Bercerita

254 22 4
                                    

Fhatin terdiam, ia mengambil nafasnya berat kemudian menghembuskannya kasar. Setelahnya ia menatap lekat wajah lelaki disampingnya itu. Sampai pada akhirnya mata mereka saling bertemu.

"Karena saya berpikir kalo bahasa isyarat itu bahasa yang indah, bahasa yang jernih, dan bahasa yang sangat lembut." jawab Fhatin sedikit tersenyum.

"Waktu SMA saya mengalami kecelakaan hebat mas, cukup parah. Sampai-sampai kaki saya ini pernah lumpuh. Waktu itu dokter bilang bahwa kaki saya sudah tidak dapat berfungsi lagi, saya benar-benar runtuh, seketika semangat saya untuk hidup hilang begitu saja. Berhari-hari saya di rumah sakit, berhari-hari juga saya mengurung diri. Bahkan keluarga dan teman-teman dekat saya tidak saya beri akses untuk menemui saya. Terkadang tanpa mereka tahu saya diam-diam pergi ke taman rumah sakit untuk sekedar berdiam diri dan menangis sendiri. Ya, ditaman ini mas, persis disini."

"Saat itu saya ingin menyerah mas, saya merasa bahwa hidup saya sudah tidak berguna, saya tidak bisa jalan, saya tidak bisa pergi kemana-mana, yang ada saya hanya bisa menyusahkan keluarga saya."

"Sampai pada akhirnya, saat saya duduk disini, dibangku taman ini. Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri saya. Cantik sekali orangnya mas, dia menghampiri saya sambil membawa infusnya. Dia duduk disebelah saya, lalu menuliskan sesuatu di lembaran kertas yang sampai saat ini sangat berarti untuk saya."

"Isinya..."

Kata ahli meteorologi besok akan turun hujan, jadi tolong tetaplah bertahan. Kamu harus menjalani hidupmu hari ini untuk melihat apakah benar besok akan turun hujan. Kita tidak akan tahu hari esok jika hari ini kita menyerah. Setidaknya kamu harus menjalani hidupmu hari ini.

"Setelah membaca itu, saya langsung menangis sejadi-jadinya mas, saya merasa mendapatkan cahaya yang sangat terang dari Tuhan melalui perantara wanita itu yang saat ini menjadi teman saya, dari situ saya mulai bangkit. Saya mencoba ikhlas dengan semuanya, saya juga rutin menjalani terapi padahal dokter bilang lumpuh saya ini lumpuh total dan selamanya. Tapi keluarga saya tidak menyerah, mereka benar-benar berusaha untuk bisa menyembuhkan kaki saya agar bisa berfungsi seperti semula. Alhamdulillahnya entah dari keajaiban mana tiba-tiba kaki saya bisa sembuh kembali mas. Saya dan keluarga saya benar-benar bersyukur. Ternyata memang benar, kita tidak akan mengetahui hari esok jika hari ini kita menyerah duluan. Buktinya dulu, hari senin saya masih lumpuh, eh selasanya saya udah sembuh hahaha." Fhatin mengucapkannya dengan sedikit tertawa.

"Teman saya itu tuli mas, saya sangat kagum ketika melihat dia menggerakkan tangannya dengan lembut. Selama berteman dengannya di rumah sakit, saya belajar banyak darinya, salah satunya ya belajar bahasa isyarat. Saya ingin bisa berkomunikasi dengan dia. Saya mulai mempelajari bahasa ini sendiri, saya beli banyak buku tentang bahasa isyarat, saya juga pelajari melalui berbagai aplikasi."

"Saya sadar bahwa bahasa ini memang sangat diperlukan. Saya ingin berkomunikasi dengan mereka, saya ingin memahami apa maksud mereka. Dari situ saya mulai mengikuti berbagai kurus untuk memahami lebih dari bahasa ini dan berniat untuk menjadi juru bahasa isyarat. Ya meskipun jurusan saya sangat jauh dengan pekerjaan saya saat ini, tapi saya bahagia mas, bahagia sekali."

Fhatin menjelaskannya panjang lebar, sedang dokter Lakes memperhatikan setiap kalimat yang gadis tersebut lontarkan dengan seksama, bahkan ia sama sekali tidak memotong pembicaraannya. Lakeswara merasa terhipnotis ketika gadis ini mulai berbicara dan menceritakan tentang kehidupannya. Entahlah ia juga tidak mengerti akan perasaannya saat ini.




Terimakasih banyak untuk semua yang sudah membaca cerita ini, semoga kalian suka ya!

Jangan lupa juga untuk vote dan komen temen-temen. Karena jujur aku butuh komen-komen kalian huhuu

Sekali lagi terimakasih semua 🤍

Bahasa CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang