Ibu-ibu

244 22 0
                                    

"Hai mbak Ratna!" Sapa gadis cantik itu ketika sudah masuk ke dalam toko kue miliknya.

"Eh mbak Fhatin, pagi mbak." Balas pegawai tersebut. Mbak Ratna ini sudah bekerja di toko kue milik Fhatin selama 2 tahun.

"Pagiii, gimana mbak toko?" Tanya Fathin.

"Aman mbak Alhamdulillah." Balas mbak Ratna sopan.

"Alhamdulillah, eh ini kue sus banyak pesenan siapa mbak?" Tanya Fhatin.

"Itu mbak, siapa namanya, oh iya Ibu Sri." Jawab mbak Ratna sedikit berpikir.

Fathin hanya menganggukkan kepalanya sembari mulutnya membentuk bulat seperti mengucapkan "ooooo."

--------------

"Selamat datang di magic cake, silakan Ibu." Ucap mbak Ratna ketika melihat wanita paruh baya seumuran dengan Bunda Fhatin memasuki toko kuenya.

Ibu tersebut langsung menghampirnya, saat ini mbak Ratna beserta Fathin sedang berada di tempat kasir yang didepannya memang terdapat etalase berisi beberapa kue kering&donat.

"Silakan ibu mau pesan apa?" Tanya Mbak Ratna.

Ibu tersebut hanya diam tidak merespon.

"Maaf ibu, bagaimana?" Tanya mbak Ratna lagi.

Bukannya menjawab, Ibu tersebut malah menggerakkan tangannya seolah tangan tersebut yang berbicara.

Mbak Ratna tentu mengerti apa yang dilakukan ibu tersebut, namun ia tidak tahu menahu akan arti dan maksudnya. Mengingat bahwa bos nya merupakan juru bahasa isyarat, segera ia memanggil Fhatin yang saat ini memang sudah pergi dari tempat kasir. Sepertinya ia sedang berada di dapur pembuatan kuenya sekarang.

"Mbak Fhatin." Panggilnya.

"Iya, kenapa mbak?"

"Itu mbak ada customer gabisa ngomong, dia pake bahasa isyarat, saya gatau." ujar mbak Ratna.

"Oh iya? bentar-bentar aku kesana."

"Halo ibu selamat datang di magic cake, silakan mau pesan apa?" tanya Fathin menggunakan bahasa isyarat. Ia gerakkan tangannya sesuai dengan pengetahuan yang selama ini ia pelajari.

Melihat itu, Ibu tersebut langsung tersenyum lebar, sepertinya merasa terharu karena ada seseorang yang mengetahui bahasanya.

"Saya mau pesan 4 kue bolu sama donat ini." balas Ibu tersebut juga menggunakan bahasa isyarat, sembari menunjuk donat yang ia inginkan.

"Baik ibu pesanan sedang diproses, silakan ditunggu di tempat yang disediakan ya."

"Loh mah udah persen?" tanya seorang laki-laki yang tiba-tiba saja menghampiri ibu tersebut. Fhatin meyakini bahwa itu adalah anaknya.

Ibu tersebut hanya menganggukkan kepalanya.

"Maaf ya mbak, ibu saya tunarungu dan tunawicara." Ucap laki-laki tersebut.

Bahasa CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang