan dengan penuh kesungguhan.

"Aku juga akan selalu menantimu, Awan," balas Laras dengan penuh keyakinan.

Laras pun melangkah pergi, meninggalkan Awan dengan perasaan sedih namun penuh harapan.

Janji Setia dan Cinta Abadi

3 bulan lalu, tepi pantai yang indah

Pada malam hari, Awan mengajak Laras untuk makan malam romantis di tepi pantai. Mereka berdua menikmati suasana yang indah dan berbicara tentang berbagai hal, mulai dari kenangan masa lalu hingga rencana mereka untuk masa depan.

Setelah makan malam, Awan membawa Laras ke sebuah tempat yang spesial. Di sana, dia menyanyikan lagu yang telah dia tulis untuk Laras. Suaranya yang merdu dan penuh perasaan membuat Laras terharu dan meneteskan air mata.

Setelah selesai bernyanyi, Awan berlutut di depan Laras dan mengeluarkan cincin yang indah. Dia kemudian melamar Laras dengan penuh cinta dan ketulusan.

"Laras, mau kah kau menikah denganku?", tanya awan dengan penuh keyakinan."Iya.. aku mau Awan", ucap Laras yang sangat bahagia setelah menerima lamaran Awan dengan penuh sukacita.

Flashback selesai

Suasana di rumah Awan dan Laras begitu semarak. Keluarga dan kerabat dari kedua pihak sibuk mempersiapkan pernikahan yang akan dilangsungkan beberapa hari lagi. Awan dan Laras, dengan wajah yang berbinar-binar, ikut membantu persiapan pernikahan mereka.

Awan membantu memasang dekorasi pernikahan, sedangkan Laras membantu memilih gaun pengantin dan perhiasan. Mereka berdua ingin pernikahan mereka menjadi momen yang spesial dan tak terlupakan.

Hari pernikahan yang dinanti-nantikan akhirnya tiba. Awan dan Laras tampak gugup namun bahagia saat mereka duduk di kursi pelaminan. Akad nikah berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. Suasana haru menyelimuti ruangan saat mereka mengucapkan ijab kabul.

"Saudara Joko santoso, nikahkan dan kawinkanlah Ananda Muhammad Awan sapurta dengan putri kandung Anda, Laras intan permata sari, dengan mas kawin berupa 10 gram Logam mulia 24 karat dan seperangkat alat shalat dibayar tunai." ucap sang penghulu sambil menengok kearah ayah laras.

"Saya nikahkan dan kawinkan putri saya, Laras intan permata sari, dengan Ananda Muhammad Awan sapurta dengan mas kawin berupa 10 gram Logam mulia 24 karat dan seperangkat alat shalat dibayar tunai." ujar ayah laras dengan tegas dan penuh keyakinan.

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Laras intan permata sari, dengan Ananda Muhammad Awan sapurta dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." balas Awan dengan penuh keyakinan.

"Alhamdulillah, sah!" Ucap Penghulu dan sorak-sorai hadirin di ruangan.

Setelah akad nikah, dilanjutkan dengan resepsi pernikahan yang meriah. Tamu undangan dari berbagai kalangan hadir untuk memberikan ucapan selamat dan doa restu kepada Awan dan Laras.

Awan dan Laras menyapa tamu undangan dengan ramah dan penuh senyum. Mereka bahagia melihat orang-orang yang mereka sayangi hadir di pernikahan mereka.

Awan dan Laras mengambil kesempatan untuk menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada semua orang yang telah hadir dan mendukung pernikahan mereka.

Awan kemudian menyatakan cintanya kepada Laras dengan kata-kata yang indah dan penuh makna. Dia berjanji untuk selalu mencintai, melindungi, dan menyayangi Laras.

Laras pun membalas dengan rasa haru dan bahagia. Dia mengungkapkan rasa cintanya kepada Awan dan keyakinannya bahwa mereka akan selalu bahagia bersama.

Keluarga dan teman-teman Awan dan Laras turut memberikan ucapan selamat dan doa untuk kebahagiaan mereka. Mereka berharap agar pernikahan mereka langgeng dan penuh dengan cinta.

Suasana pernikahan semakin hangat dan penuh kasih sayang. Semua orang tersentuh dengan kisah cinta Awan dan Laras, dan mereka mendoakan agar pernikahan mereka selalu diberkati oleh Tuhan.

Momen yang ditunggu-tunggu tiba. Awan dan Laras memotong kue pernikahan bersama dengan penuh kebahagiaan. Mereka saling menyuapi kue, dan semua orang terhibur dengan momen romantis tersebut.

Sebagai simbol cinta yang abadi, Awan dan Laras melepaskan balon cinta ke langit. Balon-balon berwarna putih dan merah muda itu melayang tinggi, membawa doa dan harapan mereka untuk masa depan yang penuh dengan cinta dan kebahagiaan.

Resepsi pernikahan pun berakhir dengan penuh sukacita. Awan dan Laras mengucapkan selamat tinggal kepada para tamu undangan dan bersiap untuk memulai babak baru dalam hidup mereka.

Malam itu, Awan dan Laras menghabiskan waktu bersama di kamar hotel. Mereka saling berpelukan erat, menikmati kebahagiaan dan cinta yang mereka rasakan.

Di bawah cahaya bulan yang temaram, Awan dan Laras berjanji untuk selalu bersama, melalui suka dan duka, dalam cinta yang abadi.

[End] Mimpi Awan di Bawah Langit KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang