Lucu

191 21 1
                                    

"Astaghfirullah mas maaf maaf, saya malah jadi oversharing." Ucap Fhatin ketika dirinya mulai sadar bahwa sudah terlalu banyak bercerita tentang kehidupannya dengan pria disebelahnya ini. Padahal mereka baru bertemu tadi pagi di toko kue. Bukan apa, ia hanya takut jika membuat Dokter tersebut tidak nyaman.

"Kenapa minta maaf Fha? kan memang saya yang tanya kamu tadi." Balas Dokter Lakes.

"Saya takutnya mas nggak nyaman sama segala celotehan saya." Kata Fhatin sembari memainkan jari-jarinya.

"Saya gapapa Fha, justru saya salut sama cerita kamu."

"Kamu hebat, kamu bisa lewatin itu semua dengan tetap berbaik sangka kepada Tuhan, saya salut sama kamu." Ucap Dokter Lakes lagi.

"Terimakasih mas, lagipula Tuhan nggak mungkin kasih kita kecuali kebaikan kan?" Balas Fhatin dengan senyumnya.

"Betul" Jawab Lakeswara seraya tersenyum dan mengangkat satu jempolnya.

"Oh iya, yang sakit siapa Fha? keluarga kamu?" Tanya Dokter Lakes.

"Iya, adik saya."

"Oalah, terus kamu udah makan?" Tanya Dokter Lakes lagi berbasa-basi.

"Sudah."

Sungguh Lakeswara sudah kehabisan topik saat ini, ia sudah tidak tahu harus menanyakan apalagi untuk mengulur waktu agar dirinya bisa lebih lama berbincang dengan perempuan disebelahnya itu.

"Fha?" Panggil Dokter Lakes.

"Ya?" Jawab Fhatin.

"Maaf kalo saya terlalu lancang, maaf sekali. Tapi apa boleh saya minta username Instagram kamu?" Ucap Dokter Lakes sedikit kikuk dan merasa tak enak, pasalnya ini adalah kali pertamanya ia bisa seberani sekarang.

Fhatin terdiam sejenak, Lakeswara benar-benar merutuki dirinya, ia sangat malu. Bagaimana bisa ia mengucapkan hal bodoh seperti itu? seperti anak ABG saja. Ingat umur Dok!

"Fha maafin saya, maaf ya kalo saya lancang, udah gajadi gapapa, saya tau kamu ga nyaman kan?" Ucap Lakeswara ketika melihat Fhatin hanya diam dan tidak menjawab ucapannya tadi.

"Siapa bilang? saya belum jawab." Balas Fhatin.

"Kenapa mintanya Instagram Dok? biasanya orang-orang langsung minta nomor WhatsApp nya sekalian." Tanya Fhatin balik.

"Jangan panggil dokter Fha."

"Terserah saya dong?"

"Yaudah Iyah." Pasrah Dokter Lakes.

"Dokter belum jawab pertanyaan saya tadi." Ucap Fhatin lagi.

"Karena kita baru kenal tadi pagi dan sekarang di taman ini. Jadi kayanya kurang sopan kalau saya langsung minta nomor WhatsApp hehe." Jawab Dokter Lakes sedikit tersenyum seperti tak ada dosa.

"Heummmm." Fhatin mengangguk-anggukkan kepalanya, ia hanya bersuara, seperti bersenandung namun bukan bersenandung. Ah bagaimana ya? ya pokoknya seperti itulah, semoga kalian paham maksud saya.

"Emangnya kalo minta nomor WhatsApp boleh Fha?" Tanya Dokter Lakes sedikit berharap.

"Boleh." Jawab Fhatin singkat.

"Serius?" Tanya Dokter Lakes lagi memastikan.

"Iya, tapi jangan buat pinjol plis."

"Nggak Fha, palingan saya buat ikutan kuisnya pak Jokowi, siapa tau kamu dapet sepeda."

Fhatin tertawa lebar mendengar ke-asbunan seorang Dokter jantung itu.

"Orang kok jenaka terus Dok Dok." Kata Fhatin masih tetap tertawa sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

Bahasa CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang